Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mewujudkan Cita-cita Anak Menjadi Kenyataan

11 September 2016   23:57 Diperbarui: 12 September 2016   00:28 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


“Kita akan melakukan yang terbaik dari sini.

Dan kita akan menjelajahi Eropa sampai ke Afrika!

Kita akan sekolah ke Perancis.

Kita akan menginjakkan kaki di altar suci Sorbonne! Apa pun yang terjadi !”

(Sang Pemimpi /Andrea Hirata)

SANG Pemimpi. Buku kedua dari tetralogi Laskar Pelangi, karya Andrea Hirata,  yang bersampul depan warna biru bergambar seorang anak muda duduk di jembatan kayu dengan sejumlah  awan di belakangnya itu, tak pernah bosan saya baca. Meski sudah sepuluh tahun berlalu sejak diterbitkan tahun 2006, kisah mengenai keberhasilan seorang anak dari Pulau Belitong menggapai cita-citanya untuk tetap bersekolah, apa pun yang terjadi, tetap menarik dibaca.

Ya, Setiap anak selalu memiliki cita-cita untuk menjadi seseorang. Orang tua pasti pernah bertanya kepada anaknya cita-cita apa yang dimiliki. Sebaliknya, seorang anak akan menjawab cita-citanya, sesuai dengan keseharian dan pengetahuan yang dimilikinya .

Umumnya, yang disampaikan merupakan profesi yang sangat dikagumi anak-anak. Menjadi dokter, insinyur, guru, pengusaha, penulis, polisi, ataupun beragam profesi lainnya.  Buat semua orang tua, alangkah bangganya jika seorang anak dapat mencapai cita-citanya. Menjadi orang yang berhasil.

Namun, untuk Mewujudkan Cita-Cita Anak tidak hanya sekedar dikatakan atau diucapkan saja. Harus ada upaya yang diperjuangkan. Harus ada yang dilakukan untuk memuluskan langkah seorang anak untuk mencapai cita-citanya. Membuat impian-impian anak tetap hidup dan kemudian berhasil untuk diwujudkan.

Di Indonesia, jenjang pendidikan wajib yang harus dilalui, umumnya dimulai dari Taman Kanak-Kanak (TK). Setelah itu, menempuh Sekolah Dasar (SD) selama tiga tahun, Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Umum (SMU). Ada 12 tahun yang ditempuh anak-anak dari jenjang SD hingga SMU. Belum ditambah lagi jika ditambah dengan jenjang pendidikan sarjana di perguruan tinggi yang biasanya memerlukan waktu selama 4 hingga 5 tahun.

Mewujudkan Cita-Cita Anak hingga perguruan tinggi membutuhkan biaya tidak sedikit (gambar:www.bumiputera.com)
Mewujudkan Cita-Cita Anak hingga perguruan tinggi membutuhkan biaya tidak sedikit (gambar:www.bumiputera.com)
Nilai Saat Ini dan Nilai Masa Depan

Rentang sebuah jenjang pendidikan tidak sebentar. Waktu tempuh pendidikan cukup lama. Upaya yang sungguh-sungguh dari seorang anak,  harus dibarengi dengan adanya penyiapan dana pendidikan yang tidak sedikit. Semua itu harus dipersiapkan dengan baik oleh orang tua. Apalagi, jika terkait dengan adanya tingkat inflasi yang terus naik setiap tahunnya.

Berdasarkan pemberitaan di media massa, inflasi di Indonesia rata-rata tingkat inflasi tahunan berada pada angka 4 %. Meski pada tahun 2016 ini, Bank Indonesia memprediksikan tingkat inflasi akan turun pada kisaran angka 3 %, tetap saja kenyataannya biaya pendidikan yang dipersiapkan orang tua harus memperhitungkan dana pendidikan yang disediakan dengan memperhitungkan tingkat inflasi hingga 10 hingga 15 %.

Dengan adanya tingkat inflasi ini, bisa dipastikan dengan cara menabung saja tidaklah akan cukup untuk mengejar biaya pendidikan yang dibutuhkan anak. Inflasi akan terus menggerus nilai tabungan yang dimiliki.

Warren Buffet, seorang investor dan pengusaha asal mengatakan Price is what you pay, Value is What you get. Harga adalah apa yang dibayarkan sedangkan nilai adalah apa yang didapatkan. Maksudnya, dengan harga yang sama, akan mendapatkan nilai yang lebih rendah.

Jika dulu selembar uang Rp.100.000 sudah dapat membeli segala sesuatu dengan jumlah banyak, saat ini dengan jumlah uang yang sama akan mendapatkan sesuatu dengan jumlah lebih sedikit atau lebih kecil.

Begitupun halnya dengan biaya pendidikan. Orang tua harus memikirkan nilai uang yang akan didapat pada masa yang akan datang, saat anaknya menempuh tahapan pendidikan sesuai dengan usianya. Memang terdapat sejumlah beasiswa dari berbagai pihak, namun akan lebih membahagiakan jika orang tua mampu menyiapkan sendiri kebutuhan biaya pendidikan anaknya.

Prita Hapsari Ghozie, seorang perencana keuangan dalam bukunya Make It Happen, Buku Pintar Rencana Keuangan Untuk Wujudkan Mimpi, terbitan Gramedia mengatakan, asuransi pendidikan masih menjadi pilihan banyak orang tua untuk menyiapkan pendidikan bagi anak-anaknya.Selain  pilihan menabung, deposito, reksadana, emas, ataupun properti. Orang tua harus mengupayakan anaknya tidak terhenti sekolahnya di tengah jalan, dalam tujuan mencapai cita-cita.

Orang tua harus melapangkan jalan anak meraih cita-cita agar tidak terjal dilalui (gambar:www.bumiputera.com)
Orang tua harus melapangkan jalan anak meraih cita-cita agar tidak terjal dilalui (gambar:www.bumiputera.com)
Prita menyampaikan, setidaknya, dalam menyiapkan dana pendidikan, orang tua harus memperhatikan hal-hal berikut, yakni :

- Memilih Sekolah

Umumnya biaya yang terbesar adalah uang pangkal dan uan pendaftaran di tahun pertama. Untuk uang bulanan biasanya dapat dilakukan dengan menggunakan gaji bulanan. Sebaiknya tidak lebih dari 10 % dari gaji. Untuk para freelancer, harus menyiapkan sejumlah uang muka di rekening terpisah. Bila memungkinkan, dapat dibayarkan sekaligus 12 bulan di muka.

- Menghitung kebutuhan dana

Jumlah kebutuhan dana pendidikan harus memperhitungkan usia orang tua, usia anak, jenjang pendidikan, durasi sekolah, lama waktu sekolah yang harus ditempuh sesuai dengan usia anak, dan pilihan sekolah, negeri atau swasta dari tingkat TK hingga SMU. Bahkan saat memasuki tingkat pendidikan perguruan tinggi, orang tua harus memikirkan apakah di dalam negeri mengambil perguruan tinggi negeri, swasta, ataupun melanjutkan pendidikan ke luar negeri.

Setyo, salah seorang kerabat mengatakan perlu sekitar Rp 250 juta untuk biaya masuk pendidikan tahun pertama seorang anaknya di jurusan Kedokteran Umum, di sebuah perguruan tinggi swasta Jakarta, pada tahun lalu.

Biaya pendidikan yang dibutuhkan tentunya berbeda jika memilih jurusan yang berbeda, tergantung keilmuan yang dipilih. Meski demikian tetap saja jumlah dana yang dipersiapkan akan mencapai puluhan atau ratusan juta pada masa yang akan datang, dengan memperhitungkan nilai inflasi. Jumlah yang tidak sedikit bukan?

Setiap anak-anak memiliki cita-cita. Semua itu harus dilalui melalui tahapan pendidikan yang cukup lama dengan biaya yang tidak sedikit. Orang tua perlu melakukan perencanaan pendidikan dan penyiapan biaya pendidikan untuk anak (foto:dokpri)
Setiap anak-anak memiliki cita-cita. Semua itu harus dilalui melalui tahapan pendidikan yang cukup lama dengan biaya yang tidak sedikit. Orang tua perlu melakukan perencanaan pendidikan dan penyiapan biaya pendidikan untuk anak (foto:dokpri)
Asuransi Pendidikan Solusi Pendidikan Anak

Selain mempersiapkan dana pendidikan, orang tua harus memperhitungkan hal-hal yang mungkin saja terjadi dalam rentang waktu pendidikan anak selama belasan tahun, selalu saja ada risiko yang mengintai orang tua. Misalnya saja jika orang tua mengalami sakit atau bahkan meninggal dunia di saat anak masih berada dalam tahapan pendidikan.

Hal inilah yang harus diperhatikan oleh orang tua. Seorang anak akan terus bertambah besar sesuai dengan usianya dan harus melalui tahapan-tahapan pendidikan yang tidak cuma-cuma. Segalannya tetap membutuhkan proses. Jangan sampai cita-cita yang sudah ada di benak anak  harus kandas dan putus di tengah jalan.

Asuransi pendidikan dapat menjadi salah satu solusi menyediakan biaya pendidikan untuk anak. Kenapa? Asuransi pendidikan umumnya memiliki jangka waktu dari saat anak usia Taman Kanak-Kanak hingga setelah anak lulus pendidikan di perguruan tinggi.

Untuk mengikuti asuransi pendidikan, perlu menentukan nilai pertanggungan sesuai dengan kemampuan membayar premi dan kebutuhan nilai pertanggunggan untuk biaya pendidikan anak. Orang tua dapat mulai memiliki polis, untuk menjaga cita-cita anak terwujud.

Karena takdir bukan kesempatan melainkan pilihan. Seandainya terjadi sesuatu dengan pada orang tua saat anak masih pada usia sekolah, anak dapat tetap bersekolah. Keberhasilan tetap dapat diraih.

Asuransi pendidikan umumnya memberikan manfaat pasti dana kelangsungan belajar, sesuai dengan jumlah uang pertanggungan yang dipilih, yakni dana saat masuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Umum, saat lulus SMU, saat selama pendidikan ataupun pada akhir periode kuliah.

Dengan mengikuti asuransi pendidikan, orang tua yang dijadikan tertanggung (pihak pembayar jaminan atau santunan) akan lebih tenang. Bila terjadi sesuatu, misalnya orang tua meninggal, anak tetap dapat melanjutkan sekolah karena biaya santunan untuk anak sebagai penerima akan tetap dibayarkan perusahanan asuransi.

Namun, seandainya orang tua tetap hidup, juga tidak ada ruginya karena biaya manfaat yang dibayarkan pada setiap tahapan, akan membantu biaya kebutuhan anak untuk dapat melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi, sehingga mampu Mewujudkan Cita-Cita Anak.

Menyiapkan asuransi pendidikan dapat dimulai dari anak baru lahir (foto:dokpri)
Menyiapkan asuransi pendidikan dapat dimulai dari anak baru lahir (foto:dokpri)
Perusahaan Asuransi yang Tepat

Saat ini banyak sekali perusahaan asuransi. Manakah mitra yang tepat untuk menyiapkan masa depan anak? Tentu saja, orang tua sebaiknya menelusuri dulu jejak langkah suatu perusahaan asuransi sebelum memutuskan pilihannya.

Salah satu perusahaan asuransi yang dapat membantu orang tua menyediakan biaya pendidikan anak adalah Bumiputera. Sesuai dengan namanya, Bumiputera yang saat ini memasuki usia 104 tahun mengusung Dari Rakyat, Oleh Rakyat, dan Untuk Rakyat.

Bumi Putera merupakan asuransi jiwa nasional pertama Indonesia, yang didirikan di Magelang pada 12 Februari 1912, dan menjadi salatu-satunya perusahaan mutual (non Perseroan Terbatas) di Indonesia. Pada awalnya, tiga guru Hindia Belanda, yakni mas Ngabei Dwijosedjo, Mas Karto Hado Soebroto, dan mas Amidjojo mendirikan suatu perkumpulan yang bergerak di bidang asuransi jiwa dengan nama Onderlinge Levenszekering Maaatscapij Persatuan Goroe Goroe Hindia Belanda. Pada perkembangannya, kemudian berkembang menjadi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912.

Pilihan produk pendidikannya, yakni Mitra Cerdas, Mitra Beasiswa dan Mitra Iqra. Sesuai dengan rentang pendiriannya selama lebih dari seratus tahun, asuransi pendidikan Bumiputera telah terbukti keunggulannya mengantarkan jutaan anak pemegang polis Bumiputera meraih cita-citanya.

Mitra Cerdas

Mitra Cerdas dirancang secara khusus untuk mengembangkan dana yang dialokasikan untuk pendidikan anak. Program ini memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil investasi yang kompetitif dari premi asuransi yang Anda bayar.

Mitra Cerdas adalah program dengan beragam manfaat yang menawarkan keuntungan-keuntungan, antara lain  Dana Kelangsungan Belajar (DKB) yang dibayarkan secara bertahap sesuai dengan tingkat usia anak-anak, baik Tertanggung hidup atau meninggal dunia, jaminan perolehan hasil investasi sebesar 4,5% per tahun dari akumulasi premi tabunga, tambahan hasil investasi jika dana investasi yang diperoleh AJB Bumiputera 1912 melebihi hasil investasi yang dijamin, santunan kematian 100% dari Uang Pertanggungan, dan bebas premi bagi polis untuk Tertanggung yang meninggal dunia.

Mitra Beasiswa

Mitra Beasiswa merupakan program yang menjamin pembiayaan pendidikan anak  mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi. Mitra Beasiswa dirancang khusus untuk menjadi mitra anak dalam setiap jenjang pendidikan yang akan dilalui.  Masa depan anak-anak juga terlidungi karena program ini dirancang untuk memastikan agar mereka tetap mendapatkan dana beasiswa hingga mereka lulus, walaupun jika orang tua mereka meninggal dunia.

Melalui Mitra Beasiswa, manfaat yang Anda akan dapatkan antara lain Dana Kelangsungan Belajar (DKB) yang dibayarkan secara bertahap, sesuai dengan tingkat usia anak, baik Tertanggung hidup atau meninggal dunia, Dana Beasiswa anak yang  dibayarkan pada saat periode asuransi berakhir, baik tertanggung masih hidup atau meninggal dunia, Santunan meninggal dunia sebesar 100% dari uang pertanggungan, dan  Bebas premi bagi polis jika Tertanggung meninggal dunia.

Mitra Iqra Plus

Mitra Iqra Plus adalah program asuransi dari Bumiputera menawarkan proteksi sekaligus menyediakan biaya pendidikan anak dan investasi dengan prinsip syariah. Selain dapat meningkatkan dana untuk pendidikan anak anda dengan menabung sebagaian pendapatan anda secara teratur. Bukan hanya mempersiapkan dana pendidikan, tetapi juga melindungi anak jika suatu hal yang tidak diinginkan terjadi sewaktu-waktu.

Dengan memiliki polis yang menjamin adanya dana pendidikan bila terjadi sesuatu pada orang tua, dapat Mewujudkan Cita-Cita Anak tercapa (foto:dokpri)
Dengan memiliki polis yang menjamin adanya dana pendidikan bila terjadi sesuatu pada orang tua, dapat Mewujudkan Cita-Cita Anak tercapa (foto:dokpri)
Pengalaman Dengan Bumiputera

Memiliki asuransi pendidikan Bumiputera, keluarga dan masa depan pendidikan seorang anak dalam menggapai cita-citanya akan lebih muda dan juga terlindungi. Semuanya terjamin dan terencana dengan baik.

Setidaknya, Restu, kakak saya, sebagai salah satu pemegang polis jenis asuransi pendidikan Mitra Beasiswa Berencana,  yang bergabung sejak tahun 2009. Dengan membayar premi triwulan, dana kelangsungan belajar sudah dua kali diterima, yakni pada tahun 2011 dan 2013. Memang tidaklah begitu besar yang didapat karena sesuai dengan uang pertanggungan yang diambil dan sesuai dengan kemampuan. Namun dana kelangsungan belajar dari Mitra Beasiswa sangat membantu biaya kebutuhan sekolah.

Jadi tidak ada alasan untuk menunda mempersiapkan dana pendidikan anak dalam menyiapkan masa depan anak. Melapangkan jalan buah hati untuk menggapai cita-citanya. Sejak dini, saat  baru menikah atau saat anak baru lahir tidak ada salahnya. Semakin muda usia semakin umumnya premi yang dibayar pun akan semakin murah.

Nah, untuk informasi produk asuransi pendidikan yang jelas, dapat mengunjungi websitenya di www.bumiputera.com atau hubungi Halo Bumiputera 0800 188 1912. Sedialah Payung Sebelum Hujan. Terjadi hujan ataupun tidak hujan, sudah tercipta ketenangan tidak akan kebasahan. Pendidikan anak tetap terjamin. Mewujudkan Cita-Cita Anak dapat tercapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun