Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Belajar Lebih Cinta Lingkungan dari Kapal Hijau Greenpeace

30 April 2018   13:43 Diperbarui: 30 April 2018   15:44 1263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjalanan Rainbow Warrior tertulis dalam bentuk edukasi dan dapat dibaca pengunjung (dok.windhu)

MATAHARI tepat sedang panas-panasnya bersinar,  Sabtu 28 April 2018, pukul 12.30.  Setelah mengantri cukup lama, akhirnya  sampai juga giliran untuk mulai masuk ke dalam kapal Raibow Warrior  tengah bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok.  Kapal  dengan panjang 57, 92 meter itu berwarna hijau bertuliskan greenpeace, dengan gambar burung merpati dan warna pelangi yang mencolok pada bagian samping kapal. 

Ada spanduk putih yang bertuliskan Energi Bersih Untuk Udara Bersih, Di bagian atasnya, di antara tiang kapal setinggi 55 meter terbentang jaring dengan tulisan senada dalam bahasa Inggris Clean Energy  Clean Air  berwarna biru itu, yang terlihat menjulang di depan mata.

Tulisan Clean Air Clean Energy terlihat membentang tinggi di atas tiang kapal Rainbow Warrior (dok.windhu)
Tulisan Clean Air Clean Energy terlihat membentang tinggi di atas tiang kapal Rainbow Warrior (dok.windhu)
"Senangnyaaa. Rasanya ingin nangis. Ingin banget kesini. Akhirnya bisa juga lihat langsung kapal Greenpeace," kata Yessy, perempuan muda berkerudung asal Bintaro Tangerang, yang saya kenal dari mengantri selama lebih dari 30 menit. Wajah sumringahnya tampak jelas.

Kedatangan kapal layar Rainbow Warrior  di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara  dengan tema Jelajah Harmoni Nusantara mulai 24-29 April 2018,  memang menarik rasa penasaran dan ingin tahu seperti apa sesungguhnya di dalam kapal penyelamat lingkungan yang terkenal di seluruh dunia.

Ini hari kedua Yessy datang ke pelabuhan Tanjung Priok semata-mata untuk melihat Rainbow Warrior. Jumat sore, cerita Yessy, sudah sempat datang. Namun, kemudian batal karena jam open boat sudah tutup.

Rainbow Warrior sekoci (dok.windhu)
Rainbow Warrior sekoci (dok.windhu)
Setiap harinya, selama lima hari bersandar  di Tanjung Priok, layanan untuk pengunjung ditutup sekitar pukul 16.00. Yessy akhirya memilih pulang sore itu. Batal pada kunjungan pertama untuk melihat kapal yang sebelumnya  melakukan pelayaran Nusantara, mulai dari Papua, Bali, hingga merapat di Jakarta.

Tapi tak jadi soal bagi Yessy  karena hari  sebelumnya hanya kebetulan baru saja beraktivitas di dekat wilayah Tanjung Priok. Kemudian, coba-coba siapa tahu masih ada waktu dan kesempatan untuk bisa naik ke atas kapal Rainbow Warrior.

Sabtu siang, Yessy datang lagi ke Pelabuhan Tanjung Priok demi Rainbow Warrior. Meski datang sendirian, Yessy terlihat bersemangat. "Teman nggak ada yang bisa semua hari ini. Ya sudah, sendiri juga nggak apa-apa. Banyak orang disini," katanya bercerita.

Setelah berdiri mengantri, pengunjung masih harus duduk dulu di ruang terminal penumpang sebelum akhirnya bergiliran masuk ke kapal Rainbow Warrior (dok.windhu)
Setelah berdiri mengantri, pengunjung masih harus duduk dulu di ruang terminal penumpang sebelum akhirnya bergiliran masuk ke kapal Rainbow Warrior (dok.windhu)
Selain Yessy  yang hadir sendiri,  kagiatan Open Boat Jelajah Nusantara Raibow Warrior ini, mengundang minat para keluarga. Banyak orang yang datang berombongan. Tidak hanya terbatas keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak.

Paula,  seorang nenek yang masih lincah datang bersama anak, mantu, dan cucu-cucunya dari Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Itu belum termasuk salah seorang anaknya yang juga membawa keluarga dari Depok, Jawa Barat. "Kami semuanya janjian disini buat lihat kapal Greenpeace," ujarnya.

Diperbolehkannya masyarakat umum untuk melihat langsung dan menjelajah naik ke atas kapal Greenpeace Rainbow Warrior memang merupakan sebuah kesempatan yang sayang dilewatkan. Apalagi, tidak ada biaya yang harus dikeluarkan atau gratis.

Tentu saja, hal ini menghilangkan keragu-raguan untuk datang. Proses pendaftaran untuk berkunjung Open Boat juga memudahkan karena dibuka secara online internet dan on the spot hari kedatangan. Saya mendaftar secara online seminggu sebelum kedatangan, sedangkan Yessy langsung hari itu juga karena sebelumnya mengira ada biaya berkunjung. 

Perjalanan Rainbow Warrior tertulis dalam bentuk edukasi dan dapat dibaca pengunjung (dok.windhu)
Perjalanan Rainbow Warrior tertulis dalam bentuk edukasi dan dapat dibaca pengunjung (dok.windhu)
Lonceng  Rainbow Warrior

Setelah dibubuhkan cap berwarna hijau di atas punggung tangan, pengunjung tak lantas segera bisa naik kapal Rainbow Warrior. Harus mengantri itu jelas. Namun sebelumnya, di ruangan terminal penumpang tempat mengantri dan menunggu, pengunjung bisa membaca penjelasan-penjelasan mengenai  kegiatan Rainbow Warrior dan hal lain yang berkaitan dengan kegiatan lingkungan.

Pengunjung bisa membaca  mengenai pentingnya menjaga lingkungan, perubahan iklim, satwa langka yang dilindungi, dan sejumlah hal lainnya. Hal itu masih dilengkapi dengan pemutaran video saat masih harus duduk mengantri kembali. Ada sejumlah booth yang menawarkan pernak-pernik yang ramah lingkungan. Mulai dari kain, gelang, hingga pembalut wanita!

Relawan Kanda menjelaskan tentang kapal Rainbow Warrior (dok.windhu)
Relawan Kanda menjelaskan tentang kapal Rainbow Warrior (dok.windhu)
Giliran pun tiba dalam jumlah terbatas. Antrian untuk menaiki kapal terdengar dari derit bunyi  setiap kaki melangkah. Di atas kapal Rainbow Warrior yang memiliki layar utama tenaga angin, ada seorang anggota Greenpeace asal Kanada yang ditemani seorang perempuan penerjemah yang menyambut dan bercerita singkat mengenai kapal Rainbow warrior.Di bagian deck kapal itu, penumpang bisa melihat sebuah lonceng bertuliskan  Rainbow Warrior dengan tahun 2011. 

Dari Ruang Kapten Hingga Peratan Olahraga

Usai penjelasan singkat mengenai kapal, para pengunjung diperkenankan untuk memasuki bagian ruang kemudi. Wow, dua kursi terlihat yang menghadap berbagai panel dan kaca menghadap luar. Sebuah peta navigasi yang tersedia dan kemudi. Sayangnya, suasana banyak orang dengan waktu terbatas membuat untuk berlama-lama.

Lonceng Rainbow Warrior 3 bertuliskan tahun 2011, penanda operasional kapal yang dimulai pada Oktober tahun 2011 (dok.windhu)
Lonceng Rainbow Warrior 3 bertuliskan tahun 2011, penanda operasional kapal yang dimulai pada Oktober tahun 2011 (dok.windhu)
Namun seorang warganegara asing yang berada di ruangan itu dengan ramah mempersilakan untuk mengambil foto. Memperbolehkan sejumlah anak secara bergantian duduk di kursi kapten dengan menyapa," Hello, captain...!"

Ruangan terakhir yang dikunjungi adalah conference room. Sesuai dengan nama ruangannya,  biasa digunakansebagai tempat pertemuan. Ada berbagai gambar tempel saat memasuki ruangan yang  harus dilalui dengan tangga turun.

Disini, duduk di kursi berjejer menghadap layar, seorang relawan mempresentasikan mengenai kegiatan-kegiatan lingkungan yang dilakukan Greenpeace. Aksi lingkungan yang dilakukan mengajak untuk menggunakan energi yang terbarukan. Meninggalkan penggunaan batu bara yang dapat menimbulkan pencemaran.

Ruang kemudi kapten kapal Rainbow Warrior (dok.windhu)
Ruang kemudi kapten kapal Rainbow Warrior (dok.windhu)
Dalam kesempatan itu, juga diajak untuk turut menjadi relawan maupun suporter  Greenpeace untuk kegiatan-kegiatan lingkungan. Selama ini, kegiatan Greenpeace berlangsung karena adanya dukungan dari orang atau pihak yang memiliki visi dan misi yang sama mengenai penyelamatan lingkungan.

Di ruang conference tersebut, juga terlihat peralatan olahraga, yang menurut penjelasan digunakan oleh kapten kapal untuk menjaga kebugarannya selama dalam melakukan perjalanan ke berbagai negara dunia. 

Presentasi mengenai kegiatan yang dilakukan Greenpeace di ruang conference, yang di dalamnya juga terdapat dua peralatan olahraga untuk kru kapal (dok.windhu)
Presentasi mengenai kegiatan yang dilakukan Greenpeace di ruang conference, yang di dalamnya juga terdapat dua peralatan olahraga untuk kru kapal (dok.windhu)
Sampah Yang Terlihat di Sisi Kapal

Kenapa Rainbow Warrior berkunjung ke Indonesia ? Merapat ke pelabuhan Jakarta?  Itu pertanyaan yang melintas. Misi penyelamatan lingkungan dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentignya menjaga lingkungan harus diberikan.Selain tentunya  kegiatan ini juga menggugah pemerintah setempat, terutama Jakarta sebagai ibukota negara  untuk melakukan tindakan untuk menjaga penyelamatan lingkungan. 

Saya terdiam saat menuruni tangga usai dari conference room menuju ke deck, melihat banyak tumpukan sampah yang terlihat terhempas air di sisi kapal.Indonesia memang menghadapi masalah sampah. Selain juga masuk ke dalam negara yang memiliki tingkat polusi tinggi, seperti  disampaikan Liputan6.comyang mengutip The Eco Experts dari Britania Raya, yang pada tahun 2017  memberikan peringkat terbaru dari berbagai negara mengenai tingkat polusi. Perhitungan ini mengambil data dari 135 negara mulai dari emisi karbon, tingkat polusi udara, konsumsi energi, dan penggunaan energi terbarukan.

Sampah yang ada di sisi kapal Rainbow Warrior saat ada di Pelabuhan Tanjung Priok (dok.windhu)
Sampah yang ada di sisi kapal Rainbow Warrior saat ada di Pelabuhan Tanjung Priok (dok.windhu)
Mellihat sampah yang terhempas dipermainkan air itu, rasanya menjadi malu sendiri. Rata-rata adalah sampah kemasan plastik, baik botol maupun bungkus plastik yang sangat sulit terurai bahkan dalam waktu selama 60 tahun.

Itulah sebabnya, kata salah seorang relawan bernama Monic, pengunjung diminta untuk menitipkan semua bawaannya, baik berupa botol minuman plastik maupun yang ada dalam kemasan plastik bagi siapapun yang ingin open boat Rainbow Warrior. Untuk meningkatkan kesadaran mengenai penyelamatan lingkungan.

Tumpukan sampah yang terlihat di tengah air laut dari atas kapal Rainbow Warrior (dok.windhu)
Tumpukan sampah yang terlihat di tengah air laut dari atas kapal Rainbow Warrior (dok.windhu)
Tindakan Nyata Pada Lingkungan

Mengunjungi  kapal hijau Raibow Warrior, setidaknya bisa melihat langsung kapal paling ramah lingkungan yang pernah dirancang dan dibuat di dunia. Konsisten mengampanyekan penyelamatan lingkungan agar selalu hiijau. 

Kapal Rainbow Warrior yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok merupakan kapal ketiga yang beroperasi sejak 14 Oktober 2011. Sebelumnya, kapal Rainbow kedua pensiun pada tanggal 16 Agustus 2011, setelah lebih dari 22 tahun melakukan kampanye lingkungan.

Kapal Rainbow kedua merupakan kapal yang menggantikan kapal Rainbow Warrior pertama, yang  pada tahun 1985  dibom oleh Perancis, saat sedang berkampanye menghentikan uji coba nuklir di Pasifik, untuk memblokir pelabuhan batubara dan menghentikan operasi penangkapan ikan yang merusak.

Rainbow Warrior yang singgah di Tanjung Priok APril 2018 merupakan kapal yang ketiga. (dok,windhu)
Rainbow Warrior yang singgah di Tanjung Priok APril 2018 merupakan kapal yang ketiga. (dok,windhu)
Sebelum memiliki kapal hijau yang cukup besar, seperti Rainbow Warrior III yang dilengkapi fasilitas ramah lingkungan, ekspedisi awal Greenpeace menggunakan sebuah kapal nelayan yang tua dan bobrok untuk melakukan kegiatan dan memenuhi kebutuhan.  

Rainbow Warrior ketiga memiliki kecepatan serupa kapal industri dan mengatasi tinggi gelombang hingga 3,5 meter. Selain itu dilengkapi dengan  landasan helikopter sehingga memudahkan untuk menjangkau tempat penangkapan ikan illegal dan pelabuhan kapal penghasil kayu illegal.

Sistem satellite komunikasi yang ada di kapal pun menakjubkan karena langsung ke pusat satelit, sehingga mampu menampilkan video siaran langsung dari lokasi kejahatan lingkungan langsung ke media di dunia.

Selain ramah lingkungan, Rainbow Warrior dirancang dengan basis teknologi yang mendukung. (dok.windhu)
Selain ramah lingkungan, Rainbow Warrior dirancang dengan basis teknologi yang mendukung. (dok.windhu)
Dikutip dari www.greenpeace.org,  sebuah tempat sebesar 59 meter kubik berwarna abu-abu dan hitam dapan menyimpan air,untuk mengurangi pembuangan secara langsung ke laut. Tersedia juga sistem biologi penyaringan untukair bersih dan mendaur ulang air kotor.

Rainbow Warrior adalah kapal dengan basis teknologi ramah lingkungan, yang  meliputi sebuah bentuk lambung yang dirancang khusus untuk efisiensi energi, sebuah bingkai-tiang dan layar - dioptimalkan untuk berlayar sangat efektif, sistem pengerak Listrik (10 knot hanya pada 300kW), pengolahan limbah lingkungan lebih lama di dalam kapal, standart ramah lingkungan yang tinggi pada semua mesin (IMO Tier-II), kapal dengan predikat hijau dan memiliki Paspor Hijau. pengolahan lingkungan kapal secara sukarela, pengolahan gas buang , meminimalkan emisi NOx dan Hal-hal Partikulat (PM), pengolahan biologi untuk limbah dan air kotor, pusat sistem dan ventilasi pengisian bahan bakar dan minyak untuk mencegah tumpahan, menggunakan cat ramah lingkungan.

Edukasi penyelamatan lingkungan dilakukan dengan mengunjungi negara-negara yang memiliki tingkat polusi tinggi (dok.windhu)
Edukasi penyelamatan lingkungan dilakukan dengan mengunjungi negara-negara yang memiliki tingkat polusi tinggi (dok.windhu)
Konsistensi dan tindakan nyata yang dilakukan kapal penyelamat lingkungan itu ditularkan kepada masyarakat umum di negara-negara yang dianggap berpolusi seperti Indonesia dalam bentuk edukasi.

Tindakan nyata untuk penyelamatan lingkungan setidaknya dapat dilakukan dengan cara-cara simpel dan dimulai dari yang ada di sekitar, seperti tidak membuang sampah sembarangan, pengelolaan sampah, dan daur ulang.  


Spesifikasi Raibow Warrior

*    Pelabuhan terdaftar: Amsterdam, Belanda

*    Jenis Kapal: Motor Sail yacht dengan dek helikopter mendarat

*    Kelas: Germanischer Lloyd, Notasi termasuk Paspor Hijau

*    Panjang Keseluruhan: 57.92m

*    Lebar (Max): 11.30m

*    Tinggi masuk kedalam air (Max): 5.15m

*    Udara Draft: 54.25m

*    Berat: 855

*    Berlayar Rig: Schooner Staysail, 2 Sebuah tiang frame dengan 5 layar

*    Sail Area: 1255 meter persegi

*    Layanan Kecepatan / Max Speed: 7 knot / 15 knot

*    Utama & Auxiliary Engine: Caterpillar, IMO Tier II Sertifikasi

*    Daya jelajah: 9.500 nm 

*    Akomodasi: 30 orang  (sumber www.greenpeace.org)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun