Isjet, sapaan Iskandar memaparkan, untuk logo bentuk bubble biasa terlalu umum dan sangat biasa. Sehingga perlu ditampilkan dengan bentuk yang lebih fresh, tapi tetap terlihat sebagai identitas platform yang merupakan blog berisi artikel kumpulan masyarakat.
Namun, di balik peluncuran slogan dan logo kompasiana, saya melihat ada beberapa hal yang mengiringi, yakni harapan, semangat, dan tantangan Kompasiana sebagai sebuah platform digital ke depannya.
Tidak hanya bagi Kompasiana yang ingin menjadi platfom blog keroyokan terbesar di Asia, bahkan di dunia. Sekaligus mewujudkan harapan para kompasianer agar ada yang lebih didapatkan dengan aktif di Kompasiana. Lebih dari sekedar kegiatan menulis dan berbagi. Â Â
- Menjaga Kualitas Tulisan Bagus
 Sebuah tulisan dengan pelabelan Headline dan pilihan cukup membantu untuk mengukur kualitas informasi yang disampaikan.  Terlebih saat ini, rubrik yang tersedia di Kompasiana cukup banyak, mulai dari Politik, Humaniora, Ekonomi, Wisata, Hiburan, Olahraga, dan lainnya.
Meski terbuka lebar, tanpa edit, dan langsung tayang, kompasiana harus bisa menjaga setiap artikel  yang masuk tetap berkualitas dan selalu menjadi acuan. Terlebih, para kompasianer berasal dari beragam latar belakang.
- Memudahkan penyebarluasan informasi artikel
Kompasiana sudah dilengkapi dengan fitur-fitur yang lebih memudahkan penyebaran tulisan di berbagai media sosial. Hal itu terlihat dari adanya  koneksi langsung yang ditempatkan di sisi kiri artikel, yakni facebook, linked in, google +, dan twitter.Â
 Para  kompasianer tinggal memaksimalkannya saja untuk menyebarkan artikel yang telah dibuatnya sehingga dapat memperoleh lebih banyak keterbacaan. Sebuah keterbacaan penting karena saat ini pun sangat berpengaruh pada penyampaian informasi. Selain juga berpengaruh saat mengikuti suatu blog competition.
- Sebuah interaksi Kompasianer antar Artikel