Johanna Pasquali , sangat terobsesi dapat bergabung dalam tim satuan khusus RAID. Sebuah tim pemberantas kejahatan yang sangat heroik di masyarakat. Perempuan muda ini tak pernah lelah untuk mendaftar agar bisa menjadi bagian tim khusus itu.
Sayangnya Johanna yang biasa disapa Jo, selalu tak pernah lolos seleksi. Jo yang bekerja di sebuah kantor polisi, bahkan kerap menjadi olok-olok. Dalam kesehariannya, Jo memang cenderung teledor dan sembrono. Tindakan yang diambilnya sering kali malah menimbulkan kekacauan.
Saat mengetahui untuk kesekian kalinya tak lolos tim khusus RAID, Jo merasa kecewa dan gelisah. Hal ini memperburuk tingkah lakunya sehingga semakin sering memalukan di berbagai tempat. Di satu sisi, perempuan ini tak ingin menyerah sebelum cita-citanya sejak kecil kesampaian. Jo semakin rajin berlatih kemampuan bela diri dari seorang mantan anggota RAID.
Meski memasukkan anak perempuannya ke dalam tim khusus RAID, bukan berarti Jacques Pasquali sebenarnya setuju. Dia malah berharap putrinya akan merasa bosan, tidak suka, akhirnya hilang keinginan dan kemudian melupakan hasrat menjadi bagian RAID. Itu bisa terjadi jika Jo merasa kesulitan dalam pendidikan di RAID.
“Tolonglah, buat dia merasa tidak ingin di RAID,” kata Jacques pada komandan RAID.
Mengocok Perut
Adegan-adegan dalam film R. A. I. D Special Unit begitu mengocok perut. Penampilan Jo (Alice Pol) yang teledor dan canggung mengundang tawa para penonton. Dalam premier film produksi Path International Perancis, yang ditayangkan di CGV Grand Indonesia, 30 Maret 2017, teman-teman Komik (kompasianer penggila nonton) pun juga tertawa-tawa menonton film yang diputar di jaringan bioskop Indonesia bulan April 2017.
Alice Pol, yang merupakan aktris kawakan Perancis, mampu bertingkah konyol dalam perannya sebagai Jo, tokoh utama. Kejadian-kejadian lucu dalam adegan membuat para penonton tertawa lepas nyaris sepanjang film diputar.
Isabelle Giordana, Presiden Uni France, sebuah badan resmi di bawah Kementerian Kebudayaan Perancis, untuk industri sinema, dalam sambutannya sebelum penayangan film, memang telah mengatakan calon penonton RAID siap-siap tertawa dari awal hingga akhir film.
Selain Isabelle, hadir juga Cristophie Tardieu, Presiden CNC (Centre National du Cinema at de I’image), badan resmi negara Prancis dalam produksi dan promosi seni audiovisual dan sinematik, dalam film yang merupakan kerja sama CGV Cinemas Grand Indonesia dengan Institut Francais Indonesia (IFI).
Alice Pol yang sebelumnya pernah berperan di film A Perfect Plan (2012), memperlihatkan mimik yang lucu dan lugu. Alice seakan menyatu dengan perannya sebagai perempuan kuat dan pemberani.
Digambarkan dalam film itu, tunangannya pun merasa takut dan akhirnya memili untuk mundur dari rencana pernikahan yang dibangun. “Kamu semakin berotot. Nantinya malah kamu yang menggendong aku saat menikah,” protes lelaki tunangan Jo.
Adegan aksi yang seru dalam film Raid Special Unit melengkapi kekonyolan-kekonyolan yang terjadi. Khususnya dalam aksi penyelamatan presiden dan para menteri. Hahaha, maksud hati Jo untuk memberikan pertolongan malahan menimbulkan kekacauan yang membingungkan.
Tema film komedi aksi Raid Special Unit sebenarnya biasa saja. Kasih sayang seorang ayah pada anak perempuannya, telah memaksa Jacques Pasquali menggunakan kekuasaannya untuk memuluskan jalan anaknya mewujudkan mimpi.
Walaupun hanya sebatas membuat jera anaknya, aksi nepotisme antar lembaga negara diperlihatkan. Suatu hal yang dapat juga terjadi dunia nyata sesungguhnya. Katebelece yang memuluskan langkah anak pejabat dan tak mampu ditolak.
Belum lagi, ada penampilan aktor kawakan Perancis Yvan Attal, yang sempat bermain di produksi Hollywood seperti Munich (2005), Rush Hour 3 (2007), dan The Intepreter (2005).
Dalam film, Eugenne meperlihatkan mimik sangat geram dengan kehadiran Jo, meski pada sisi lain luka hatinya pada perempuan mulai terobati. Juga terlihat kepanikan sang ayah Jacques karena keinginannya agar Jo melupakan Raid Special Unit tidak berhasil.
Jo malahan diterima sebagai anggota tim Raid. Jacques menyadari anaknya bisa mengacaukan tugas keamanan negara yang dilakukan Raid. Semua ini dibungkus lewat kekonyolan-kekonyolan yang muncul.
Nah, jika kamu penggemar film komedi, tayangan film Raid Special Unit di seluruh jaringan bioskop CGV dapat menjadi pilihan untuk tertawa lepas di bulan April. Apalagi, film ini merupakan produksi Perancis, yang tentunya beda sentuhan dengan film Hollywood. Meski menggunakan bahasa Perancis, film ini asyik dinikmati dengan durasi nyaris dua jam karena menyediakan teks Bahasa Indonesia dan teks Bahasa Inggris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H