Nah terkait dengan penyakit kaki gajah, setiap Bulan Oktober, pemerintah menetapkannya sebagai bulan eliminasi kaki gajah (Belkaga). Bulan yang ditetapkan untuk minum obat pencegah penyakit kaki gajah secara serentak di seluruh daerah endemis di Indonesia, yakni bulan Oktober.
Diharapkan dengan Belkaga, semua kabupaten/kota endemis telah melaksanakan POPM Filariasis pada tahun 2020. Upaya mencegah penularan filariasis dengan pemberian obat pencegahan massal (POPM) ini memiliki manfaat ganda, Â yakni mencegah filariasis dan mencegah cacingan.
POPM Â bertujuan untuk menurunkan kadar mikrofilia di dalam darah sehingga tidak lagi terjadi penularan walaupun POPM filariasis sudah dihentikan.Semakin besar proporsi penduduk minum obat, semakin besar peluang untuk memutuskan rantai penularan.
Memutuskan mata rantai penularan dengan minum obat pencegah kaki gajah 1x setahun selama minimal 5 tahun. Obat pencegah filariasis dminum sesuadah makan dan diminum langsung di depan petugas.
Sasaran POPM Filariasis adalah semua penduduk di daerah endemis filariasis. Pengobatan dapat ditunda sementara bagi anak  yang berusia kurang dari 2 tahun, ibu hamil, penderita gangguan fungsi ginjal, penderita gangguan fungsi hati (gagal hati kronik akut), penderita epilepsi), sedang sakit berat, penderita kronis filariasis dalam serangan akut, anak dengan marasmus dan atau kwarsiokor. Ibu menyusui boleh minum obat  pencegah penyakit kaki gajah.
Setelah minum obat pencegahan filariasis, dimungkinkan timbul kejadan ikutan umum yakni mual/mentah, sakit kepala, demam, mengantuk. Reaksi umum yang muncul biasanya berlangsung kurang dari 3 hari dan sembuh sendiri tanpa perlu diobati. Jika terjadi hal lain, segera hubungi puskesmas/dokter terdekat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H