Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menjejak Istana untuk Rakyat, Sejenak Menjadi Tamu Istana Bogor

29 Juli 2017   10:25 Diperbarui: 5 Agustus 2017   05:42 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiket gratis istura dibagikan kepada seluruh pengunjung Istana Bogor untuk rakyat (dokpri)

 Jarum jam masih menunjukkan pukul 8.00, namun sudah banyak orang mengantri di sebuah gapura kecil berwarna hijau yang di atasnya bertuliskan, Selamat Datang Pengunjung Istana Untuk Rakyat 2017, yang ada di pelataran Balaikota Bogor. Bersiap secara bergantian untuk menjadi tamu sejenak di Istana Bogor, sebuah wisata sejarah yang hanya berlangsung satu tahun sekali.

Ratusan orang lainnya, baik tua dan muda duduk menunggu di kursi di bawah tenda-tenda yang dipasang di halaman Balaikota Bogor. Itu belum termasuk ratusan siswa  sekolah dari berbagai sekolah, yang menggunakan baju seragam sekolah dan baju pramuka yang duduk teratur di halaman kosong belakang tenda, yang ada di depan gedung balaikota. Menunggu  tiket Istura yang dibagikan secara gratis ke setiap pengunjung.

Jumat 28 Juli 2017  itu merupakan hari terakhir dari lima hari program kunjungan istana untuk rakyat (Istura) yang digelar lima hari, yakni 24-28 Juli 2017. Program kunjungan rakyat ke Istana Bogor, yang diadakan terkait hari jadi kota Bogor ke-535.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan ini menjadi daya tarik tak hanya bagi warga kota Bogor dan sekitarnya saja. Mereka yang berasal dari luar Bogor, termasuk dari mancanegara juga tak ingin meninggalkan kesempatan yang ada.

Sejak pagi, pengunjung istura sudah mengantri menunggu giliran (dokpri)
Sejak pagi, pengunjung istura sudah mengantri menunggu giliran (dokpri)
Tiba di Balaikota Bogor, sekitar pukul 8.00, mata saya mencari teman-teman yang sudah datang terlebih dulu. Sebelumnya, selepas turun dari Commuterline dari Jakarta, di Stasiun Bogor, saya berjalan kaki menuju Balaikota. Lebih efektif  ketimbang naik angkot yang meskipun ada, tapi  jalanan menuju Istana agak macet karena banyaknya pengunjung Istura yang mulai berdatangan.

Saya tersenyum ketika mata menangkap mbak Muthiah melambaikan tangannya dan menunjuk ke mas Hendra di tenda belakang dan sudah siap dengan sejumlah tiket Istura di tangan. Untuk berkunjung ke Istana Boogor, setiap orang harus memegang sebuah tiket. Ya, pagi itu bersama rekan-rekan blogger se-Jabodetabek,  saya akan menjejak Istana Bogor.

Saat tiket kertas putih Istura dengan tulisan hijau Istana Bogor Untuk Rakyat, tinggal menunggu giliran antrian untuk berdiri ke arah pintu gerbang. Beberapa teman mengambil dompet dari dalam tas karena tidak diperbolehkan membawa apapun ke dalam Istana Bogor.

Tas dan ponsel harus dititipkan.Tidak boleh membawa kamera dan mengambil foto. Soal pakaian, cukuplah yang rapi, asalkan tidak menggunakan kaos oblong, sandal jepit, dan bercelana jeans.

 

Tiket gratis istura dibagikan kepada seluruh pengunjung Istana Bogor untuk rakyat (dokpri)
Tiket gratis istura dibagikan kepada seluruh pengunjung Istana Bogor untuk rakyat (dokpri)
Saat tiba giliran, rombongan berjalan menyeberangi jalan menuju Istana Bogor. Kendaraan yang melintas digentikan. Protokoler Istana Bogor cukup ketat. Melewati gerbang keamanan, setiap pengunjung juga diperiksa satu persatu agar tidak ada yang lolos terbawa ke dalam Istana Bogor.

Foto Rombongan hingga Foto Pasangan

Udara segar dan sejuk terasa begitu kaki melangkah masuk di jalanan dalam. Sisi kanan dan sisi  halaman gedung Istana Bogor seluas 28,4 hektar itu tampak hijau rerumputan. Beberapa rusa terlihat. Pohon-pohon besar meneduhkan.Sejumlah pekerja sedang menyapu halaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun