Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

7 yang Saya Perbuat untuk Indonesia

17 Agustus 2017   20:00 Diperbarui: 24 Agustus 2017   14:32 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

7 Tanda Saya Berbuat Untuk Indonesia

Sudah Berbuat Apa untuk Indonesia?

Sederhana, namun pertanyaan  itu sulit untuk saya jawab. Sebagai seorang perempuan yang lahir, tumbuh, dan besar di Indonesia, dengan orang tua yang keduanya asli Indonesia, cinta saya kepada bangsa ini begitu besar.

Tunggu dulu, Cinta Bangsa? Seperti apa buktinya? Duh, apa ya? Yang jelas, saya selalu ingat jika dulu Presiden Amerika Serikat yang ke-35, John F. Kennedy ketika pidato Pelantikannya tahun 1961 pernah bilang "Jangan tanyakan apa yang negara berikan padamu, tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan pada negaramu."

Presiden Republik Indonesia ke-1 Soekarno pun pernah mengungkapkan yang sama. Bila ditanya apa yang sudah saya perbuat untuk Indonesia, memang pandangan orang biasanya akan langsung beralih kepada para orang-orang hebat.

Mereka yang terdiri dari negarawan, usahawan, ilmuwan, olahragawan, selebriti dan lainnya yang wara-wiri di berbagai media, mulai dari media televisi, cetak, maupun siar. Mereka yang punya berbagai prestasi ngetop dan memiliki lencana yang banyak.

Lalu saya?

Terus terang, terkadang rasa iri muncul  saat melihat berbagai deretan prestasi yang didapatkan oleh mereka yang dianggap berprestasi. Saat ke lobby gedung A Departemen Pendidikan dan Kebudayaan misalnya, selain para mantan menteri, juga dipajang sejumlah orang yang berprestasi di bidang pendidikan.

Saya perempuan biasa. Lalu apa yang telah saya perbuat untuk Indonesia? Ah, saya lupa jika saya memiliki tubuh dengan anggota tubuh yang lengkap dan kemampuan berpikir yang baik. Dengan itu, saya sebenarnya mampu untuk berbuat untuk Indonesia.

Lalu, apa yang telah perbuat Indonesia? Baiklah, tanpa muluk-muluk, saya akan bilang saya telah melakukan tujuh hal ini untuk Indonesia:

1. Bersyukur

Bersyukur karena saya lahir di sebuah negara yang memiliki 17.508 pulau, terdiri dari banyak suku bangsa, bahasa, dan agama.  Hanya di Indonesia saya bisa bertemu teman dan saudara yang memiliki kulit warna berbeda, mulai dari putih, kuning langsat, dan hingga hitam. Dari Aceh hingga Papua. Betapa kayanya saya. Saya beruntung mengenal  Indonesia yang kaya. Hanya di Indonesia, saya selalu belajar untuk toleransi dalam berbagai hal dan bentuk. Bertenggang rasa di berbagai kesempatan dalam masyarakat.  

2. Jujur

Pernah saat bekerja, ada yang mencoba menyelipkan sejumlah uang sebagai tanda terima kasih. Saya menolak karena tidak harus begitu. Ada yang bilang, saya sok jujur. Katanya, di tingkat atas pun seperti itu. Hmm, apa iya? Bila membaca di koran mengenai korupsi dan lainnya, bisa saja beranggapan begitu.  Namun, jujur itu harus ada di hati. Orang melihat ataupun tidak. Jujur itu termasuk dalam berkarya. Nah karena saya senang menulis, saya menjaga kejujuran dalam kualitas tulisan saya.

3. Berpikir Sebelum Bertindak

Saat membaca dan mendengar pemberitaan di media mengenai adanya pembakarann terhadap orang yang diduga mencuri amplifier, saya tertegun. Begitu mudah orang terbakar. Begitu mudah orang curiga. Walaupun betul begitu, tidak tepat bila main hakim sendiri. Berpikir sebelum bertindak itu selalu coba saya terapkan. Saya tak ingin gegabah dalam berpikir, bertindak, dan berkata yang akan membuat diri saya dan orang lain terluka baik secara hati maupun nurani. Kalaupun pernah ada, maafkan saya yang manusia biasa.

4. Lakukan Apa yang Bisa Dilakukan

Apa saya harus jadi superstar dulu sebelum bisa menjawab sudah berbuat apa untuk Indonesia? Tidak. Saya melakukan apa yang bisa di depan mata. Melakukan yang bisa saya lakukan tanpa banyak bertanya dan tanpa banyak mengeluh. Tidak perlu membanding-bandingkan kemampuan diri sendiri dengan kemampuan orang lain. Lakukan saja. Lalu apa yang sudah saya lakukan? Contohnya saja, karena saya lakkan dengan sebaik-baiknya.

5. Menjaga kebersihan.

 Setiap kali melihat banyak sampah di selokan atau jalan, bahkan kali, saya sedih. Kotor sekali. Sejak dulu, sejak di sekolah dasar, pak guru mengajarkan saya untuk selalu membuang sampah pada tempatnya. Tepatnya menjaga kebersihan. Saya biasa membawa plastik di tas untuk membuang sampah selagi belum menemukan tempat sampah. Saya nggak ingin Indonesiaku kotor.

6. Belajar Sejarah

Presiden Soekarno mengatakan, jangan sekali-kali lupa pada sejarah (jas merah). Hal itu yang saya lakukan. Saya menyukai sejarah dan harus berusaha belajar sejarah. Bisa dari mana saja, mulai dari membaca buku hingga bergabung dengan komunitas budaya dan sejarah untuk mengunjungi tempat-tempat tertentu.

7. Menulis Tentang Indonesia

Menulislah itu abadi. Itu Kata sastrawan Pramoedya Ananta Toer. Itu yang saya lakukan agar Indonesia abadi. Sebagai bukti cinta saya kepada Indonesia, saya akan berusaha menulis tentang Indonesia dengan segala kekayaan yang dimilikinya. Kekayaan sejarah, kekayaan adat istiadat, dan kekayaan budaya, keragaman agama, dan lainnya. Misalnya saja dengan lebih memilih produk lokal ketimbang produk luar negeri. Ini sudah saya mulai dengan menulis. Salah satunya di Kompasiana.

Jadi, saya sudah berbuat apa untuk Indonesia? Tujuh hal itu yang telah saya lakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun