Bila berkesempatan meninjau underground section dengan turun ke bawah, sudah bisa dilihat mulai membangun bentuk interior di dalam stasiun. Tidak ada lagi pembangunan panel dua sisi, pemasangan plafon, pemasangan keramik, platform, dan pemasangan jaringan listrik.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan, nantinya stasiun dan kendaraan MRT akan dilengkapi fasilitas untuk membantu mereka yang memiliki disabilitas agar tetap bisa berpergian. Salah satu contohnya adalah adanya ubin kuning bagi penyandang tuna netra. Namun, untuk saat ini MRT nantinya belum ada rencana adanya gerbong wanita, seperti halnya di Commuter Line.
Hingga Agustus 2017, pihak MRT sudah melakukan perekrutan karyawan. Dibutuhkan sebanyak 400 pegawai baru. MRT membutuhkan sumber daya manusia (man power) sebanyak 600 orang saat sudah beroperasi. Sebelumnya sebanyak 200 orang sudah direkrut.
Jumlah peminat untuk melamar berbagai posisi yang ada di PT MRT hingga 4 juli 2017 sebanyak 35.032. Jumlahnya sebanyak 40,2 % perempuan, sisanya 59,8% laki-laki yang mengajukan diri untuk bidang operation and maintenance, construction, GRC, dan Support. Mereka berada pada rentang usia 19-26 tahun. Usia produktif kerja. Untuk mencari tahu informasi lowongan, bisa dibuka website www.jakartamrt.co.id. Â
7. Pendanaan Fase II dan tambahan Fase I Menunggu Persetujuan
Untuk pendanaan Fase II digabung dengan tambahan pendanaan Fase I (VO) sebagaimana usulan PT MRT Jakarta dengan total senilai Rp 25,1 triliun, saat ini masih menunggu persetujuan DPRD Provinsi DKI Jakarta.
Direktur Keuangan MRT Tuhiyat mengatakan, secara paralel, DJKA Kementerian Perhubungan telah mengajukan perubahan Blue Book menjadi Green Book untuk Pembangunan Fase 2 sebesar USD 1,678,000,000. Namun untuk tambahan pendanaan Fase 1 (VO), DJKA Kementerian Perhubungan masih memerlukan data pendukung dari Pemprov DKI Jakarta. Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta DKI telah bersurat kembali ke Kemenhub agar dapat diproses ke Bappenas dan dimasukkan ke Green Book.
Fase II meliputi koridor Bundaran HI-Kampung Bandan yang memiliki panjang jalur 8,3 KM. Terdiri atas 8 stasiun dengan metode konstruksi bawah tanah dan jalur layang. Â
MRT Jakarta telah mengirimkan surat permohonan kepada Gubernur DKI Jakarta pada tanggal 2 Mei 2017 untuk menugaskan/menetapkan PT MRT Jakarta sebagai Operator Utama Pengelola Kawasan TOD di Koridor Selatan-Utara Fase I (13 kawasan) dan Fase II (8 kawasan).