Mudik lebaran. Tradisi pulang ke kampung halaman buat orang-orang yang bekerja di Jakarta setiap tahunnya, selalu sukses membuat Jakarta menjadi lebih sepi.
Ya, sepi dalam arti kata sesungguhnya. Jumlah  kendaraan yang lalu lalang di Jakarta akan berkurang. Macet nyaris tidak ada, lalu lintas hanya ramai lancar saja. Perumahan cukup sepi karena banyak tetangga yang pulang kampung. Beberapa bahkan menitipkan kunci rumah kepada yang tidak mudik.
Melihat kesibukan mudik yang juga mengisi slot pemberitaan terbanyak di seluruh media, baik cetak, online, maupun media penyiaran, terkadang timbul rasa iri. Wah, asyiknya mereka yang bisa mudik ke kampung. Pasti seru!
Nah, bila lebaran nanti ada yang tetap tinggal di Jakarta, tenanglah. Kemungkinan besar, saya juga tetap di Jakarta dan tidak akan mudik. Buat saya, pulang kampung sudah tidak perlu saat lebaran lagi, sejak simbah sudah nggak ada beberapa tahun lalu.
Meskipun saudara masih banyak di kampung karena adik-adik bapak dan adik-adik ibu masih tinggal disana semua, rasanya sudah beda. Sejak simbah nggak ada, rutinitas tahunan mudik lebaran menjadi longgar.
Kesempatan untuk pulang kampung kini menjadi lebih luwes waktunya, termasuk untuk nyekar bisa kapan saja. Saat libur lebaran oke, saat liburan lain pun bisa untuk sampai kampung. Yang penting, ada waktu dan budgetnya, hahaha. Â Â
Apapun alasannya, tetap saja namanya Tidak Mudik! Lalu apa saja yang bisa dilakukan kalau tidak mudik di Jakarta? Tenang, Jakarta nyaris memiliki segalanya. Lebaran di Jakarta nggak akan mati gaya.
Nah, apa saja yang bisa dilakukan di Jakarta saat Lebaran? Tentukan saja sesuai dengan budget yang dimiliki. Menurut saya, lebaran di Jakarta tetap asyik karena banyak hal yang bisa dilakukan, yakni :
1. Bertemu dengan tetangga Langsung
Tinggal di perumahan yang isinya orang-orang sibuk bekerja itu, sudah pasti jarang-jarang ketemu. Namanya juga tinggal di Jakarta, pekerjaan memaksa orang berangkat sejak pagi hari dan pulang larut malam.