We Must Escape. We LeaveNo One Behind! Diiringi tembakan, orang-orang Korea berusaha menaiki tangga untuk menyeberangi  tembok batas Pulau Hashima Jepang dengan lautan, menuju sebuah kapal laut yang siap membawa pergi kembali ke negaranya, Korea.
Suara sirine meraung. "Orang-orang Korea melarikan diri," teriak prajurit Jepang. Terdengar pengumuman siaga. Bom meledak disana-sini. Rasa panik, ketakutan, dan air mata mengiringi tangisan yang pecah. Beberapa orang jatuh tertembak dan meregang nyawa. Darah mengalir dari tubuh yang terluka.
Melarikan diri dari neraka. Kembali ke negeri sendiri. Itu yang ingin dilakukan semua orang-orang Korea untuk mendapatkan kebebasan. Sebuah kemerdekaan yang dirindukan setelah lama dikerja paksa di sebuah tambang batu bara di Pulau Hashima, Jepang.
Diangkat dari kisah nyata yang terjadi di Pulau Hashima, Jepang, The Battleship Island, film asal Korea Selatan yang akan dirilis di jaringan bioskop seluruh Indonesia mulai 19 Agustus 2017 ini menyajikan lembaran pilu kisah penjajahan negara Jepang terhadap Korea.
Di Negara asalnya, Korea Selatan, film berlatar sejarah kelam Korea yang disutadarai oleh Ryoo Seung-wan sukses besar. Jumlah penontonnya langsung menyentuh angka 1 juta penonton saat pertama kali dirilis pekan, Rabu 26 Juli 2017.
Saat  saya hadir sebagai salah satu anggota Komik (Komunitas Pecinta Film Kompasiana), di acara Gala Premier The Battleship Island, yang diselenggarakan di CGV Grand Indonesia, Rabu 9 Agustus 2017,  antusias itu terlihat.
Bentangan-bentangan besar gambar  film The Battleship Island sudah terpasang sejak sebelum memasuki area sinema CGV.  Hingga dalam bioskop pun,  kehadiran yang datang baik dari media, komunitas, maupun undangan memenuhi  hingga barisan bangku terbawah yang ada auditorium 1 CGV. Â
Sebelum tayangan diputar, pembawa acara memberikan informasi mengenai film yang selama dua pekan diputar di negara Korea sudah bisa menembus 13 juta penonton. Tentu saja, sejak awal hal ini  membuat keinginan menonton The Battleship Island semakin besar. Â
The Battleship Island membuka tayangan gala premier dengan proses pembuatan film yang berasal dari produser, sutradara, dan para pemeran dalam film. Film yang dibuat dengan menggunakan modal 23 miliar won atau sekitar Rp273 miliar ini, dibuat sedemikian rupa agar para penontonnya tak hanya sekedar menyaksikan.
Ada pengalaman yang bisa dipetik dari film. Kondisi tempat tinggal di Battleship Island yang nama aslinya Pulau Hashima dibuat sangat menyerupai seperti aslinya. Â Tak hanya itu, The Battleship Island juga menampilkan para pemeran yang sudah terkenal yakni Song Joong Ki, So Ji Sub dan Hwang Jung Min.
Pulau Hashima Jepang, yang juga dikenal dengan sebutan  Gunkanjima, tempat pertama kali ditemukan batu bara dan dimulai penambangan pada tahun 1890-an, membuka awal kepedihan bagi Korea.
Selama masa pendudukan Jepang atas Korea, orang Korea harus mengalami masa-masa neraka di pulau Hashima pulau yang berjarak sekitar 20 KM dari Pulau Nagasaki,. Diangkut dengan kapal laut dari Korea menuju ke Hashima tanpa bisa menolak.
Dibentak dan dipukuli setiap hari sudah menjadi hal yang biasa sehari-hari. Tidak ada yang bisa menepis dari tendangan dan senjata bisa merobek kulit. Dalam film The Battleship Island yang diedarkan oleh CJ Entertainment ini, suasana mencekam langsung terasa saat ada upaya tiga pekerja berupaya melarikan diri dari pulau.
Tidak pernah ada yang pernah bisa lolos dari Pulau Hashima seluas 6 hektar itu. Dalam film, Orang-orang Korea yang baru datang dari kapal sekitar tahun 1940-an langsung ditelanjangi, diperiksa satu per-satu. Semua benda yang dimiliki diambil. Laki-laki dan perempuan dipisahkan.
Kaum laki-laki, termasuk yang masih belia berusia remaja disuruh bekerja di tambang. Sedangkan kaum perempuan pun juga ditelanjangi, dibawa ke pos penghibur. Dijadikan perempuan penghibur. Diperlakukan sebagai budak seks alias Jugun Ianfu untuk melayani nafsu para prajurit Jepang.
Kekalutan di wajah para orang Kora sudah tampak saat di atas kapal karena mulai timbul perselisihan sesama Korea. Â Perkelahian juga terjadi saat di pertambangan, salah satunya menjadi pemimpin orang Korea di tambang. Salah satunya oleh seorang mantan mafia yang diperankan oleh So Ji Sub.
Di tambang Hashima itu ada Yoon, seorang pemimpin pemberontakan terhadap Jepang yang ikut dipekerjakan. Lelaki ini sangat dihormati dan ucapannya didengarkan oleh seluruh orang Korea yang ada di tambang. Â
Hingga suatu saat diutuslah Park Moo Young (Song Joong Ki) seorang anggota pergerakan kemerdekaan Korea yang mendapatkan pendidikan Amerika OSS ke tambang Hashima. Tujuannya untuk membawa pergi Yoon.
Kisah Sejarah Menarik
Menyaksikan film The Battleship of Island, saya terpukau dengan film yang ditampilkan. Menarik dan mampu menegangkan sejak awal. Seakan-akan dibawa ke dalam situasi saat penambangan batu bara dilakukan.
Sebelumnya, melalui pemberitaan di sejumlah media online disebutkan meski menembus rekor penjualan tertinggi sejak hari pertama penayangan di negaranya, film ini juga menuai protes.
Alasannya menyinggung patriotisme dan nasionalisme Korea. Dalam The Battleship Island memang diperlihatkan perselisihan-perselisihan yang terjadi. Pengkhianatan yang dilakukan saat di Hashima.
Film The Battleship Island ini pun agaknya di waktu yang tepat bagi Korea yang merayakan kemerdekaan pada tanggal 15 Agustus. Beda dua hari dengantanggal kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus. Saya kok jadi membayangkan seandainya ada film mengenai kerja paksa di Indonesia dikemas seperti The Battleship Island, pasti banyak yang bisa dipelajari.
Data Film The Battleship Island
Sutradara  : Ryoo Seung-wan
Aktor      : Hwang Jung Min , So Ji Sub , Song Jong Ki , Lee Jung Hyun
Durasi     : 132 menit
Genre      : Aksi
Bahasa     : Korea
Subtitle    : Inggris dan Indonesia
Usia        : 21+
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H