Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menyusuri Glodok, Menelusuri Keragaman Budaya dan Kuliner

15 April 2017   23:59 Diperbarui: 16 April 2017   12:00 1695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candra Naya, gedung cagar budaya yang diapit hotel dan apartemen. Dulunya, merupakan rumah milik Mayor Cina (dokpri)

Glodok ! Bila mendengarnya, setiap orang yang terbayang biasanya adalah kawasan niaga, khususnya elektronik. Namun, ternyata tak hanya itu. Selain kawasan bisnis dan belanja, Glodok memiliki banyak cerita sejarah yang menawarkan keragaman budaya. Sajian pesona surga makanan yang beraneka, dapat menjadi pilihan bagi siapa pun yang singgah.

 BANGUNAN kuno berasitektur Cina itu tepat berada di tengah gedung-gedung modern hotel Novotel. Di depannya terdapat pagar rendah. Sejumlah lampion warna merah tampak tergantung. Atap gedung cagar budaya yang berbentuk segi empat ini   tampak melengkung di ujung-ujungnya.

Candra Naya. Bangunan yang berdiri sejak tahun 1807 dan terletak di Jl. Gajah Mada No. 188, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat  itu, seakan menjadi pemikat tersendiri.

Tak sulit menemukan gedung ini karena lokasinya yang cukup strategis. Berada di pinggir jalan. Menjadi ikon hotel. Penunjuknya pun bisa dilihat dari halte Trans Jakarta yang tidak jauh letaknya.

Candra Naya menjadi tempat pertama kami singgah, sebelum melakukan serangkaian perjalanan menyusuri Glodok. Ira Lathief dari Jakarta Food Traveller yang juga kompasianer, menjadi pemandu perjalanan yang serba Glodok. Mengenal kawasan yang disebut Pecinan Jakarta.  

Bangunan Candra Naya memiliki pintu utama berwarna hitam, yang di tengahnya terdapat segi delapan berwarna emas. Konon berfungsi untuk mengusir roh jahat. Tulisan Candra Naya ada di atas pintu. Ada penjelasan sejarah mengenai  Candra Naya digantung pada tembok sisi kanan dan kiri pintu.

Gedung Candra Naya adalah milik Khouw Kim An, seorang mayor Cina di Batavia.

Mayor yang pandai berbahasa Belanda ini lahir pada 5  Juni 1879 memperoleh warisan dari ayahnya Khouw Tjeng Tjoan.

Memasukinya, nuansa serba Cina terasa. Hiasan-hiasan dinding, kata-kata bijak berpigura, relief, seakan-akan membawa ke tempat yang berbeda. Ada beberapa rauangan, seperti ruangan tamu dan kamar-kamar. Kolam teratai di bagian belakang tampak indah memikat pandangan .

Sebelum dikelola oleh pihak Novotel, gedung ini sempat berpindah-pindah pemilik, mulai dari tempat lembaga sosial, poliklinik, dan sejumlah kursus. Dari tempat ini juga muncul sejumlah pemain bulu tangkis terkenal Indonesia.

Belut hidup (dokpri)
Belut hidup (dokpri)
Usai mengunjungi Candra Naya, kami memasuki Glodok Plaza. Bila pada bagian atasnya banyak penjual elektronik, maka pada basementnya terdapat banyak los penjual cemilan. Ahai, beragam permen dengan aneka bentuk dan rasa tinggal pilih. Banyak juga permen yang bertuliskan bahasa Cina.

Selain itu, ada juga penjual manisan, kurma Cina, dan sirip ikan hiu.Hmm, yang ini katanya bisa dibuat sup yang harganya sudah pasti lumayan mahal. Ratusan ribu!  Beberapa teman menyempatkan untuk memberi penganan kecil sebelum kami melangkah menuju pasar Petak Sembilan, Glodok.

Para penjual memenuhi jalanan yang sempit, basah, dan banyak dilalui orang. Melewatinya, pandangan mata menemukan hal-hal unik yang tidak ditemukan di tempat lain.

bulus-58f2516ec1afbd873b3857d1.jpg
bulus-58f2516ec1afbd873b3857d1.jpg
Selain, bisa menemukan aneka sayuran dan buah, banyak juga penjual hewan basah. Sebut saja ikan dan teripang. Belut segar yang masih hidup dan hewan bulus dapat ditemui disini.  

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun