Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Yuk Cinta Produk Dalam Negeri dengan Membeli dan Memiliki Produk Indonesia!

17 Desember 2017   11:59 Diperbarui: 17 Desember 2017   12:58 2241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa bangga itu hadir saat saya memiliki kesempatan untuk  mengetahui langsung proses pembuatan mobil keluaran Toyota, dipabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang terletak di Karawang. Oktober 2017. Mobil yang diproduksi di Indonesia, namun telah dieskpor  ke sejumlah negara-negara Asia, Timur Tengah,  Afrika hingga Amerika Latin.

Saat itu, saya baru tersadar betapa hebatnya Indonesia. Saya baru tahu jika Indonesia bisa menghasilkan produk yang diakui oleh bangsa-bangsa di dunia. Kualitasnya juga tidak kalah bagus. Bahkan, di Alexandria, Mesir Toyota menjadi kebanggaan disana. Begitupun halnya dengan di selatan Amerika. 

Kesadaran akan produk dalam negeri semakin meningkat saya menghadiri kegiatan nangkring Budayakan CInta Produk Dalam Negeri, Budayakan Industri Dalam Negeri, yang diselenggarakan Kemenrerian Perindustrian Republik Indonesia dengan Kompasiana. Hadir sebagai pembicara adalah Haris Munandar, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Akhyari Hananto, Founder & Editor in Chief Good News From Indonesia, dan Iwet Ramadhan (Founder TIK by Iwet Ramadhan, Jakarta Creative Hub, Penyiar Radio).

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Indonesia punya sejumlah industri andalan yang menyumbang PDB tertinggi anatara lain insutri makanan dan minuman, sepetri kopiko dan indomie, produk industri, kosmetik, dan alkses,seperti kosmetik wardah, produk industri elektronika dan telematika, seperti polygon, dan produk tekstil,kulit, alas kaki, dan aneka, seperti batik, sepatu cibaduyut, dan sepeda polygon. Masih banyak Industri lainnya. 

Tahu Boneka Barbie? Produksi Mateel Cibitung ini juga luar biasa karena disukai di luar negeri. Padahal, seluruh produksinya dibuat di dalam negeri.  

Ah, ya secara tidak sadar sebenarnya saya sudah menggunakan produk-produk dalam negeri secara keseluruhan. Mulai dari pakaian hingga alasa kaki. Lucu juga, di Nigeria, Indomie yang di Indonesia merupakan makanan anak kos menjadi makanan yangsangat disukai di negara asal Afrika itu. 

Namun, sayangnya kata Akhyari Hananto, Founder & Editor in Chief Good News From Indonesia masih banyak yang belum tahu kehebatan produk dalam negeri. Saat ini masih banyak beredar berita-berita negatif yang membuat orang Indonesia merasa pesimistis terhadap produksi bangsanya. Padahal bangsa yang besar adalah bangsa yang mencintai produksi dalam negerinya. Saat Indonesia ulang tahun ke-100 saat23  tahun mendatang, sehartusnya orang Indonesia sudah mencintai produk Indonesia dengan memilikinya.

Dikatakan, langkah Lee Kuan Yeuw, mantan PM Singapura  yang menumbuhkan rasa cinta masyarakat Singapura terhadap produk dalam negerinya, dengan menumbuhkan harapan-harapan. Demikian juga dengan AMerika Serikat yang selalu mengampanyekan AMerican Force, yang mengajak masyarakat Amerika untuk mencintai dan membali produk buatan AMerika. 

Iwet Ramadhan (Founder TIK by Iwet Ramadhan, Jakarta Creative Hub, Penyiar Radio, mengakui rasa kecintaannya terhadap produk dalam negeri, terutama batik yang pernah diakui oleh Malaysia. Peristiwa itu sangat mengejutkan dan melukai bangsa sebelum akhirnya diakui oleh UNESCO sebagai produk Industri dalam negeri.  

Peristiwa batik Indonesia kala itu membuat saya dan teman-teman sekerja berinisiatif untuk menggunakan batik setiap hari Jumat. Tadinya saya malu-malu, namun kemudian batik justru berkembang dan menjadi pakaian sehari-hari yang biasa digunakan sehari-hari saat bekerja. Saya semakin jatuh cinta pada batik. Sehingga tak melewatkan keindahan batik dengan mengunjungi sentra batik Pekalongan ataupun di Jakarta, dengan mendatangi Galeri Indonesia wow, di gedung Smesco yang menyajikan produk-produk hasil UKM Indonesia.

Disitu, saya jatuh cinta pada beragam produk Indonesia. Produk batik yang berasal dari berbagai daerah. Salah satunya adalah batik Papua karya UKM Papua,yang akhirnya saya beli. Saat nangkring kemenperin ini,saya pakai lho! Beda sekali dengan produk batik lainnya karena memilii corak rumah Papua dan asmat.  

kemenperin-5a3602cef1334476c9038672.jpg
kemenperin-5a3602cef1334476c9038672.jpg
Namun kenyataannya, Iwet mendapatkan jika rasa cinta terhadap produk Indonesia masih   banyak yang masih kosong mengerti dengan produk dan rasa cinta terhadap produk Indonesia. Saat ditanya, cintakah terhadap produk Indonesia banyak orang yang menyatakan ya. Padahal, di saar ditanya, apakah membeli produk Indonesia? Nah, yang satu ini banyak orang Indonesia yang belum melakukannya. 

Terdorong kecintaan pada produk Indonesia, Iwet Ramadhan kemudian membuat Jakarta Creative dengan melibatkan ibu-ibu rumah susun untuk membuat produk-produk kerajinan asal Indonesia. Terutama asli Jakarta, yang saat ini masih sangat susah untuk ditemui. Karya ibu-ibu rusun yang sebelumnya kesulitan membayar angsuran, kini sudah bisa ditemui di Alun-Alun Indonesia, Grand Indonesia dan juga  Senayan City. 

Pagi itu, kepada Kompasianer, Iwet memperlihatkan sebuah dompet yang dibuat dari tas plastik kresek, yang terlihat seperti dompet kulit berkualitas. Plastik kresek selama ini dianggap sebagai masalah yang menyebalkan, namun bila dikemas dengan baik, dan didesain dengan baik ternyata bisa menjadi sebuah benda yang bermanfaat. 

Menurut Iwet, permasalahan produk Indonesia masih berada seputar desain yang baik, branding, dan pemasaran yang harus dilakukan. Karena itu, produksi Indonesia harus semakin luas dipasarkan. Iwet menyebut seperti di Bandara ataupun dengan maskapai penerbangan dengan memberikan souvenir khas Indonesia untuk konsumen. 

Dalam kesempatan yang sama, dikatakan dengan membeli produk dalam negeri akan memberi efek domino yang akan meningkatkan produksi dalam negeri, menumbuhkan risetdan develompment, dan mengembangkan kolaborasi industri dengan universitas.Selain itu, Indonesia tidak akan mengekspor lagi bahan baku bila banyak yang membeli produk Indonesia.

Dengan membeli produk Indonersia, akan membuat lebih banyak terbuka lapangan kerja, terutama pada sektor IKM. Kekhawatiran akan perkembangan digitalisasi akan teratasi bila produk Indonesia berkembang. Menurut Akhyari Haryanto, salah satu cara mengatasinya adalah dengan memperkuat industri di dalam negeri.  

Semua ini akan semakin kuat jika dikembangkan dengan pemanfaatan internet karena internet connecting di Indonesia per Mei 2017 adalah nokor 2 di Asia Tenggara. Comtoh nyatanya, saat ini di Indonesia berkembang Unicorn, yang dicontohkan oleh startup Go-Jek, layanan aplikasi transportasi yang saat ini sudah lekat dengan masyarakat Indonesia.

Dikatakan, 5 ekonomi terbesar di dunia di tahun 2020, yakni  China, USA, India, Jepang, dan Indonesia. Keren kan, Indonesia masuk besar negeara yang menjanjikan secara ekonomi.

Dalam kesempatan kuis yang diberikan Kemenperin terhadap para Kompasianer, Yogi Setiawan mengatakan jika  produk Indonesia sangat awet. Salah satunya adalah sepatu specs yang digunakannya sudah awet lebih dari lima tahun. Begitu juga dengan sepeda polygon yang digunakan untuk olahraga. 

Namun, satu hal yang sangat penting adalah, bila ditanyakan jika Cintakah pada Produk Dalam Negeri? Jawabannya Pasti. Akankah Mebeli? ya, sudah seharusnya. Cinta itu harus ditunjukkan dengan tindakan. Cinta Produk itu harus dengan membeli produk. Yuk, cinta produk Indonesia dengan membeli produk Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun