Berbuka puasa di luar rumah itu ada beberapa hal yang menyebabkan, yakni memang ada kegiatan sekaligus berbuka puasa ataupun terpaksa berbuka puasa di dalam perjalanan.
Saat ada kegiatan berbuka puasa seperti undangan, biasanya menu berbuka puasa sudah disediakan yang menyelenggarakannya. Pilihan utamanya tetap sama, yang rasanya manis dan menyegarkan. Es buah dan kolak umumnya tersedia.
Bila bersama teman, tidak jarang dilakukan di pusat perbelanjaan/mal. Menjelang berbuka puasa, biasanya sudah berkumpul dan mulai memesan makanan yang ada di suatu resto ataupun foodcourt. Â Keliling-keliling melihat makanan yang cocok, diinginkan, dan tersedia, lalu tinggal pesan.
Nah, jika terpaksa berbuka puasa saat berada di tengah perjalanan, biasanya saya sudah lebih dulu menyiapkan air mineral kemasan, kue basah dan lontong isi yang dibeli sebelum waktu berbuka dan adzan maghrib. Membelinya, ya cukup di penjual makanan dan minuman takjil dadakan, yang dengan mudah ditemukan di pinggir jalan.
Untuk menghemat waktu pulang sore dan berharap masih bisa melaksanakan tarawih di masjid dekat rumah, beberapa kali harus mengalami berbuka puasa saat berada di angkutan umum
Berburu makanan dan minuman berbuka puasa, buat saya tidak perlu repot-repot. Mungkin ini karena takjil favorit saya juga sederhana saja. Cukup yang rasanya manis dan menyegarkan.
Meski ada beberapa lokasi yang ramai dan terkenal sebagai tempat penyedia takjill makanan dan minuman berbuka puasa, saya jarang menyengajakan diri untuk datang dan membeli. Hanya membeli jika kebetulan sedang berada dekat area itu atau kebetulan lewat.
Misalnya saja, di Benhil, Jakarta Pusat. Sejak siang hari, di tempat itu setiap tahunnya rutin beragam makanan dan minuman tersedia. Penjualnya pun banyak. Tinggal pilih yang favorit. Sesuaikan dengan dana yang tersedia.
Saya suka melihat keseruan, kesibukan dan transaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli. Selain pastinya juga senang melihat banyaknya makanan dan minuman berbuka siap santap, yang menggoda mata dan perut.