Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Lindungi Keluarga dari Bahaya Kebakaran dan Kesetrum Listrik di Rumah dengan RCBO Schneider Electric

3 Desember 2017   23:57 Diperbarui: 4 Desember 2017   00:46 1713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal MCB, ELCB, dan RCBO dengan merakitnya di Box MCB, dalam kegiatan Nangkring bersama Schneider (dok.windhu)

Melindungi keluarga dari bahaya kebakaran dan kesetrum listrik di rumah merupakan hal yang sangat penting dan tanggung jawab pemilik rumah. Terlebih di era masa kini yang  banyak membutuhkan koneksi listrik untuk alat kebutuhan sehari-hari. Solusinya ada pada RCBO.

Selain untuk penerangan seluruh rumah saat ini, energi listrik digunakan untuk banyak hal yang menunjang kehidupan. Sebut saja, mulai dari telepon selular, laptop, televisi, kipas angin, mesin cuci, kulkas, rice cooker, dan lainnya.

Undang-Undang Ketenagalistrikan Nomor 30 Tahun 2009 memang menyebutkan negara bertugas menyediakan listrik sesuai dengan kebutuhan masyakarakat.  Namun  UU yang sama juga mewajibkan konsumen untuk  menjaga keamanan rumah dan keselamatan penghuninya dari  bahaya pemanfaatan tenaga listrik.

Karenanya, waspada terhadap bahaya kebakaran dan menjaga keselamatan di rumah karena bahaya listrik harus dilakukan pemilik rumah. Hal ini mengingat sebanyak 73 % kebakaran rumah disebabkan oleh listrik.

Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) DKI Jakarta mencatat, sepanjang tahun 2016 terjadi1.139 kebakaran. Penyebab kebakaran terbanyak yaitu karena listrik sebanyak 836 kasus. Bangunan yang paling banyak terbakar adalah perumahan.

Di tahun 2017 hingga bulan Agustus,  dinas PKP Jakarta pun masih mencatat penyebab yang sama. Dari 588 kejadian kebakaran, sebanyak 56 kasus kebakaraan yang diduga kuat penyebabnya dari korsleting listrik.

Angka 73 % penyebab kebakaran akibat listrik di Indonesia ini cukup besar bila dibandingkan dengan negara  lainnya, seperti Vietnam yang hanya 50  %dan Jepang yang hanya 20%.

MCB, ELCB, dan RCBO merupakan perangkat wajib pengamanan rumah untuk listrik (dok.windhu)
MCB, ELCB, dan RCBO merupakan perangkat wajib pengamanan rumah untuk listrik (dok.windhu)
 MCB, ELCB, dan RCBO

Tidak bisa tidak, kepedulian dan pengetahuan untuk melindungi keluarga dari risiko bahaya kebakaran dan kesetrum listrik di rumah perlu dimiliki oleh mereka yang memanfaatkan dan menggunakan listrik.

Scheneider Electric, perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 1973 menyampaikan sebuah solusi untuk melindungi keluarga akibat dari kebakaran dan korsleting di rumah, dalam nangkring bertajuk "73% Penyebab Kebakaran Rumah adalah Listrik, Pelajari Solusinya", yang diadakan di Crematology Coffee Roasters, Sabtu, 25 November 2017.

Frankco Nasarino Nainggolan Product Marketing Schneider Electric Indonesia sebagai pembicara mengatakan, solusi itu ada pada inovasi Residual Current Circuit Breaker with Over Current Protection (RCBO) Slim pertama di Indonesia dari Scheneider.

Apa itu RCBO? Sebelum menjelaskan mengenai RCBO, Rino sapaan Nasarino, memutarkan tayangan video mengenai bagaimana proses mengalirnya listrik di rumah agar lebih memahami cara menghindar diri dari sengatan listrik.

Tayangan itu menjelaskan, pada  tiang listrik di depan rumah ada dua kabel. Salah satunya adalah kabel Jaringan Tegangan Rendah atau JTR milik PLN. Kabel JTR ini yang mengalirkan listrik ke rumah melalui kabel sambungan rumah atau SR. Dari SR itu, aliran listrik dialirkan lagi ke KWH meter.

Dari KWH meter kemudian dialirkan ke seluruh instalasi rumah bangunan melalui MCB Box. Dalam MCB Box, terdapat MCB atau Miniatur Circuit Breaker. MCB dibutuhkan karena MCB bertugas membagi aliran listrik dan memproteksi listrik yang ada di dalam rumah dari pemakaian berlebih yang bisa mengakibatkan korsleting.

Berdasarkan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL), pencegahan mengalirnya arus gangguan melalui badan manusia, ternak, dan sesuatu yang menyebabkan kebakaran, membutuhkan alat tambahan selain MCB, yaitu ELCB.

Meski begitu, MCB tidak bisa mencegah kita dari bahaya tersengat listrik atau kebakaran yang disebabkan arus bocor karena pengabelan yang buruk di rumah.

Perlu diingat, tersengatnya tubuh oleh arus listrik yang bocor dikarenakan adanya kontak antara listrik dengan tubuh yang saat itu bersentuhan dengan ground atau tanah.

Komponen baru bernama ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) adalah alat yang bekerja memutus arus listrik saat terdeteksi adanya kebocoran arus listrik yang bisa menyebabkan kita kesetrum dan terjadinya kebakaran.

ELCB harus dipasang bersamaan dengan MCB di MCB Box. Seiring berkembangnya teknologi,maka diciptakanlah slim RCBO. Slim RCBO adalah sebuah komponen paling baru yang ukurannya lebih kecil dari ELCB, namun memiliki fungsi gabungan antara MCB dan ELCB alam satu produk dengan lebar yang sama yaitu 18 mm, sehingga hemat tempat dan lebih sederhana dari segi pemasangan.

Ya, selain berfungsi  untuk memutus arus listrik secara otomatis, apabila terjadi hubungan singkat atau korsleting dan beban listrik berlebih, slim RCBO juga berfungsi untuk memutus arus listrik saat terdeteksi adanya kebocoran arus ke grounding atau tanah yang bisa menyebabkan kita kesetrum. RCBO memiliki 3 proteksi dalam 1 produk, yakni beban lebih, arus hubungan pendek, dan arus bocor (kesetrum).

Inilah bahaya akibat arus bocor terhadap tubuh manusia (dok.windhu)
Inilah bahaya akibat arus bocor terhadap tubuh manusia (dok.windhu)
Jangan Sepelekan Hal yang Dianggap Kecil

Bicara mengenaiListrik Rumah, Rino jangan pernah menyepelekan hal-hal yang dianggap kecil karena akan sangat berpengaruh.  Misalnya saja  pada penyebab kesetrum dan area yang rentan kesetrum di rumah.

Kabel-kabel di rumah, sebaiknya dalam keadaan tertutup dalam pipa. Seringkali kondisi kabel terkelupas diduga sebagai penyebab kebakaran. Terkelupasnya kabel  telanjang yang berada di atas plafon jarang diketahui diketahui pemilik rumah. Tikus merupakan biang keladinya karena menggunakan gigi depannya yang selalu tumbuh untuk menggigiti kabel.  

Karenanya, Rino menyarankan, secara berkala 15 tahun sekali dilakukan pemeriksaan terhadap keamanan kabel-kabel listrik yang digunakan. Bahaya kebakaran yang terlihat dari pemasangan instalasi kabel dan fitting yang tidak diklem di tembok.

"Ingat, penyebab kebakaran umumnya beban berlebihan dan korsleting listrik yang terjadi," kata Rino.

Arus hubungan pendek atau korsleting adalah arus lebih karena hubung pendek yang disebabkan oleh gangguan atau hubungan yang salah pada sirkuit listrik. Misalnya saja, bila MCB  C6 tertera 6 Ampere, maka bisa dihitung daya yang ada, yakni amperex tegangan.

Disini berarti 6 Amperex 220 volt yakni sekitar 1320 (1300 VA atau 1300 watt). Bila beban berlebih digunakan konsumen, maka akan terjadi anjlok listrik. Hal lain yang harus diperhatikan adalah saat pembangunan rumah. Tidak jarang kabel listrik malah dijadikan gantungan baju  padahal membahayakan. 

Untuk menghindari kesetrum, jangan pegang listrik dalam keadaan basah. Bisa menyebabkan tersetrum karena ada unsur garam. Selain itu, pembelian alat-alat listrik sebaiknya harus memenuhi standar nasional Indonesia (SNI).

Ingatlah, korsleting listrik yang menyebabkan kesetrum memiliki tingkatan bahaya arus bocor dalam tubuh manusia.  Dalam tingkatan 0.5 mA dapat menimbulkan kesemutan, 10 mA, menimbulkan  gangguan sistem pernafasan, 30 mA-50 mA kontraksi pada jantung, 80 mA denyut jantung terganggu, lebih dari 1 A dapat menimbulkan jantung berhenti sehingga mengantar pada kematian.

Untuk melindungi manusia terhadap bahaya sengatan listrik akibat arus bocor,sebaiknya gunakan ELCB/RCBO 30 mA. Untuk melindungi tempat tinggal dari bahaya kebakaran, gunakan ELCB 300 MA.

Schneider mengenalkan RCBO yang merupakan gabungan dari MCB dan ELCB (dok.windhu)
Schneider mengenalkan RCBO yang merupakan gabungan dari MCB dan ELCB (dok.windhu)
Idealnya, Satu Rumah 3 RCBO

Lalu dimana slim RCBO dipasang? Slim RCBO harusnya dipasang di sirkuit listrik yang berada di tempat lembab, seperti dapur, kamar mandi, taman, dan kolam renang. Slim RCBO juga wajib dipasang di sirkuit listrik yang berada dalam jangkauan anak-anak.

Idealnya satu rumah punya RCBO tiga, satu ruangan satum MCB masih dibutuhkan utk ruang lainnya. Biasanya, RCBO digunakan d tingkat Industri, tapi Scheneider yang pertama sediakan RCBO residensial.

Pentingnya memasang RCBO di tempat yang lembab mengingatkan pada kasus meninggalnya seorang blogger saat menggunakan shower  untuk mandi.

Usia RCBO Scheneider bukan berapa tahun, tetapi ketahanan turun hingga 10.000 kali, bisa juga 20.000 kali bila tidak turun. Harga RCBO di pasaran saat ini sedang promosi sekitar Rp.250 ribu-an.

Merakit MCB Box

Satu hal yang berbeda dari kegiatan nangkring sebelumnya, kali ini kompasianer diajak untuk lebih mengenal peralatan instalasi listrik di rumah dengan merakit Box MCB.

Setiap kelompok yang terdiri sekitar 4-5 orang merakit susunan MCB, ELCB, RCBO berikut kabel-kabelnya saling terhubung, juga dengan sirkuit. Kegiatan ini selain menantang juga menambah pengetahuan. Maklum, saya dan kompasianer yang hadir mayoritas awam terhadap hal seperti ini.

Sebelumnya, dilakukan kuis seputar pengetahuan listrik menggunakan aplikasi kahoot. Tiga pemenang yang keseluruhannya perempuan menunjukkan jika pengetahuan listrik saat ini wajib diketahui dan dikuasai oleh perempuan dan laki-laki. Scheneider telah mengedukasi untuk lebih safety at home.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun