It is health that is real wealth and not pieces of gold and silver.
-Mahatma Gandhi-.
Beberapa hari kurang beristirahat dan memaksakan diri untuk tidur lebih larut malam untuk menyelesaikan sesuatu, akhirnya membuat  tubuh ambruk juga. Saat malam mulai  tiba, badan mulai menghangat.Â
Demam mulai muncul. Tenggorokan mulai sakit. Mulai batuk-batuk. Hidung pun mulai meleleh. Ujungnya, suara mulai menghilang. Kalau bicara, yang keluar suara parau dan serak.
Ujungnya, rencana yang sudah seminggu disusun di depan, beberapa harus dicoret supaya kondisi tubuh nggak makin payah. Lagian nggak enak banget, kalau sudah mulai susah bernapas. Malu juga, kalau bicara cenderung tidak jelas dan nyaris hanya mampu berbisik.
Pernah mengalami hal yang sama? Bener juga kata Mahatma Gandhi, pemimpin asal India yang bilang kalau kesehatan merupakan harta yang paling berharga. Melebihi emas dan perak.
Alhasil, saya datang ke kegiatan Ngopi Bareng sambil Ngobrolin Layanan Kesehatan Online Kekinian bersama Gue Sehat, yang diselenggarakan di Resto&Cafe, Jl Cikatomas, Sabtu 9 September 2017, masih dengan kondisi batuk dan suara serak parau.
Bahasan mengenai  hal yang berkaitan dengan sehat dan kesehatan memang selalu menarik. Selalu mengundang keingintahuan setiap orang. Begitu juga buat saya. Di beberapa grup wa yang saya ikuti, sering kali juga beredar informasi kesehatan meski pada artikelnya tidak mencantumkan sumber yang jelas.
Sekretaris Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Wina Armada Sukardi saat World Press Freedom Day 2017, seperti dikutip dari Antara menyebutkan, hoax yang paling banyak tersebar adalah mengenai informasi kesehatan. Sebesar 27 persen dari sekitar seribu berita hoax yang dijadikan sampel sejak Februari 2016 hingga Februari 2017 adalah berita kesehatan.
Menurut Wina, para penyebar berita hoax kesehatan ini biasanya melakukannya secara tidak sengaja karena merasa informasi tersebut bermanfaat dan harus segera diberitahukan kepada orang lain.
Menyebarnya berita hoax kesehatan, di sisi lain juga menunjukkan keingintahuan masyarakat yang besar mengenai berita-berita kesehatan. Tidak selalu mesti masalah kesehatan yang rumit. Masalah yang terkesan sepele pun ternyata sangat penting bagi orang yang awam kesehatan.
Akhirnya dibentuklah sebuah komunitas kesehatan pada bulan Juli 2016 lalu, untuk membantu masyarakat yang membutuhkan informasi kesehatan. Dari awalnya hanya sejumlah artikel yang ditulis dengan wordpress, kemudian secara dibentuklah secara offcial website www.guesehat.com , sebagai komunitas kesehatan online pertama di Indonesia. Â
Tak hanya itu, dilengkapi juga dengan aplikasi mobile yang bisa diunduh melalui google playstore secara gratis. Hingga kini, kata Tiffany, sudah ada 4.000 dokter yang bergabung di layanan online kesehatan ini yang siap berbagi informasi, pengetahuan, dan pengalaman untuk masyarakat. November 2017 nanti bahkan akan menjadi 11.000 dokter yang bergabung.Â
Seperti halnya masyarakat lain yang tidak berlatar belakang medis, saya pun seringkali mencari informasi mengenai kesehatan. Cerita pengalaman dari seorang teman seringkali menjadi rujukan berharga untuk mengambil tindakan kesehatan.
Misalnya saja, saat teman Asih Setyaningrum yang sempat jatuh sakit menjelang lebaran kemarin. Dia menceritakan rumah sakit tempatnya dirawat inap, memberikan pelayanan yang sangat baik meskipun saat itu masuk menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan. Â
 Sudah pasti pengalamannya ini akan menjadi catatan buat saya bila sewaktu-waktu membutuhkan layanan kesehatan dari rumah sakit. Ya, mulai dari rumah sakit, obat, hingga dokter yang baik, tidak jarang informasinya didapatkan seorang pasien dari seorang pasien yang pernah bersentuhan dengan jasa dan layanan kesehatan sebelumnya.
Informasi kesehatan yang tepat dan mudah didapat  memang sangat dibutuhkan. Bahkan, Tiffany bercerita, orang tuanya malah mencari rumah sakit yang buka 24 jam saat Tiffany menjalani perawatan rumah sakit. "Kebutuhan setiap orang kan berbeda-beda," kata Tiffany.
Berdasarkan riset We Are Social dan Hootsuite 2017 yang dikutip dari website KataData, pengguna internet di Indonesia tumbuh 51 persen dalam kurun waktu satu tahun. Angka ini merupakan yang terbesar di dunia, bahkan jauh melebihi pertumbuhan rata-rata global yang hanya 10 persen.
Di  aplikasi Gue Sehat yang saya unduh disampaikan, Pew Internet & American Life Project menyebutkan sebanyak 80 persen pengguna internet mencari informasi seputar kesehatan secara online. Bukan hanya informasi umum mengenai penyakit atau kesehatan, tetapi juga pengalaman orang lain yang pernah mengalami hal yang sama.
Penelitian yang dilakukan oleh iTriage, Aetna pada 2015 mengungkapkan, kebanyakan orang tidak mendapat informasi yang dibutuhkan seputar kesehatan untuk membuat keputusan yang tepat. Ini yang membuat banyak orang kebingungan membuat keputusan yang berhubungan dengan kesehatan.
Nanti akan keluar sejumlah artikel dari sejumlah website yang bisa dibaca untuk mengetahui informasinya. Untuk menghindari informasi kesehatan yang mungkin tidak benar, biasanya saya lebih mempercayai informasi dan berita dari situs-situs berita yang besar dan sudah terpercaya. Â
 Nah, adanya layanan kesehatan online dari Gue Sehat, yang diperkenalkan co founder Tiffany Robyn Soetikno menawarkan sesuatu yang menarik dan berbeda karena ingin menjadi wadah untuk yang membutuhkan pendapat dan pengalaman kesehatan orang lain.
Penasaran dengan fitur-fitur yang dijelaskan Tiffany, saya pun membuka website www.guesehat,com. Saat  membuka lamannya, terdapat sejumlah fitur-fitur andalannya, yakni :
Fitur ini merupakan fitur utama. Bisa terlihat langsung di pojok paling atas bagian kanan website. Melalui sarana Tulis Artikel, siapa pun bisa membagikan kisah kesehatannya untuk banyak orang. Ini yang membedakan GueSehat dengan situs kesehatan lainnya. Selain bisa menginspirasi orang melalui tulisan, bisa juga membaca  pengalaman orang lain, serta mengetahui langkah yang diambil orang lain sebagai solusi kesehatan. Banyak lho, orang yang mengambil keputusan kesehatan berdasarkan pengalaman dari orang lain.
Tulis artikel ini menarik banget untuk saya dan pastinya buat para kompasianer lainnya. Selain berbagi, ternyata ada juga sistem poin yang memungkinkan penulisnya untuk menukarkan poin dengan hadiah menarik, mulai dari voucher belanja, perelengkapan bayi, smartphone, book. Saya pun langsung login dan merencanakan jadwal penulisan.
Fitur Sakit Apa terdiri atas Symptom Checker dan penyakit. Wah, saya langsung mencoba fitur yang satu ini. Secara kebetulan sedang demam, batuk, dan bersuara parau. Membantu banget.
Cukup mengisi gejala penyakit di pilihan gambar pria dan wanita, yang bisa dilihat tampak depan dan belakang. Saya pun mengisinya dengan batuk, demam, dan suara parau. Berdasarkan diagnosa, saya terkena Pilek (Common Cold), yakni  kondisi infeksi yang menyerang saluran pernapasan bagian atas meliputi hidung, saluran sinus, dan tenggorokan. Pilek biasanya disebabkan oleh virus.
Tertulis, secara umum merupakan kondisi infeksi yang tergolong ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya (self-limiting disease) mengganggu aktivitas sehari-hari. Â Untuk meredakannya, disarankan mengonsumsi suplemen zinc dan vitamin C, yang akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi keparahan dari gejala pilek yang diderita.
Fitur  Sakit Apa ini membantu saya mengetahui gangguan kesehatan yang dialami hingga kemungkinan diagnosisnya. Meski demikian, tetap disarankan memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang lebih  tepat dan akurat.
Fitur Direktori ini disediakan untuk yang membutuhkan lebih lanjut layanan kesehatan, terutama setelah melakukan diagnosa melalui fitur Sakit Apa. Â Dalam direktori, terdapat klasifikasi dokter, ruma sakit, klinik, gym&health club, spa&massage, healthy food&beverage, beauty, lab, dan praktisi.
Ada 4000 dokter yang siap membantu disini, yang dapat dicari berdasarkan area, jadwal praktek, jenis kelamin, jam praktek, dan perkiraan biaya harga tertinggi-terendah. Untuk rumah sakit, ada informasi mengenai fasilitas, dan rekanan asuransi kesehatan swasta disana. Ada juga info tersedia atau tidanya layanan BPJS di rumah sakit tersebut. Jadi, bisa dicek dulu untuk yang membutuhkan layanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki.
Melalui fitur ini, saya mencoba untuk mencari tahu manfaat  jeruk lemon untuk daya tahan tubuh. Di sisi lain, saya memiliki sakit magg. Forum merupakan media diskusi. Ada beragam topik yang bisa didiskusikan, mulai dari gaya hidup, batita dan balita, darah, hubungan, infeksi, kebugaran, dan lainnya.
Pertanyaan saya mendapatkan tanggapan. Setidaknya ada teman senasib yang juga membagikan pengalamannya sehingga bisa menjadi masukan bagi saya. Ada pula yang menjadi terpopuler dengan rekomendasi dari ahli dan orang-orang yang punya pengalaman sama sebagai third opinion.
Memang sih,  fitur terakhir ini lebih akrab dengan perempuan. Tiffany , founder  Gue Sehat  pun mengakui Buku Kesehatan memang lebih pro kepada perempuan. Untuk masalah kesehatan, rasa kepo perempuan terutama menyangkut anak dan keperempuanannya sangat tinggi.
Buat saya, buku kesehatan ini membantu saya lebih tahu hitung kalori yang sesuai. Misalnya saja kandungan kalori makanan Rendang. Tahu berat badan yang sesuai juga.
Satu lagi, saya tidak perlu malu-malu untuk mengecek siklus haid. Meskipun setiap perempuan haid, terkadang tetap saja ada rasa malu untuk bicara mengenai periode haid dan masa subur. Padahal penting untuk kesehatan reproduksi.
Informasi layanan kesehatan online terpadu dari Gue Sehat, cukup membantu saya. Fitur-fitur yang dihadirkan sebagai one stop solution kesehatan juga dilengkapi praktisi dokter umum, dokter spesialis, dan apoteker yang membantu informasi medis dan jasa konsultasi. Jadi, nggak perlu repot membuka beberapa situs untuk mencari tahu suatu info kesehatan. Â Saatnya E-health One Stop Solution dengan Gue Sehat!
****
Salam, Riap Windhu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
