Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Warung Makan Buka Saat Jam Puasa, Toleransi, dan Kebutuhan

25 Mei 2018   16:39 Diperbarui: 25 Mei 2018   16:53 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat bulan puasa, ada yang beribadah puasa, tapi ada juga yang tidak berpuasa karena berbagai hal (dok.windhu)

Perempuan yang sedang mengalami siklus menstruasi bulanan atau haid memang tidak diperbolehkan untuk berpuasa dan shalat.

Orang-orang yang tidak bisa menjalankan ibadah puasa selama bulan ramadan ini, boleh untuk makan dan minum selama bulan puasa. Mereka membutuhkan makanan dan minuman saat orang-orang lain menjalankan ibadah puasa.

Meskipun melihat orang makan saat jam berpuasa, bukan berarti harus tergoda kan? (dok.windhu)
Meskipun melihat orang makan saat jam berpuasa, bukan berarti harus tergoda kan? (dok.windhu)
Toleransi  Warung Buka 

Bersikap  menenggang rasa atau toleransi sering dikaitkan dengan warung tetap buka saat bulan puasa. Dengan toleransi, ada sikap saling menghargai dan  membolehkan untuk memiliki kebiasaan, kelakukan, pendapat, pandangan dan  kepercayaan  yang berbeda.

Lalu pertanyaannya, siapa yang harus toleran? Mereka yang menjalankan ibadah puasa atau mereka yang tidak berpuasa? Jadi ingat ucapan seorang teman.

"Minum saja, nggak apa-apa. Nggak akan tergoda. Kan bukan anak kecil," tukas seorang teman pada teman berbeda agama, yang terlihat ingin minum karena dibagikan bingkisan kue dan minum pada sebuah acara di siang hari.

Buat yang terbiasa berpuasa dan imannya kuat, menyaksikan orang makan dan minum di depannya mungkin tidak berpengaruh apa-apa. Namun saya tahu, ada juga orang-orang yang tergoda jika melihat betapa nikmatnya orang yang sedang makan dan minum, di tengah lapar dan haus menyerang saat ibadah puasa dijalankan.  

Toleransi memang menjadi kunci yang tepat saat bulan puasa. Siapapun yang tidak berpuasa memiliki kewajiban sama dengan yang berpuasa, untuk bisa menghargai  orang yang berpuasa.

Di saat bulan puasa, saya tidak berkeberatan ada warung makan yang tetap buka. Kenapa? Karena kembali lagi, adanya orang-orang yang tidak berpuasa saat ramadan.

Tidak semua orang yang tidak berpuasa mampu menyediakan makanannya sendiri di rumah karena berbagai hal, seperti memang tak ada dapur untuk anak kos atau tidak sempat memasak karena banyak pekerjaan. 

Ada orang-orang tidak berpuasa yang mengandalkan untuk bisa makan di warung makan, saat orang lain menjalankan ibadah puasa. Tidak apa-apa, asalkan mereka tidak memaksa atau mengajak yang berpuasa untuk ikut makan atau mengiming-imingi secara sengaja.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun