Tepukan tangan penonton bergema memenuhi ruangan teater besar Taman Ismail Marzuki (TIM). Para penari dengan indahnya melakukan gerakan tarian yang mempesona. Melayang di udara. Berputar berkali-kali seakan menyatu dengan lantunan musik.
Terpukau, saya menatap keindahan yang tersaji langsung di depan mata. Para balerina dan danseur begitu anggun dan luwes dengan gerakan. Dengan lembut dan penuh jiwa, mereka menyuguhkan pesona tari balet bagi para pengunjung International Ballet Star Gala 2017, yang diselenggarakan Indonesia Dance Society, Â Sabtu 4 Februari 2017.
Sebelum pertunjukan mulai, beragam stand pernak-pernik tersedia di lobby. Secara bergantian, para pengunjung juga mengantri di backdrop bertuliskan International Ballet Star Gala 2017. Ya, momen balet yang berharga dan cukup istimewa di Indonesia. Siapa yang tak ingin ketinggalan mengabadikannya sebagai kenangan?.Â
Kesempatan yang baik, saya dapat hadir sebagai salah satu dari lima kompasianer di malam itu. Kami pun tak ingin melewatkannya dengan ikut berfoto di backdrop dalam perhelatan internasional itu.
Meski berada di lantai 3, kelenturan dan keindahan itu tetap terlihat meski sayangnya saya tidak dapat mengabadikannya dengan apik melalui kamera. Sejak awal, dua nomor pembuka di pertujukan tarian balet internasional itu sudah memikat.
Sekelompok penari asal Indonesia berkostum warna-warni menari balet dengan alunan irama khas Betawi,seperti Jali-Jali dan Ondel-Ondel. Paduan tari balet kontemporer dengan seni musik Betawi yang apik mengalun.
Kesepuluh penari adalah lima lelaki dan perempuan, yakni Ulrik Birkjaaer dan Ida Praetorius  (Royal Danish Ballet), Igor Kolb  dan Sofia Gumerova (Mariinsky Ballet), Tiit Helimets dan Loreina Feijoo  (San Francisco Ballet),  Jaeyong Ohm dan Hye Min Hwang  (Universal  Ballet),  Daniil Simkin (American Ballet Theatre), dan Adiarys Almeida (International Guest Artist).
Dalam pertunjukan balet yang berdurasi dua jam itu, beragam koreografi dan musik hadir dalam gerak tari menawan para balerina dan danseur. Flower Festival in Genzanomerupakan balet klasik berpasangan yang diperagakan dua pebalet Ulrik Birkkjer dan Ida Praetorius. Komposisi yang sempurna dari koreografi August Bournonville.