Keren....! Cuma satu kata itu yang ingin saya katakan. Teman-teman saya yang ikut menyaksikan pertunjukan laser show yang diadakan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta pun mengangguk-angguk setuju. Senang sekali menyaksikan warna-warni bermakna karya anak bangsa yang sangat memukau.
Bukan cuma saya sebenarnya. Â Lapangan monas begitu senja berganti malam, semakin padat, Jumat 17 Agustus 2018. Seperti lautan manusia yang memenuhi seluruh sisi tugu monas di hari peringatan HUT RI ke-73. Laju kendaraan, baik roda dua dan roda empat sudah merayap tersendat sejak pukul 17.30.
Banyaknya orang yang berusia tua atau muda, baik  laki-laki dan perempuan seakan tidak mau ketinggalan menyaksikan atraksi laser show dan video mapping yang baru pertama kalinya dipertontonkan untuk umum secara gratis, selama dua pekan mulai tanggal 17 Agustus 2018 hingga 2 September 2018 .
Melalui laser show dan video mapping, masyarakat yang menonton tidak hanya sekedar 'menonton' warna warni yang memanjakan mata. Ada pengetahuan sejarah mengenai Asian Games tahun 1962 dan kegiatan yang dilakukan saat itu menyambutnya.
Di sisi lain, juga lebih mengenal pelaksaan Asian Games ke-18. Terlebih pada makna tiga maskot Asian Games, yakni Bhin Bhin, Atung, dan Kaka. Pemilihan maskot  yang dilatarbelakangi  semboyan bangsa Indonesia yang terletak pada lambang negara, yakni Bhineka Tunggal Ika.  Â
Sebuah  pertunjukan malam hari yang menyenangkan. Jalan kaki merupakan langkah yang terbaik saat tiba di setiap ruas jalan menuju pintu masuk Monas. Apalagi, istana merdeka juga baru saja menggelar upacara penurunan bendera.
Setelah itu jadwal pertunjukan setelah 17 Agustus berganti-ganti, yakni dua kali video mapping dan air mancur menari (18 dan 19 Agustus), laser show (20 Agustus), 3 kali laser show dan 2 kali air mancur menari (21,22,23,24 Agustus), dua kali video mapping dan dua kali air mancur menari (25, 26 Agustus), laser show (27 Agustus), dua kali laser show dan dua kali air mancur menari (28,29,30,31 Agustus), dan dua kali video mapping dan dua kali air mancur menari (1,2 September).
Terpikat Warna Warni
Tiba di Monas Jumat 17 Agustus 2018, Â pukul 18.00 sudah banyak sekali orang yang datang. Ada yang berdiri, sejumlah lainnya sudah duduk-duduk memenuhi pelataran dan rumput yang ada. Sudah sibuk berfoto-foto meski pertunjukkan laser show dan video mappig dimulai. Sebagian lagi menikmati kesenian betawi yang diadakan di atas panggung.
Sempat bingung pertunjukan pertama pukul 19.00 adalah laser show atau video mapping  karena seorang teman sempat ngotot pendapat sesuai jadwal yang sudah tersebar melalui medsos dan pemberitahuan di media online jika pertunjukkan pertama adalah video mapping.
Sementara, pemandu acara (MC) di atas panggung menyebutkan setelah laser show, adalah air mancur menari, dan video mapping. Namun, tak jadi soal. Sama-sama menarik.
Tepat pukul 19.00, pertunjukkan laser show  dimulai. Smartphone para pengunjung yang mayoritas sudah duduk di rerumputan langsung diarahkan ke tugu monas. Warna-warna mulai nampak dan mulai menyita perhatian.
Laser  show dimulai dengan pemberian  tepuk tangan saat pembawa acara mengatakan tepuk tangan untuk Indonesia dengan harapan semoga medali emas bisa diborong para atlet Indonesia dalam Asian Games ke-18, yang digelar mulai 18 Agustus 2018. Tepat satu hari setelah hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan RI. Momen yang sangat cantik.
Warna warni cantik muncul. Ada merah, biru,hijau, kuning, merah muda menyelimuti tugu monas yang menjulang dalam posisi garis mendatar maupun tegak lurus ke atas. Kemudian muncul lambang Garuda Indonesia dalam warna biru yang sinarnya naik dan turun. Lalu, keluarlah tiga maskot Asian, yakni Bhin Bhin, Atung, dan Kaka.
Disampaikan, berbagai persiapan Asian Games telah dilakukan dengan saling bahu membahu. Asian Games 1962 merupakan Asian Games ke-4 yang diselenggarakan pertama kalinya di Jakarta, Indonesia.Â
Kala itu, sebanyak 1460 atlet dari 17 negara berpartisipasi untuk memperebutkan medali dari belasan cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Asian Games.
Senangnya menyaksikan video mapping karena seluruh badan monas seluruhnya ditutupi warna warni indah. Saat menjadi gambar merah putih, banyak yang berseru Indonesia!
Suara Presiden RI ke-1 Soekarno saat membuka Asian Games ke-4 pada tahun 1962 diperlihatkan tampilan dan diperdengarkan. "Saya menyatakan Asian Games ke-4 tahun 1962 di Jakarta, terbuka, "demikan kata Presiden pertama RI Soekarno. Tepuk tangan membahana dari para pengunjung monas yang menonton.
Setelah itu, muncul ondel-ondel dan ornamen khas Jakarta. Kemudian memasuki gambar perkembangan kota Jakarta saat ini, seperti Jembatan Semanggi yang dibangun saat Asian Games pertama Indonesia sebagai tuan rumah, yang hingga kini masih ada.
Beberapa lokasi pariwisata yang dapat dikunjungi sebagai bagian program Enjoy Jakarta, antara lain Sunda Kelapa, Monas Museum Fatahilah, Taman Mini Indonesia Indah, Ancol, dan Pulau Seribu. Â
Untuk pelaksanaan Asian Games 2018 Â di kota Palembang, Â ditampilkan dalam bentu gambar Jembatan Ampera sungaI Musi yang sudah menjadi ikon sangat dikenal.
Indonesia Juara
Tepukan tangan para pengunjung pertunjukan laser show dan video mapping langsung tersengar saat keluar tulisan Indonesia Juara di tugu Monas. Seruan Indonesia terdengar karena harapan yang begitu tinggi Indonesia juara pada Asian Games 2018. Multi event regional Asia yang tahun ini diikuti sekitar 15.000 atlet.
Hal yang juga mendapat tepukan seru adalah keluarnya tiga maskot Bhin Bhin, Atung dan Kaka. Maskot baru ini mencerminkan keberagaman Indonesia dengan tiga hewan berasal dari berbagai dari daerah Indonesia.
Kaka personifikasi badak bercula satu. Menggunakan motif bunga dan songket Palembang, yang melambangkan kekuatan. Indonesia pattern ini terinspirasi oleh puspa Indonesia, yakni tiga buah bunga yang mewakili karakteristik nasional Indonesia, yakni bunga melati, bunga padma raksasa, dan bunga anggrek.
Tak cukup sekali
Pertunjukan yang tak kalah menarik adalah  Air Mancur Menari. Pengunjung tinggal membalikkan badan untuk melihat ke arah air mancur menari yang meliuk dengan indah tinggi dan rendah.
Sayangnya, Â untuk para pengunjung yang sudah berada di dalam area dalam monas mengarah ke tugu terlalu jauh. Tidak mungkin untuk melangkahkan kaki karena selain jauh, juga banyak sekali jumlah orang saat 17 Agustus malam.
Buat saya, pertunjukan laser show dan video mapping yang mengesankan. Rasanya tidak cukup sekali saja untuk menonton. Ada keindahan warna warni yang diberikan dan pengetahuan mengenai Asian Games yang disampaikan. "Wah saya baru tahu kalau nama Bhin Bhin, Atung, dan Kaka berasal dari Bhineka Tunggal Ika," kata Nurjanah, teman saya saat pertunjukan berakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H