Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ingat 5 Hal Penting Cegah Boros Saat Ramadan

28 Mei 2018   17:14 Diperbarui: 28 Mei 2018   22:52 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat ramadan, ingatlah untuk selalu dengan pengelolaan uang,, termasuk untuk membeli makanan (dok.windhu)

Pengeluaran uang yang berlebih saat ramadan, umumnya dialami oleh banyak orang saat bulan puasa.  Bukan hal yang aneh bila isi dompet berkurang lebih banyak ketimbang bulan-bulan sebelumnya. Mengalami hal yang sama? Tenanglah, banyak temannya, kok!

Begitupun dengan saya, bulan puasa memang tidak bisa dihindari akan terjadi pengeluaran yang lebih besar. Sehemat apapun, tetap saja besarnya jumlah uang keluar akan berbeda dengan bulan-bulan biasa. Namun begitu, belum tentu bisa dikategorikan sebagai boros atau berlebih-lebihan dalam menggunakan uang.

Kenapa?  Bulan ramadan itu memang berbeda. Tidak bisa disamakan dengan bulan-bulan lainnya. Ada sejumlah hal yang hanya  ada di bulan puasa. Karena itulah sebelum datangnya bulan ramadan, disarankan tidak hanya persiapan lahir dan batin. Harus ada persiapan keuangan juga untuk menyambutnya.

Persiapan keuangan yang dimaksudkan, sekaligus dengan perencanaan pengeluaran uang selama ramadan. Ya, meskipun jumlah uang keluar harus lebih,  bukan berarti juga harus berlebihan atau bahkan lebih besar pasak daripada tiang.

Begitu banyak makanan menggoda untuk disantap saat berbuka, ingat kesehatan ! (dok.windhu)
Begitu banyak makanan menggoda untuk disantap saat berbuka, ingat kesehatan ! (dok.windhu)
 Nah, untuk mengendalikan agar pengeluaran tidak boros selama di bulan puasa, menurut saya ada lima hal penting yang harus diingat dan 

diperhatikan, yakni :

1. Ingat Buat atau Beli Makanan Secukupnya

Selama berpuasa, godaan untuk memakan ini dan itu sangat besar. Seringkali, untuk  berbuka puasa mempersiapkan makanan cukup banyak dengan memasak lebih beraneka.  Untuk membeli makanan berbuka puasa juga secukupnya meski  banyaknya penjual di pasar ramadan cukup menggoda.  Sediakanlah makanan yang sekiranya pas dan habis untuk dikonsumsi oleh seluruh anggota rumah. Buat yang ngekos atau hidup sendiri, juga sebaiknya sesuai dengan daya tampung perut alias cukup kenyang.

Jangan sampai makanan yang disediakan atau dibeli bersisa tidak habis. Sayang sekali kalau terbuang. Selain mubazir tidak dimakan, uang yang sudah keluar untuk membuat atau membeli makanan itu bisa lebih dihemat, kan?

2. Ingat Kesehatan

Selama bulan ramadan, konsumsi makanan dan minuman memang beda. Misalnya saja untuk minuman, pilihan serba yang manis-manis ada. Bila repot membuat, tinggal beli saja. Ada kolak, ada es buah, ada kacang hijau, ada es kelapa manis, ada es teh manis, dan lainnya. Semuanya serba manis, kan?

Saat berbuka puasa,  melihat minuman yang segar begitu menggoda. Tanpa pikir panjang, seringkali tidak cukup hanya satu gelas saja. Glek, glek, glek, habislah bergelas-gelas. Padahal kembali lagi, rasanya pasti manis. Saat sahur, minum manis umumnya juga tidak lupa ditinggalkan.   

Makanan pun begitu, seperti gorengan menjadi lebih sering. Belum lagi, sejumlah  makanan lain yang mengandung lemak dan minyak banyak. Selama bulan puasa bisa timbul penyakit, seperti radang tenggorokan,  tinggi tekanan darah, dan sakit maag akibat kebanyakan makanan dan minuman dengan tidak baik.

Jadi bila ingat kesehatan yang harus dijaga, jumlah asupan makanan dan minuman juga dibatasi secukupnya. Dengan sendirinya bisa lebih hemat karena bila cukup minum es buah satu gelas, kenapa harus dua?  Jadi, uang untuk membuat/membeli juga pastinya berkurang.

Memasuki ramadan hingga jelang lebaran, godaan tawaran diskon/sale kencang sekali, Pintar-pintar untuk memanfaatkan tawaran promo yang ada. (dok.windhu)
Memasuki ramadan hingga jelang lebaran, godaan tawaran diskon/sale kencang sekali, Pintar-pintar untuk memanfaatkan tawaran promo yang ada. (dok.windhu)
 

3. Ingat Untuk Manfaatkan Promo

Saat ramadan, terkadang harus makan di luar bersama teman di sebuah rumah makan. Nah, supaya tidak boros dan tidak mubazir memanfaatkan tawaran promo/special offer/diskon/sale  dari berbagai rumah makan bisa dipertimbangkan. Lumayan kan kalau bisa menghemat uangnya dengan potongan harga, tapi tetap bisa makan-makanan enak.

Selain memanfaatkan promo, strategi lain untuk makan di luar adalah dengan sharing makanan. Maksudnya, satu orang tidak perlu satu porsi memesannya kalau belum tentu habis dimakan. Lebih baik berbagi saja, misalnya untuk mengonsumsi d satu porsi sayur atau satu ekor ikan. Nasi bisa diambil secukupnya dalam wadah piring masing-masing.  

4. Ingat pada Anggaran yang ada

Sejak awal ramadan, godaan untuk membeli pernak pernik untuk hari raya sudah mulai bermunculan. Semakin kencang jika semakin dekat lebaran. Baju baru, sepatu baru, dan yang lain-lain serba baru ingin dimiliki.

Nah,  sebisa mungkin tetap memegang acuan pada anggaran belanja yang dimiliki, dari seluruh dana yang dimiliki. Jangan sampai untuk belanja-belanja, habislah semuanya tanpa sisa.

Sebaiknya bila belanja tidak menggunakan kartu kredit karena khawatir tidak terkontrol bila tergoda  dengan diskon. Lebih baik sudah tahu yang akan dibeli, sesuai dengan jumlah anggota keluarga. Hal ini untuk menghindari tawaran menggoda, seperti beli dua dapat tiga, yang padahal belum tentu butuh atau suka.

Catat pengeluaran yang dilakukan untuk konsumsi dan belanja pakaian selama ramadan. Hal ini membantu kita setidaknya, untuk memperkirakan rata-rata berapa pengeluaran dalam bulan ramadan untuk tahun selanjutnya.

5. Ingatlah Selalu Kewajiban Berzakat dan Berbagi

Selama ramadan,  ingat ada kewajiban yang harus dilaksanakan bagi setiap muslim, yaitu membayar zakat fitrah dan zakat mal. Bila keluarga, ingatlah jumlah anggota keluarganya yang perlu dibayar zakat fitrahnya.

Sebagian harta yang kita punya, ada yang merupakan milik orang lain. Di bulan ramadan yang mulia ini, lebih baik perbanyak untuk melakukan sedekah kepada orang lain. Isilah kotak amal di masjid secara rutin, setiap kali shalat di masjid atau pada shalat tarawih.

Bila ada uang lebih juga diberikan untuk membantu makanan berbuka bagi orang yang berpuasa di masjid atau berbuka puasa bersama di panti asuhan Kalau bisa, siapkan juga bingkisan-bingkisan kepada orang-orang yang dinilai memerlukan dan pantas diberikan.  

*****

Selama bulan ramadan uang yang dikeluarkan memang biasanya lebih, meski tidak berarti dilebih-lebihkan. Apalagi jika sampai berlebihan (boros), suatu hal yang sangat tidak baik.    

Pengelolaan uang selama bulan ramadan  sangat  penting dilakukan. Pengendalian terhadap keinginan dan memfokuskan diri pada kebutuhan akan membantu untuk lebih berhemat.

Meskipun menjelang akhir ramadan mendapatkan tunjangan hari raya (THR), tetap saja harus mempersiapkan lokasi menghabiskan lebaran, di kampung atau  berlibur di suatu tempat. Meskipun bersifat silahturahmi, kebiasaan dalam masyarakat adalah menyediakan amplop untuk diberikan kepada orang lain dan anak-anak yang datang.

Untuk freelancer yang tidak punya THR, haruslah lebih pintar-pintar lagi untuk mengatur keuangan karena hari sesudah ramadan dan lebaran masih panjang. Jadi, ingatlah selalu  5 hal penting sebelum bertindak boros !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun