Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menemukan Kekocakan Dono, Kasino, Indro di Warkop DKI Reborn

4 September 2016   16:54 Diperbarui: 4 September 2016   18:43 2027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya adegan saat Kasino (Vino) mengucapkan dongkraknya saja Dongkrak Antik (1982), stop bapak Salah Masuk (1992), dan Dasar IQ Jongkok (1981). Kata-kata Indro (Tora) pada Harusnya kita itu tahu Diri Dong (1984), Tadi kita disamperin sama setan kredit (1981), dan ini baru yang namanya Maju Kena Mundur Kena (1983), saat ketiganya berpasapasan dengan sekumpulan ibu-ibu yang sedang menggunakan sepeda motor.

Dono (Abimana) pun mengatakan Gratisan, Gengsi Dong (1980). Boss Chips (Ence Bagus) saat memarahi anak buahnya juga mengatakan Kalau mau bikin ulah, Sama Juga Bohong (1986). Belum lagi kata-kata, Gile Lu, Ndroo dan nyanyian yang baju merah jangan sampai lolos.

WarkopDKIReborn yang mengundang tawa (gambar:dokpri/undanganFalconPictures)
WarkopDKIReborn yang mengundang tawa (gambar:dokpri/undanganFalconPictures)
Aksi komedi dari Tora Sudiro, Vino Bastian, dan Abimana yang menirukan logat ketiga legenda komedi, cukup mampu membuat tawa penonton, termasuk saya dan rekan-rekan yang hadir tertawa lepas. Kekonyolan dan banyolan yang muncul dapat mengocok perut. Tiga komika tunggal (stand-up comedian) terlibat dalam film ini, yaitu Arie Kriting (konsultan komedi) Bene Dion Rajagukguk dan Andi Wijaya alias Awwe (naskah).

Indro, yang dalam Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss part 1 sebagai eksekutif produser yang sesekali hadir dalam adegan sebagai Indro di masa tua yang berdialog dengan Indra muda (Tora Sudiro). Belum lagi ditambah dengan kehadiran Tarsan, tokoh Srimulat yang hadir sebagai pakde Dono.

Selebihnya, semuanya mengalir seperti halnya film Dono Kasino Indro umumnya. Hanya saja, dalam film Warkop DKI Reborn yang sebenarnya sudah bagus ini, masih menampilkan gaya menghadirkan perempuan-perempuan seksi berbaju minim.

Seperti Nikita Mirzani saat dengan Boss Chips (Ence Bagus). Lirikan nakal pada belahan dada dan goyangan bokong perempuan saat Sophie (Hanna Al Rasyid), personel Chips Perancis membungkuk. Begitupun halnya dengan aksi trio DKI untuk melarikan diri dengan memelorotkan celana seseorang yang membawa kayu hingga terlihat bagian bokongnya.  

Meskipun demikian, film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! - Part 1 yang rencananya akan tayang juga di sejumlah negara tetangga, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura, cukup sukses membawa kelahiran kembali sosok legenda Dono, Kasino, dan Indro. Setidaknya, pasca meninggalnya Kasino pada tahun 1997 dan meninggalnya Dono pada tahun 2001.

Beragam merchandide terkait Warkop DKI pun dijual (foto:dokpri)
Beragam merchandide terkait Warkop DKI pun dijual (foto:dokpri)
Film Warkop DKI memang tidak pernah hilang dan tidak pernah bosan untuk ditonton karena terkadang diputar di layar televisi swasta maupun di layanan film lawas jaringan televisi kabel. Di saluran You Tube pun dengan mudah dicari film-film Warkop DKI.   

Akankah banyak penonton yang menyukainya? Saat membuka saluran You Tube dan menuliskan Warkop DKI Reborn pada pencarian, tampil sejumlah unggahan film berjudul  Warkop DKI Reborn part 1, yang isinya beda film. Walaupun tidak patut, ini menandakan film yang mengusung Dono, Kasino, dan Indro tetap dicinta dan disukai.

Para pecinta film Warkop DKI dapat menjadikan film komedi Warkop DKI, yang promosinya dilakukan secara besar-besaran dengan ini sebagai pilihan untuk melepas tawa. Terbayang alunan musik khas Warkop DKI. Pada akhir film Warkop DKI Reborn ini bahkan ditampilkan sejumlah adegan-adegan salah mengundang tawa pada saat syuting dilakukan.

Terpikat pula dengan  Theme Song Warkop DKI yang sudah sangat dikenal. Kali ini hadir dengan syair yang berbeda namun tetap menyentil, disesuaikan dengan kondisi masa kini.

Ngobrol di warung kopi. Nyentil sana dan sini. Sekedar suara rakyat kecil. Bukannya mau usil. Sambil minum kopi ngobrol sane sini, sambil ngaduk-ngaduk kopi  jangan bawa ke hati (ke jantung boleh lah)

Boleh kita berbeda pilih pemimpin (asal yang benar), tapi kalau NKRI sudah harga mati. (nggak bisa ditawar).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun