Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jelang Lebaran, Bersiap dengan 8 Kegiatan bersama Keluarga

13 Juni 2018   16:27 Diperbarui: 13 Juni 2018   16:26 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang rumah mulai sibuk. Lebaran sebentar lagi. Menjelang hari lebaran yang tinggal lusa, 15 Juni 2018. Segala sesuatu yang menyangkut lebaran harus dipersiapkan dengan baik, untuk menyambut hari kemenangan yang hanya ada setahun sekali.

Saya jadi ingat penggalan lagu berjudul Lebaran Sebentar Lagi, yang dipopulerkan grup musik Bimbo dan selalu top sebagai pengingat hari menjelang lebaran. Meski lagu religi jaman old tahun 80-an, banyak penyanyi kekinian yang sempat juga melantunkannya, mulai dari Gigi, Afghan, Giring Nidji, hingga Andien.

Lebaran sebentar lagi. Tak ada miskin tak ada kaya. Semua sama di depan Tuhan. Yang berbeda cuma amalnya. Semua ingin Lailatul Qadar. Semoga kita mendapatkannya.

Seperti saat ini, dua hari lagi menjelang lebaran. Semua hal yang menyangkut hari raya Idul Fitri semakin terasa dekat. Ucapan selamat hari raya Idul Fitri sudah muncul di sejumlah media, baik cetak, online, maupun media siar.

Iklan ucapan lebaran juga mulai bertebaran dimana-mana. Banyak juga yang mengirimkan ucapan selamat lebaran, mohon maaf lahir batin melalui berbagai media sosial yang ada, meski beberapa di antaranya merupakan kopi ucapan yang tahun lalu.

Mendekati lebaran, tetap menunaikan salat tarawih dan berdoa (dok.windhu
Mendekati lebaran, tetap menunaikan salat tarawih dan berdoa (dok.windhu
Suasana lebaran tidak hanya terlihat di jalan-jalan, di depan perkantoran, di pusat perbelanjaan, di tempat hiburan, di pasar, sampai di rumah.Tentu saja yang paling terasa adalah di terminal, bandara, dan dermaga, yang sedang padat-padatnya karena tradisi mudik pulang kampung untuk berlebaran dengan keluarga.

Hari menjelang lebaran, saatnya menyambut fitri kembali. Setelah satu bulan menjalankan puasa dan berbagai ibadah lainnya di bulan ramadan, kembali menjadi suci  kembali.

Merayakan kemenangan atas semua ibadah yang  telah berhasil dilaksanakan.  Intinya, semua telah sampai pada hari kemenangan tanpa perlu menanyakan kadar suksesnya berapa persen karena semua itu urusan dengan Yang Maha Kuasa.

Cukuplah semua merasa berbahagia. Mau kaya ataupun miskin, tidak ada yang membedakannya. Semua berhak untuk merayakan dan menikmati hari raya Idul Fitri dengan penuh suka cita.

Memasuki bulan syawal juga sebagai penanda sudah boleh untuk kembali makan dan minum, tanpa harus mengikuti aturan berpuasa seperti ramadan, yakni dari sejak matahari terbit hingga matahari terbenam.   

Jelang lebaran, pusat perbelanjaan penuh dengan pembeli yang ingin membeli baju baru untuk lebaran. (dok.windhu)
Jelang lebaran, pusat perbelanjaan penuh dengan pembeli yang ingin membeli baju baru untuk lebaran. (dok.windhu)
Hari-Hari Jelang Lebaran

Kesibukan hari-hari jelang lebaran di rumah terasa. Semuanya melibatkan seluruh anggota keluarga untuk menyambut hari kemenangan yang akan datang. Persiapan yang dilakukan beragam, yakni :

1. Membersihkan rumah

Setiap hari, rumah memang dibersihkan. Seperti halnya jelang ramadan, menyambut  hari raya tingkatannya lebih ditingkatkan. Maklum saat lebaran tiba, selalu saja ada tamu yang datang ke rumah. Tetangga, saudara, dan teman adalah para tamu yang kerap datang. Jadi, rumah perlu ditata sedemikian rupa agar bersih dan tidak tampak berantakan.

Terkadang, seluruh dinding rumah dicat untuk menyambut lebaran. Bila perlu, membeli bunga segar sebagai penyegar dan pengharum ruangan. Rumah diusahakan terlihat rapi dari halaman, teras, hingga di dalam ruangan yang ada. Kamar mandi disikat. Rumput liar di halaman dicabut.

2. Belanja Pakaian

Lebaran identik dengan belanja pakaian, sepatu batu, kerudung baru, dan hal-hal yang baru. Intinya terkait dengan membeli semua keperluan yang bisa digunakan di tubuh saat berlebaran.

Setidaknya, menemui tamu ataupun berkunjung sebagai tamu ke rumah orang lain dengan pakaian yang layak dan kekinian. Meskipun tak wajib, belanja pakaian jelang lebaran cukup menggoda karena banyaknya tawaran penuh diskon di berbagai pusat perbelanjaan.

3. Mempercantik Penampilan Tubuh

Urusan mempercantik penampilan, memang perempuan lebih repot ketimbang laki-laki. Para lelaki mencukur rapi rambutnya. Para perempuan mendatangi salon-salon untuk perawatan.

Jelang lebaran, salon termasuk yang laris untuk didatangi untuk sekedar potong rambut, creambath, menggunakan masker wajah, facial,  ataupun memberli perlengkapan berdandan. Semuanya semata-mata demi terlihat menarik dan segar saat lebaran tiba.

4. Menyiapkan mukena dan sajadah

Mukena dan sajadah yang disiapkan tidak hanya untuk dipakai oleh keluarga sendiri untuk salat Idul Fitri. Ibu biasa menerapkan untuk menyediakan sebuah mukena dan sajadah bersih.

Maksudnya jika ada tamu yang datang tapi tidak membawa perlengkapan salat, sudah ada mukena dan sajadah bersih dan wangi yang siap digunakan. Jangan sampai ada tamu yang berkunjung, memakai mukena yang biasa digunakan  sehari-hari oleh tuan rumah

5. Belanja keperluan hidangan lebaran

Hidangan lebaran suatu bentuk kekhasan yang ada di setiap rumah setiap lebaran. Bahkan,  ada sajian makanan yang mungkin hanya ada di hari besar ini. Ketupat adalah menu wajib yang harus tersedia. Setelah itu sayur ketupat, opor daging ayam, rendang, semur, serta sambal goreng kentang dan hati. Itu menu wajib yang harus tersedia.

Pagi-pagi harus ke pasar untuk membeli daging segar. Bumbu, buah, lalapan, kerupuk dan emping juga tak ditinggalkan. Lebaran kali ini, dilengkapi dengan manisan kolang kaling.

Menyiapkan hal yang terkait dengan hidangan lebaran itu juga termasuk sudah menyediakan perlengkapan makan dan minum sebagai wadah di atas meja suguhan.  

6. Membuat Kue Lebaran

Hari gini memang lebih asyik tinggal membeli kue yang sudah jadi dan tinggal makan. Namun begitu, di antara kue-kue kaleng dan kue-kue yang beli, tetap rasanya kurang jika tak ada kue yang dibuat sendiri di rumah.

Paling tidak minimal membuat kue nastar isi selai nanas, putri salju, dan kue kastangel/kue keju. Rasa buatan sendiri lebih mantap dan hasilnya juga lebih banyak. Saat mengerjakannya pun lebih menyenangkan karena bisa melibatkan kebersamaan orang rumah, termasuk mengajari yang masih anak-anak.

7. Menyediakan amplop dan uang lebaran

Hari-hari jelang lebaran, biasanya amplop dan uang yang akan dibagi-bagikan kepada anak-anak yang berkunjung ke rumah sudah disediakan. Tentu saja jumlahnya disesuaikan dnegan kemampuan.

Uang lebaran yang dipersiapkan itu juga sekalian untuk memberikan sedekah buat mereka yang terlihat membutuhkan di hari raya. Zakat dan infaq dipastikan sudah dibayar sebelum malam takbiran bergema.

8. Menyiapkan transportasi selama libur lebaran

Selama libur lebaran, mempertimbangkan kendaraan yang digunakan juga menjadi sebuah catatan.  Saat lebaran, selain dikunjungi biasanya juga ada kegiatan mengunjungi saudara yang usianya lebih tua.

Tak hanya itu karena mengingat libur lebaran yang lama, keinginan untuk rekreasi ke pusat hiburan pasti ada. Biasanya pilihan jatuh pada rental mobil, meski tahun-tahun belakangan juga mengandalkan mobil online yang dipesan dengan aplikasi.  

Jelang lebaran, tak lupa sudah menyelesaikan zakat fitrah, zakat mal, infaq, dan sadaqah. (dok.windhu)
Jelang lebaran, tak lupa sudah menyelesaikan zakat fitrah, zakat mal, infaq, dan sadaqah. (dok.windhu)
***

Hari-hari menjelang lebaran, selalu saja ada yang dipersiapkan, termasuk bagi yang mudik ke luar daerah untuk bertemu keluarga dan nyekar ke makam. Kegiatan yang cukup melelahkan, tapi sekaligus juga menyenangkan. 

Akan berakhirnya ramadan dan kemudian berganti bulan syawal memunculkan rasa sedih, juga rasa kebahagiaan. Tak hanya persiapan agar cantik tampak penampilan, tapi juga dalam hati, laku, dan tutur kata.

Renungan untuk menjadi lebih baik dan harapan supaya bisa sampai ramadan berikutnya. Mumpung masih ada waktu dua hari yang tersisa, masih ada kesempatan untuk memperbanyak doa, salat tarawih, membaca Al Quran, dan iktikaf di masjid bersama keluarga. Seraya berharap panjang umur sehingga bisa berepot-repot ria menikmati keseruan hari jelang lebaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun