Orang tua saya kemudian juga suka menggunakannya untuk mengurangi pegal. Selalu menyimpan krim otot Geliga sebagai persediaan di rumah. Namun, bila cucunya kelelahan, Geliga  tidak digunakan karena tidak untuk anak  di bawah 2 tahun. Untuk anak di bawah usia 12 tahun, bahkan dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Saat hadir ke sebuah konser Afterhours yang menampilkan Glenn Fredly di Empirica, saya mendapati ada stand krim otot geliga di dalam gedung. Sebelum acara konser berlangsung, diadakan sejumlah permainan yang melibatkan penonton dengan produk Geliga.
Ternyata, Geliga membantu banget buat para penonton konser untuk bebas pegal menikmati pertunjukan musik. Secara saat nonton konser, saya dan para penonton yang memenuhi ruangan harus berdiri lama beberapa jam ataupun melompat karena kegirangan saat mendengarkan lagu.
Pengetahuan saya mengenai krim otot pun bertambah saat mengikuti nangkring bersama Krim Otot Geliga yang menghadirkan olahragawan pesepakbola Ryuji Utomo. Â Â
Untuk menunjang aktivitasnya sebagai pesepakbola  yang harus selalu prima dan segala kondisi, Ryuji pun menggunakan krim otot baik sebelum maupun sesudah berlatih ataupun bertanding.
Ya, penggunaan krim otot memang salah satu solusi yang mudah untuk siapa pun mengalami kelelahan. Saat nyeri otot terasa. Nggak perlu waktu lama untuk kembali aktif dan bisa produktif dalam menjalankan hari-hari.
Pegal yang datang dirasakan dan dialami, bukan berarti harus berhenti tidak melakukan apapun. Pegal atau nyeri otot yang dirasakan harus dibebaskan sehingga tubuh selalu fit. Bebas dari pegal itu berarti bebas melakukan aktivitas apapun tanpa ada yang menghambat langkah! Mau olahraga, aktivitas luar ruang, atau aktivitas dalam rumah, semuanya oke saja!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H