BERBEDA dengan anak muda kebanyakan yang umumnya mengungkapkan curahan hati (curhat) melalui media sosial, Rayya terbiasa menuliskannnya pada lembaran-lembaran surat . Keseluruhannya berisi perasaan  cinta atau patah hati dengan dituliskan nama pada setiap sampul surat warna-wani. Meski demikian,  tidak ada satu pun yang pernah dikirim dan hanya disimpan pada Whisper Box saja selama bertahun-tahun.
Seperti umumnya surat, semuanya diawali dengan kata Dear Love. Selain mamanya, hanya Nico Adrian, sahabat selama 15 tahun, sekaligus tetangga rumah sejak kecil yang mengetahuinya. Nico sempat menyebut Raya aneh karena hanya sekedar menulis surat saja tapi tidak pernah mengirimkannya. Saat kecil banyak teman yang menjauhi Rayya  karena mengidap lemah jantung tapi Nico selalu menemaninya.
Hingga suatu hari, Â Rayya yang sudah berusia 21 tahun dan bekerja sebagai jurnalis fesyen di sebuah media, tiba-tiba dikejutkan oleh kedatangan Mike, salah seorang lelaki yang dulu dituliskannya dalam surat. Â Kaget dan malu dirasakan oleh Rayya ketika menyadari seluruh surat cintanya hilang dan sampai kepada yang dituju.
Satu persatu lelaki yang pernah dicintainya mucul. Setelah itu muncul Cello dan Addin. Saat kebingungan alasan mamanya yang menyebarkan surat-surat di whisper box disampaikan Rayya ke Nico, sahabatnya itu malah menyampaikan jika sudah seharusnya Rayya memiliki pacar dan tidak bergantung kepada sahabat selalu.
Rayya pun akhirnya bersedia untuk mencoba jalan bareng dengan Mike dan Cello, dengan disemangati oleh mamanya dan Nico. Namun, ternyata tidak berjalan mulus. Saat olahraga berdua dengan Mike, penyakit lemah jantung yang diidap Rayya sejak kecil justru kambuh. Saat Cello mengetahui Rayya memiliki penyakit lemah jantung dan sering pingsan, lelaki itu menghilang tak ada kabar beritanya.
Namun, saat bertemu Nico dengan pacarnya Nadine yang genit, ada yang lain dirasakan Rayya dan merasakan Nico agak menjauh. Di saat yang sama, jalan bareng dengan Addin  dan pekerjaan sehari-hari menyita perhatian Rayya.
Rayya tidak menduga ternyata kemudian dirinya dihadapkan pada pilihan cinta saat mengetahui Nico mengalami kanker tulang. Saat melihat Nico terbaring sakit, Rayya tidak bisa menipu dirinya sendiri jika mencintai Nico. Rayya membantu merawat Nico di rumah sakit membantu orang tua Nico.  Sebaliknya, Addin menuntut  kejelasan cinta Rayya jika ingin kisah cinta berlanjut.
Cinta Tak Bisa Disalahkan
Cinta yang hadir di hati laki-laki dan perempuan tidak pernah bisa disalahkan. Bahkan cinta yang kemudian hadir perlahan di antara dua orang sahabat yang sejak kecil hidup bertetangga. Â Kedua sahabat ini sama-sama telah saling mengenal dengan baik.
Namun, sebagai seorang sahabat, Nico ingin Rayya mendapatkan cinta yang terbaik dan bisa menjaga Rayya dengan baik. Semua terkait dengan penyakit yang diidapnya. Inilah arti ketulusan seorang sahabat yang coba dimunculkan dalam film Dear Love, yang akan ditayangkan di bioskop mulai tanggal 20 Oktober 2016.
Saat tiba di  lantai 8 West Mall,  CGV Blitz Grand Indonesia,Jakarta,  Selasa 18 Oktober 2016 untuk menonton gala premier film Dear Love bersama rekan KomiK (Kompasianers Only Movie Enthusiast Club) ,  tulisan Dear Love langsung menyapa setiap pengunjung dengan replika surat dan sebuah kotak surat (whisper box) yang besar dan berukir hati. Bentuknya persis dengan yang berada di dalam film Dear Love.
Usai penayangan film, dilakukan Meet and Greet dengan seluruh pemain film Dear Love. Hanya Karina Suwandi yang berperan sebagai ibunda Nico. Pemeran utama ada semua, yakni Dimas Aditya, Rebbeca Tamara, Mentari De Marelle, Billy Davidson, Delano Daniel, Wanda Hamidah dan Ikang Fauzi. Â Kesempatan berfoto-foto dengan para pemain pun menjadi incaran para penonton malam itu.
Untuk Wanda Hamidah, inilah penampilannya kembali di layar lebar setelah lama tidak berakting. Wanda memerankan ibu yang sangat memperhatikan Rayya anaknya yang mengidap sakit jantung sejak kecil.
Sutradara Dedy Syah berharap film yang diproduksi Andromeda Pictures dan Himalaya Pictures ini dapat diterima masyarakat. Film drama romantis ini lebih cocok ditujukan bagi para remaja atau anak muda yang sedang dalam pencarian cinta.
Meskipun demikian, film yang memiliki durasi cukup panjang ini, agak lama dalam alurnya sehingga cukup membuat jenuh untuk menanti adegan selanjutnya. Rayya, gadis yang jadi tokoh utama film  justru seakan-akan seperti gadis egois yang terlambat memahami kebaikan sahabatnya Nico.Â
Rayya melemparkan kalung pemberian Nico ke danau padahal kondisi Nico sedang dalam keadan sakit parah dan memakai tongkat. Begitupun juga halnya dengan kejanggalan saat malam Nico ingin memberikan kado ulang tertunda untuk Rayya. Wanda Hamidah meminta Nico menemui Rayya yang berada di kamar yang terletak di lantai atas. Padahal, kondisi Nico sedang dalam keadaan terpincang-pincang dan memakai tongkat !
Dalam film ini pun tidak terlalu tergambar pekerjaan Rayya sebagai fesyen jurnalis kecuali hanya tuntutan-tuntutan dari bosnya yang diperankan TJ. Sebagai bos, TJ lebih menekankan bahwa harus ada pilihan antara kerjaan atau cinta.
Akting pemeran utama pria Dimas Aditya sebagai Nico, menurut saya yang terbaik dalam film Dear Love. Dengan dimake up wajah seperti orang sakit kanker, Dimas mampu membawakannya dengan baik. Billy Davidson pun cukup baik memerankan seorang mantan yang pernah mencintai Rayya, merasa terabaikan saat Rayya lebih banyak mengurus Nico yang sakit.
Selebihnya dalam film Dear Love ini , penonton disuguhkan pemandangan alam yang cukup menarik, yang dilintasi perahu yang membawa Rayya dan Addin dalam menghabiskan waktu kebersamaan. Lagu Kesempurnaan Cinta yang dinyanyikan Rizky, anak pelawak Sule mengiringi film remaja ini dengan cukup apik.
Oke, para remaja  yang tengah mencari cinta, silahkan ditonton filmnya !
Ini trailernya :Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H