Jadi, wajar sekali jika orang Indonesia sangat menyenangi sambal. Bahkan bisa dibilang, tak lengkap rasanya makan tanpa ada sambal. Saat sekeluarga berkumpul bersama di meja makan, orang tua hingga anak pun bisa merasakan Enaknya makanan dengan sambal yang dihidangkan.
Sambal Bawang, Sambal Matah, Sambal Hijau
Beraneka jenis sambal terdapat di Indonesia yang memang terdiri berbagai daerah dan lokasi. Setiap daerah bisa jadi memiliki menu sambal khas yang berbeda. Nama sebutannya pun banyak. Ada sambal tomat, sambal bajak, sambal terasi, sambal dabu, sambal mangga, sambal matah, sambal bawang, dan sambal hijau.
Sambal bawang, biasanya dikenal dari daerah Jawa. Sambal yang terbuat dari cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih, gula, garam, dan minyak untuk menumis itu mampu memberikan rasa pedas yang tak terkira tapi pol dirasa. Orang yang menyantap makanan dengan sambal bawang bisa berujar, Wuaneke Pol !
 Sambal Matah saat ini pun sangat populer. Sambal yang berasal dari daerah Bali ini memberikan rasa segar saat dimakan. Sesuai namanya, disajikan dengan kesegaran bahan-bahan sambal, seperti cabai dan bawang dalam keadaan mentah. Bila makan sambal matah dengan hidangan lainnya, maka yang bisa terucap adalah Becik Rasane.
Nah, bagaimana jadinya bila masakan Jepang kemudian disatukan dengan ketiga sambal Indonesia ini? Awal mendengarnya, saya pun agak heran karena belum pernah mencobanya. Semula tak terbayang.
Penasaran, saya pun ingin mencicipi seperti apa rasanya perkawinan dua menu dari dua negara yang baru dilakukan pada Februari 2018 ini. Jadi, tergolong masih baru. Bersama sejumlah teman blogger, saya mencicipinya di Hokben Kartika Chandra, Jl, Gatot Subroto, 22 Februari lalu.
Ajakan untuk mencoba rasa perkawinan masakan Jepang dengan sambal Indonesia itu , langsung terlihat begitu memasuki area restoran yang berkapasitas 128 kursi, memiliki outdoor private room, mempunyai smoking area, dan dilengkapi wifi.