Menurut dia, THR tahun ini akan sama seperti sebelumnya, yakni akan habis. Namun, kali ini dia memperioritaskan untuk tambahan membayar utang.
Jadi meski dengan perasaan tidak enak, dia mengungkapkan lebaran kali ini jumlah berbagi di hari lebaran akan jauh lebih sedikit. Saya menyemangati bahwa tindakannya sudah tepat dilakukan.
THR Â yang Selalu Habis
THR merupakan bonus yang bisa digunakan sesuai dengan kehendak hati tanpa ada aturan yang mengikat. Suatu hal yang tidak salah karena memang bukan berasal dari gaji bulanan, yang tentunya harus dengan cermat dimasukkan ke dalam pos-pos anggaran kebutuhan keluarga.
Jadi, THR memang boleh-boleh saja untuk dihabiskan. Tidak akan ada yang bisa melarang, kecuali yang punya THR sendiri. Kenyataannya, THR memang selalu habis untuk hari raya.
Sesuai dengan singkatannya THR yang berarti Tunjangan Hari Raya, saya lebih suka menyebut  THR  dengan Tenang Hari Raya (THR).  Sama singkatannya, tentu beda penerapannya. THR itu sangat baik jika bisa dimanfaatkan dengan seutuhnya untuk memenuhi kebutuhan hidup, terutama keperluan hari raya.
Susunan prioritas yang akan dilakukan dengan THR yang dimiliki tentu saja akan berperan penting. Nah menurut saya, ada yang bisa dilakukan dengan THR agar Tenang Hari Raya (THR). Â
Setiap orang bisa menempatkan prioritas uang THR sesuai dengan hal paling mendesak yang perlu dilakukannya. Namun, setidaknya inilah kiat agar THR membuat Tenang Hari Raya dengan cara menghabiskan bermanfaat, yakni :
1. Selesaikan yang berkaitan dengan kewajiban dan ibadah  agamaÂ
Kewajiban agama disini, tentu semua umat Islam sebenarnya sudah tahu. Di akhir bulan puasa, harus sudah ditunaikan kewajiban zakat, infaq, dan sadaqah. Hitung jumlah nominal yang harus diberikan. Selesaikan segera, jangan sampai menunggu saat takbiran atau lebaran dulu. Tidak perlu waktu lama untuk  berbagi, agar  terbit senyum mereka yang memerlukan uluran tangan.