Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Idulfitri, Saatnya Bersilaturahmi Lebih Dekat

14 Juni 2018   23:03 Diperbarui: 14 Juni 2018   23:13 1391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketupat, yang merupakan nasi dibungkus daun kelapa merupakan ciri dari lebaran yang telah tiba (dok.windhu)

Ramadan telah berakhir. Takbir menggema. Suaranya terdengar jelas dari masjid. Ledakan petasan terdengar sela menyela. Percikan kembang api tampak terlihat di langit malam yang cerah. Idul Fitri 1439 Hijriah telah tiba.

"Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd" 

Ah, malam ini tak perlu lagi berangkat ke masjid untuk salat tarawih setelah berbuka puasa.  Suara takbiran itu telah menandakannya. Alhamdulillah, ibadah puasa selama bulan ramadan telah ditunaikan. Zakat pun telah diberikan. Semoga bermanfaat bagi yang mendapatkannya.  

Selamat lebaran, kawan! Lalu, setelah ramadan apa yang akan dilakukan? Libur lebaran tahun ini memang cukup panjang, aktivitas apa saja yang  bisa dikerjakan? Terlebih untuk yang tidak mudik dan berlebaran di Jakarta.

Ketupat  telah terhidang. Wangi masakan rendang, opor ayam, dan sayur ketupat sudah tercium. Kerupuk dan emping sudah disediakan. Minuman dingin sudah diminum untuk melegakan tenggorokan.  

Buah-buahan pun siap untuk dikupas dan dimakan. Kue-kue lebaran, seperti nastar, kastengel, putri salju, dan lidah kucing siap untuk dicicipi.  Nikmat yang tak perlu didustakan lagi.

Seperti tahun sebelumnya, hari pertama lebaran merupakan hari milik keluarga. Jadi kegiatan yang dilakukan adalah semata lebih tertuju untuk semua yang bersifat menjalin kekeluargaan dan kekerabatan.

Amplop-amplop berisi uang yang akan diberikan kepada anak-anak dari kerabat  yang  akan berkunjung juga sudah dipersiapka. Jumlahnya disesuaikan dengan tingkat usia si penerima. Tradisi berbagi uang lebaran ini akan membuat anak penerima akan ingat untuk berbagi di kala dewasa kelak.

Bersilahturahmi dengan cara berkumpul di taman perumahan untuk warga yang tidak mudil (dok.windhu)
Bersilahturahmi dengan cara berkumpul di taman perumahan untuk warga yang tidak mudil (dok.windhu)
Aktivitas lebaran hari pertama yang akan dilakukan :

1. Pergi ke tanah lapang/masjid untuk salat Idul Fitri 

Salat idul Fitri di tanah lapang dekat masjid akan dimulai pukul 06.30. Spanduknya sudah terpampang di jalan dekat rumah. Salat dua rakaat yang kemudian diikuti mendengarkan khatib bercermah, akan menjadi aktivitas permulaan di hari yang fitri.

2. Silahturahmi di taman perumahan 

Setiap tahun, setiap idul fitri tiba, seluruh masyarakat dari beberapa rukun tetangga (RT) yang tergabung dalam satu blok perumahan biasanya akan diundang dan berkumpul di taman perumahan.

Berkumpul untuk saling bersilahturahmi bagi yang tidak pulang mudik. Menggunakan pakaian yang layak dalam momen saling maaf memaafkan. Berdoa bersama dengan dipimpin oleh sesepuh perumahan karena masih bisa berkumpul bersama lebaran tahun ini. Setiap tahun, jumlah para sesepuh semakin berkurang karena satu persatu meninggal dunia.

3. Berkunjung ke tetangga yang sakit 

Biasanya setelah bersilahturahmi dengan seluruh warga yang tidak pulang kampung, ada kabar mengenai warga yang sedang sakit. Nah, biasanya selalu ada inisiatif untuk mengujungi tetangga yang sakit di hari raya.

 Mendoakan yang sakit agar lekas sehat dan bisa beraktivitas kembali secara normal seperti sediakala. Berbagi kebahagiaan karena menjenguk orang yang sakit akan membuat  yang sakit berbahagia.

Tentunya jika ada, sekaligus membawa hantaran hidangan lebaran untuk tuan rumah yang dikungi.

4.  Sungkeman

Selepas  salat Idul Fitri, seluruh keluarga inti, yakni ayah, ibu, anak, dan cucu menggelar tradisi sungkeman. Meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuat selama ini.

Tradisi sungkeman ini biasanya membuat air mata berlinang karena ada sesi meminta maaf. Memunculkan rasa haru di hati karena merasa telah berbuat salah kepada orang-orang terdekat, baik disengaja maupun tidak disengaja.

5. Makan Ketupat Seharian

Setelah berpuasa ramadan selama satu bulan lamanya, lebaran identik dengan makan ketupat dan hidangan lebaran seperti opor ayam, rendang daging, semur daging, sayur ketupat, dan sambal goreng ati.

Nah lebaran ini bisa seharian makan ketupat secara puas. Namun ingat, tidak boleh secara berlebihan karena bisa membuat gangguan kesehatan. Makan ketupat di hari raya merupakan pengganti makan nasi.

6. Menunggu tamu berkunjung dan mengunjungi 

Kalau para pejabat negara mengadakan open house, rumah pada hari raya pun membuka pintu lebar-lebar bagi siapapun yang akan berkunjung untuk bersilahturahmi.

Lebaran memang selalu saja ada tamu yang akan berkunjung. Waktunya tak menentu. Karenanya, hari pertama merupakan hari menerima serba kunjungan. Saatnya bersilahturahmi untuk lebih mendekatkan diri kepada para kerabat.

7. Berbalas ucapan selamat Idul Fitri

Buat yang tidak bisa bertemu, kemudahan teknologi membuat jarak semakin dekat. Di sela acara kunjung mengunjungi, biasanya salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan saling berbalas memberi ucapan selamat Idul Fitri melalui media sosial.

Untuk para saudara yang tinggal di kampung, silahturahmi dilakukan dengan saling menelepon interlokal. Mengucapkan selamat hari raya sambil maaf memaafkan.

Salat hari raya Odul Fitri merupakan kegiatan pertama yang dilakukan (dok.windhu)
Salat hari raya Odul Fitri merupakan kegiatan pertama yang dilakukan (dok.windhu)
Silahturahmi dan Silahturahmi

Aktivitas hari pertama lebaran buat saya bertema silaturahmi. Mengikat tali persaudaraan dan persahabatan menjadi lebih erat lagi. Ditambah dengan menyantap hidangan lebaran berupa ketupat dan menu lainnya, silahturahmi semakin terasa lengkap.

Di Jakarta saat ini, khususnya perumahan tempat tinggal saya, budaya saling mengantar  makananmemang sudah berkurang. Entahlah apa yang menyebabkannya. Namun, selalu ada keindahan di setiap momen idul fitri yang selalu dirindukan setiap tahunnya. Dulu saat kecil, malam lebaran diisi juga denga menyalakan kembang api meski kini tidak lagi. 

Di sela silahturahmi, kegiatan membaca dan menulis tetap bisa dilakukan. Sudah tergembleng oleh minimal one day one article. Saya akan mengabadikan peristiwa yang terjadi selama lebaran, dalam perjalanan ke rumah kerabat melalui foto-foto yang apik

Satu lagi. Buat saya, lebaran juga harus rajin-rajin untuk mencuci piring bekas hidangan para tetamu yang datang, hahaha...

Mohon maaf lahir batin, para sahabat ! Selamat merayakan kemenangan di hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah. Salam hangat dari Jakarta !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun