Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Abon Ikan Cakalang, Mengubah Nike dari Karyawan Menjadi Wirausaha UKM Beromset Rp 1 Miliar

20 November 2017   22:23 Diperbarui: 22 November 2017   07:30 2501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SENANG dan tidak menyangka. Rasa itu hadir di hati Nike Lidiyastuti Aritovani (34), saat terpilih sebagai salah satu dari lima peraih Danamon Entrepreneur Awards (DEA) 2017, sebuah ajang pemberian apresiasi atas prestasi wirausahawan Indonesia, yang diinisiatif oleh PT Bank Danamon Indonesia (Danamon).

Usaha abon ikan cakalang milik perempuan yang tinggal di Lateri Ambon, Maluku ini,  telah mengantarnya menjadi peraih penghargaan di kategori Best Small Entrepreneur.

"Nggak sangka. Bisa juga sebuah usaha yang berasal dari daerah timur terpilih di tingkat nasional seperti ini," kata Nike dengan riang, kepada penulis.

Melimpahnya ikan cakalang di perairan Maluku membuat Nike menangkap peluang usaha abon ikan cakalang (foto;danamon)
Melimpahnya ikan cakalang di perairan Maluku membuat Nike menangkap peluang usaha abon ikan cakalang (foto;danamon)
Menurut Nike, selama ini dia melihat usaha yang berada di barat Indonesia, lebih berkembang. Lebih mudah ketimbang yang di kawasan timur. Misalnya saja, dari segi fasilitas dan transportasi.

Nike sendiri sebenarnya bukanlah perempuan asli tanah Maluku. Dilahirkan hingga kemudian menamatkan kuliah di Surabaya Jawa Timur, Nike menjejakkan kaki ke Ambon mengikuti suaminya Deddy Kusuma Wardana, yang  ditempatkan tugas kerja di wilayah itu.

Di Ambon, sambil bekerja di sebuah kantor, Nike mulai merintis usaha ikan cakalang secara rumahan pada tahun 2009. Kekayaan laut Maluku dengan sumber daya perikanannya yang melimpah ruah telah memikat hati Nike.

"Maluku itu kaya. Selama ini, setiap kali menyebut Ambon,  orang biasanya minta dibawakan oleh-oleh minyak kayu putih. Padahal disini banyak sekali ikan yang dihasilkan," cerita Nike.

Inilah abon iklan cakalang Nacha (foto:Nacha)
Inilah abon iklan cakalang Nacha (foto:Nacha)
Minim Olahan Ikan

Nike melihat seringkali ikan-ikan yang berlimpah  hanya dikonsumsi dalam bentuk utuh dan  segar. Berbanding terbalik dengan hasil olahan ikan yang masih minim. Tentu saja, ikan segar tidak akan bisa tahan lama. Tidak bisa juga dijadikan oleh-oleh antar provinsi dengan mudah.

Kalaupun ada ikan yang bisa dijadikan buah tangan, biasanya  dalam bentuk ikan cakalang fufu. Sebuah hidangan ikan cakalang olahan yang dibumbui, diasap dengan menggunakan jepitan kerangka bambu. Masih minim sekali olahan ikan cakalang yang tahan lama dan bisa dijadikan oleh-oleh.  

Berangkat dari situlah, Nike kemudian berpikir untuk membuat sebuah usaha  yang bisa dijadikan oleh-oleh dari tanah Ambon. Biar tidak hanya itu-itu saja yang dibawa saat pulang kampung, seperti minyak kayu putih dan ikan fufu cakalang.  Nike melihat sebuah peluang menghasilkan produk oleh-oleh kemasan yang mudah dibawa.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun