Sekjen PBSI Achmad Budiharto, dalam pertemuan blogger gathering di Grand Indonesia pekan lalu memang sempat menegaskan jika untuk menang dibutuhkan sejumlah faktor, mulai dari persiapan, kondisi lapangan, jalannya permainan, arah angin, kualitas mental, dan  tentunya nasib baik.
Apakah ini karena kurang nasib baik sehingga Kevin/Marcus harus terhenti, mengingat kemampuan para ganda putera dunia nyaris seimbang?
Dalam pelaksanaan BCA Indonesia Open, kejutan-kejutan memang terjadi di kubu Indonesia.
Salah satunya adalah kekalahan unggulan ganda  campuan Indonesia Praven/Debby yang juga diunggulkan dalam BIO, dari  pemain Denmark Mathias Christiensen/Sara Thygesen asal Denmark, dengan skor 15-21, 21-19, 11-21, pada Selasa 13 Juni kemarin. Â
Rasa salut justru harus disematkan kepada Apriyani Rahayu/Greysia Polii, pasangan ganda putri Indonesia yang mengalahkan pasangan Korea Chae Yoo Jung/Kim So Yeong, dalam tiga set yang melelahkan hingga 80 menit.
Pasangan  Apriyani/Greysia Polii sebelum akhirnya menang dengan skor 15-21, 25-23, 21-14 , beberapa kali harus melayani rally panjang yang mendebarkan. Beberapa kali pula baik Apriyani maupun Greysia harus jatuh bangun tersungkur mengembalikan bola dari lawan.
Pada set pertama, sempat unggul di angka 6-5, setelah  itu pasangan Korea mampu menyamakan kedudukan di angka 7-7 dan akhirnya terus memimpin jalannya pertandingan hingga  match poin 201-14. Pasangan Indonesia sempat menambah satu angka sebelum akhirnya kalah di 15-21.
Pada set kedua,  pasangan Korea sempat memimpin hingga 4-3. Begitu pasangan Apriyani/Greysia mampu menyamakan angka 4-4, mampu menjadi titik balik. Pasangan Indonesia berhasil  melaju dalam perolehan angka. Pada angka 12-14, pasangan Indonesia sempat  tersungkur untuk mendapatkan angka.