"Sekarang saya sudah kelihatan kurusan belum?"  pertanyaan itu tiba-tiba muncul dari salah seorang kawan laki-laki kompasianer, saat berbuka puasa  bersama setelah acara perspektif dengan Menteri Agama, Jumat 31 Mei 2018 lalu.
Di hadapannya, ada hidangan sup daging kambing muda yang menggiurkan. Maklum, resto D'Counsulate yang terletak di Jl. Wahid Hasyim, Jakarta memang menyajikan makanan ala Timur Tengah."Enak nih, " katanya.Â
Saya tersenyum. Teman lain yang ada di sebelah saya pun ikutan nyengir melihatnya. Â "Sudah kurusan kok," kata saya, yang nggak lama setelah itu langsung membantahnya.
"Kalau mukanya--wajah--sih sudah kurus, tapi perutnya belum. Kurus kan memang dari muka dulu baru ke badan," katanya. Kami pun akhirnya tertawa melihat perutnya  yang masih terlihat menyembul. Hahaha...
Dalam pertemuan buka puasa sepekan sebelumnya, bapak satu itu mengaku selama berpuasa lebih dari sepuluh hari bisa menurunkan berat badan sebanyak 9 kilogram. Wuih, keren banget kan?
Puasa, Menguruskan atau Menggemukkan?
Obrolan soal puasa bisa menggemukkan atau menguruskan biasanya selalu muncul saat bulan ramadan. Menjadi bahasan top tiada usai, yang  akan membuat senyum ataupun tertawa.
Buat saya, bahasan seperti ini memang cukup asyik mengisi waktu, selain karena memang ingin banget punya badan langsing. Hahaha. Mitos atau fakta ya, puasa itu menggemukkan atau menguruskan?
Buat saya, ternyata puasa itu bisa mitos  dan fakta jika bisa menguruskan dan menggemukkan. Semuanya tergantung dari pola makan dan pola hidup orang yang menjalani puasa sehari-hari.  Maksudnya? Menurut saya seperti ini :
1. Terlalu Berlebihan Makan