Sekarang semua berbeda. Semua lebih tertib. Jika tidak berkepentingan, tidak ada yang dapat masuk ke area tunggu stasiun. Saat ini semua harus membeli tiket ! Tidak ada lagi ceritanya dapat meloloskan diri tanpa tiket naik KRL dari salah satu stasiun seperti dulu.
Kini, e-ticketing berlaku untuk seluruh KRL commuterline. Awalnya,  siang itu, saya hendak membeli tiket harian berjaminan pulang pergi karena tidak punya kartu Multi Trip. Namun antrian cukup panjang di vending machine dan loket. Untunglah, saya selalu membawa flazz  bergambar kriko yang juga berlaku, sehingga saya tidak usah repot-repot dan langsung bisa masuk ke dalam stasiun.
Hmm, sambil menunggu teman Click yang lain, menyempatkan diri berfoto-foto untuk kenang-kenangan sekaligus mengagumi kemegahan stasiun tempo dulu, yang kini fokus pada layanan komuter. Stasiun yang juga dikenal dengan sebutan Beos alias kependekan dari Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschapij (Maskapai Angkutan Kereta Api Batavia Timur) ini tetap memikat di usia tua.
Antara Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Tanjung Priuk Â
Pukul 14.20, KRL pun berangkat perlahan. Nyamannya naik KRL ini. Bebas pengamen, bebas pengasong, dan ber-AC. Tiketnya pun sangat murah hanya Rp.2000, dengan waktu tempuh sekitar 20 menit. Â Semakin bahagialah rombongan Click sehingga bisa sibuk berselfi ria. Wajah-wajah kami cerah. Tertawa dan bercanda lepas karena siang itu penumpang commuterline arah Tanjung Priuk masih sedikit.
Maklum, stasiun kereta Tanjung Priuk baru saja diaktifkan kembali  mulai 21 Desember 2015, setelah sempat berhenti beroperasi selama 26 tahun, sejak tahun 1989.  Meski sudah enam bulan difungsikan kembali sebagai stasiun untuk mengangkut penumpang, inilah kunjungan pertama saya ke stasiun Tanjung Priuk yang bersejarah.Â
Sepanjang perjalanan, Â di sisi kiri dan sisi kanan dari kaca jendela KRL, saya bersama teman-teman dapat menyaksikan padatnya rumah-rumah dan aktivitas penduduk di sepanjang rel, yang terdiri dari sejumlah warung.
KRL berhenti di setiap stasiun yang dilewati termasuk di stasiun Ancol, yang juga baru beroperasional kembali sejak 25 Juni 2016, setelah 8 tahun tidak aktif. Senangnya, kami melintasi stasiun Ancol yang baru dibuka empat hari. Pintu kereta hanya terbuka sebentar sekali di stasiun ini tanpa ada penumpang yang masuk. Â
Tanjung Priuk, stasiun megah yang masih sepi