Jumlah kebutuhan dana pendidikan harus memperhitungkan usia orang tua, usia anak, jenjang pendidikan, durasi sekolah, lama waktu sekolah yang harus ditempuh sesuai dengan usia anak, dan pilihan sekolah, negeri atau swasta dari tingkat TK hingga SMU. Bahkan saat memasuki tingkat pendidikan perguruan tinggi, orang tua harus memikirkan apakah di dalam negeri mengambil perguruan tinggi negeri, swasta, ataupun melanjutkan pendidikan ke luar negeri.
Setyo, salah seorang kerabat mengatakan perlu sekitar Rp 250 juta untuk biaya masuk pendidikan tahun pertama seorang anaknya di jurusan Kedokteran Umum, di sebuah perguruan tinggi swasta Jakarta, pada tahun lalu.
Biaya pendidikan yang dibutuhkan tentunya berbeda jika memilih jurusan yang berbeda, tergantung keilmuan yang dipilih. Meski demikian tetap saja jumlah dana yang dipersiapkan akan mencapai puluhan atau ratusan juta pada masa yang akan datang, dengan memperhitungkan nilai inflasi. Jumlah yang tidak sedikit bukan?
Selain mempersiapkan dana pendidikan, orang tua harus memperhitungkan hal-hal yang mungkin saja terjadi dalam rentang waktu pendidikan anak selama belasan tahun, selalu saja ada risiko yang mengintai orang tua. Misalnya saja jika orang tua mengalami sakit atau bahkan meninggal dunia di saat anak masih berada dalam tahapan pendidikan.
Hal inilah yang harus diperhatikan oleh orang tua. Seorang anak akan terus bertambah besar sesuai dengan usianya dan harus melalui tahapan-tahapan pendidikan yang tidak cuma-cuma. Segalannya tetap membutuhkan proses. Jangan sampai cita-cita yang sudah ada di benak anak  harus kandas dan putus di tengah jalan.
Asuransi pendidikan dapat menjadi salah satu solusi menyediakan biaya pendidikan untuk anak. Kenapa? Asuransi pendidikan umumnya memiliki jangka waktu dari saat anak usia Taman Kanak-Kanak hingga setelah anak lulus pendidikan di perguruan tinggi.
Untuk mengikuti asuransi pendidikan, perlu menentukan nilai pertanggungan sesuai dengan kemampuan membayar premi dan kebutuhan nilai pertanggunggan untuk biaya pendidikan anak. Orang tua dapat mulai memiliki polis, untuk menjaga cita-cita anak terwujud.
Karena takdir bukan kesempatan melainkan pilihan. Seandainya terjadi sesuatu dengan pada orang tua saat anak masih pada usia sekolah, anak dapat tetap bersekolah. Keberhasilan tetap dapat diraih.
Asuransi pendidikan umumnya memberikan manfaat pasti dana kelangsungan belajar, sesuai dengan jumlah uang pertanggungan yang dipilih, yakni dana saat masuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Umum, saat lulus SMU, saat selama pendidikan ataupun pada akhir periode kuliah.
Dengan mengikuti asuransi pendidikan, orang tua yang dijadikan tertanggung (pihak pembayar jaminan atau santunan) akan lebih tenang. Bila terjadi sesuatu, misalnya orang tua meninggal, anak tetap dapat melanjutkan sekolah karena biaya santunan untuk anak sebagai penerima akan tetap dibayarkan perusahanan asuransi.