BERUBAH ! Begitu kata itu diucapkan, perubahan segera terjadi. Sosok manusia berpakaian biasa berganti wujud menjadi pahlawan super. Menggunakan baju zirah dengan dilengkapi kekuatan dahsyat, para pahlawan satria siap melindungi manusia dan dunia yang sedang terancam musuh.
Dengan kekuatan power stone dan senjata canggih yang dimiliki, para satria bertarung sengit dan berupaya menaklukan pengaruh jahat. Pahlawan satria dan musuh saling beradu. Berjuang untuk mencegah kejahatan berkuasa di bumi, melalui beragam aksi laga.
Menyaksikan film Satria Heroes : Revenge of Darkness, bersama dengan rekan-rekan Komik (Kompasianers Only Movie Enthus(i) ast Klub), Sabtu 6 Mei 2017, di Setiabudi One XXI, fiksi sains yang kaya dengan efek visual (tokosatsu) ini bisa dibilang cukup spesial.
Sejak serial takosatsu pertama asal Indonesia Satria Garuda Bima X muncul dalam bentuk tayangan rutin, ada saja anak kecil yang menyukainya, ikut meniru gerakan-gerakan pahlawan berkekuatan super itu. Lengkap dengan teriakan lantang “Berubah”. Keponakan saya yang masih di sekolah dasar, mungkin salah satunya.
Tak heran, tayangan Satria Heroes di bioskop sejak 4 Mei lalu, menjadi daya tarik baginya untuk mengajak orang tuanya menonton. Buat para anak-anak dan remaja yang tumbuh di era tahun 1980-an dan tahun 1990-an, yang juga gemar dengan kisah petualangan kepahlawanan super, film ini pun bisa jadi masuk dalam daftar tontonan bioskop.
Selain itu, masih ada juga serial televisi serupa seperti Jiban, Winspector, hingga Ultraman. Tak hanya mewujud dalam tayangan televisi, beragam aksesori hingga sablonan kaos bergambar tokoh pun ada saat serial masih diputar.
Nah, bila dalam serial televisinya, Satria Garuda Bima X begitu populer dan mampu mencuri perhatian karena merupakan serial takosatsu asal Indonesia, bagaimana dengan tayangan bioskopnya?
Film Satria Heroes : Revenge of Darkness dibuka dengan kisah dua sahabat, yakni Dimas Akhsara (Fernando Surya) dan Ray Bramasakti (Christian Loho) yang sama-sama saling berjanji akan saling membantu dalam keadaan apa pun, termasuk menumpas kejahatan di muka bumi. Hal ini diucapkan saat keduanya berlatih pencak silat.