Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Silvia Halim, Perempuan Konstruksi Tangguh MRT Jakarta

30 Agustus 2018   19:30 Diperbarui: 31 Agustus 2018   08:58 1766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silvia Halim dalam acara Media Event Pantene #SiapaBilangGakBisa Pantene, yang ingin mendorong para perempuan Indonesia untuk menjadi perempuan kuat dalam mengembangkan dirinya melebihi ekspektasi (dok.windhu)

Buat Silvia, terjun di bidang konstruksi adalah cara yang bisa dilakukannya untuk membuat perbedaan. Bisa berkontribusi pada masyarakat adalah hal yang selalu membuatnya tetap bisa bertahan walapun pekerjaannya yang nggak gampang dan nggak enak.

Silvia menyadari pekerjaannya adalah kerjaan publik. Selama ini selalu bekerja di sisi public sector. Suatu konstruksi yang biasanya untuk pemerintah. "Itu kerjaanya thankless  job. Kalau kamu kerjaannya benar, it's okay. It's supposed to be. Tapi kalau kerjaannya salah, sedikit saja langsung diviralkan lah, di feedback  segala macam. I always in thankless  job," tutur Silvia.

Membuktikan dengan Hasil Kerja

Saat awal memasuki dunia konstruksi, Silvia pernah juga mengalami merasa 'diremehkan'.  Pertama kali bergabung, saat itu dia adalah seorang perempuan yang  baru lulus kuliah dan paling muda. Di hadapannya adalah para kontraktor yang terdiri dari bapak-bapak usia 40-50 tahun dengan pengalaman kerja 20-30 tahun di bidang konstruksi. Mungkin tersirat di benak para bapak kontraktor ini, siapakah Silvia Halim ini dan apakah dia bisa bekerja atau tidak.

Silvia terlecut untuk menunjukkan ketangguhan jika perempuan pun mampu berkiprah. Lulusan Teknik Sipil dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura ini lebih menekankan kepada kesungguhan dan kerja keras. Buatnya, tunjukkan kemampuan dengan hasil kerja dan etika bekerja.

Bahkan sebagai perempuan, saat bekerja Silvia lebih bisa bersikap persuasif saat memberi perintah dengan berupaya menjelaskan sehingga orang pun mau menerima pemikiaran dan keputusannya. Berbeda halnya dengan cara kerja lelaki yang biasanya lebih tegas.   

dan girls power di PT MRT Jakarta (foto: https://www.instagram.com/Silviahalim18)
dan girls power di PT MRT Jakarta (foto: https://www.instagram.com/Silviahalim18)
Semua itu, bisa menepis semua persepsi negatif  bahwa perempuan nggak bisa, nggak cocok, dan lainnya."We just have to show with work ethic, conviction. Gender is not a factor anymore. Show your works," tukas Silvia

 Silvia pun melakukannya dengan selalu fokus bekerja saat berada di kantor. Pikiran hanya terarah pada pekerjaan konstruksi yang harus dilakukannya. Saat jam istirahat makan siang, barulah waktunya untuk bercengkrama dengan teman, keluarga, ataupun kegiatan lainnya.

Setelah jam istirahat selesai, kembali fokus bekerja hingga selesai jam kerja. Barulah setelah itu bisa membagi-baginya pikiran dan tenaga untuk mengerjakan hal yang lain. Kata kuncinya adalah fokus kerja.

Sebelum pulang ke negeri tercinta Indonesia dan bergabung dalam jajaran direksi PT MRT Jakarta, Silvia sudah terlibat di sejumlah proyek infrastruktur transportasi di Singapura selama 12 tahun. Karenanya, Silvia sangat paham mengenai pekerjaannya dan apa yang akan dilakukannya dan menguasai land transportation system.

Meskipun di jajaran direksi PT MRT Jakarta, Silvia satu-satunya direksi perempuan, jajaran direksi lain tetap bersikap saling terbuka dan saling suportif satu sama lain. Setiap opini dan pendapat dari setiap direksi dihargai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun