Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Lebih Dekat, Lebih Kenal Keuangan Syariah

18 Juni 2017   18:59 Diperbarui: 18 Juni 2017   19:34 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pembicara dialog (dokpri)

Keuangan Sayriah tidaklah sengetop keuangan konvensional. Banyak masyarakat Indonesia hanya mengenalnya sebagai keuangan islam. Masih minimnya yang menjadi peserta keuangan syariah lebih karena ketidaktahuan dan kemengertian masyarakat mengenai Keuangan syariah. 

Saya pun mengenal keuangan syariah dari tabungan syariah yang pernah saya ikuti dari sebuah bank, namun tidak begitu mengenalnya lebih karena keikutsertaan dalam komunitas. Teryata banyak peserta Dialog dan Buka Puasa Blogger Saatnya Lebih Dekat dengan Keuangan Syariah pun menyatakan masih banyak mengikuti keuangan konvensional ketimbang keuangan syariah.

Menurut Triyono, Kepala Departemen Komunikasi  mengatakan, tempat untuk mencari Ilmu, OJK merupakan tempatnya. Untuk lebih mendekatkan keuangan syariah kepada masyarakat, maka OJK mengaktifkan media sosial, youtube, dan peluncuran OJK TV English Channel per tanggal 12 Juni 2017.

Berbagai kegiatan juga digelar selama ramadhan melalui medsos, talkshow ramdahan, hingga melakukan dialog dan buka puasa blogger bersama Kompasiana, yang digelar di Double Tree Cikini, Minggu 18 Juni 2017.

Dalam kesempatan itu, dihadirkan tiga pembicara sekaligus ,yakni Setiawan Budi Utomo, Deputi Pengembangan Produk dan Edukasi OJK, Mohamad Touriq Deputi Pasar Modal Syariah, Moch Muchlasin dari IKNB syariah dengan dimoderatori oleh COO Kompasiana Iskandar Zulkarnaen.

Para pembicara dialog (dokpri)
Para pembicara dialog (dokpri)
Menurut Setiawan Budi Utomo, Deputi Pengembangan Produk dan Edukasi Ojk mengatakan kini merupakan saat yang teat untuk  keuangan Syariah menjadi life style bagi masyarakat Indonesia. Hal ini karena ada filosofi yang mendaasarinya UU No.21 tahun2008.

"Lebih yang diinginkan daripada sekedar dekat. Menjadikan Syariah menjadi lifestyle. Seperti ramadhan antara penjual dan  pembeli," kata Setiawan.

Menurut Setiawan, syariah diawali dengan aqidah. Sistem keuangan syariah merupakan rangkuman nilai yang memberi harapan masa depan dunia keuangan dan ekonomi.Bahkan, Vatikan mengakui ekonomi Islam syarian ini. "Alat dan instrumennya ada syariah dan ahlak," tukas Setiawan

Lebih jelas diungkapkan, syariahh adalah rangkuman boleh dan tidak boleh, Aturan yang bersumber dari Alquran dan hadist. Dalam UU Perbankan dan fatwa mahkamah Agung. Siapapun yang bertransaki di bank syraiah, berarti sudah menjalankan prinsip syariah.

Istilahnya, dalam istilah halal bisa dikatakan domain syariah, sedangkan thoyiban merupakan nilai kebijakan ahlak. Dasar-dasar ekonomi syariah dijabarkan dalam fondasi dan pilar yang menunjang tercapainya falah (sejahtera material dan siritual) yang mencakup aspek keadilan,kemaslahatan, dan keseimbangan.Bahkan dalam fungsi sosial bisa menerima dana ZIS dan disalurkan melalui lembaga zakat, memfasilitasi kegiatan sosial.

"Bukan sekedar hubungan jual beli melainkan prinsip syariah, Tidak boleh ada riba, judi, semua hafrus bermula win-win solusi., Harus imbang sosial," Setiawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun