Tentu saja, diterimanya pinangan itu membuat Sarwadi patah hati. Di pantai, Sarwadi yang mengaku anak Raja Langit meminta Kartini untuk membatalkan lamaran karena hanya akan membawa penderitaan. Sarwadi berteriak meminta Kartini untuk tetap memperjuangkan pendidikan buat perempuan Jawa. Sarwadi tidak pernah sempat menyampaikan surat cintanya untuk Kartini.
[caption caption="Kartini menerima pinangan dengan syarat tetap bisa mengajar kaum perempuan (gambar:trailerMNCPictures)"]
SEBAGAI sebuah kisah fiksi yang terinspirasi dari kehidupan seorang pahlawan nasional Raden Ajeng Kartini, film Surat Cinta Untuk Kartini cukup mampu menyampaikan pesan-pesan moral sebuah perjuangan pendidikan perempuan, kepada para penontonnya.
Pengambilan tokoh pengantar surat yang diperankan Chicco Jerikho, juga merupakan hal yang masuk akal. Kenapa? Selalu ada peran tukang surat di antara kiriman dan antaran surat menyurat dari suatu tempat ke tempat lain. Chicco Jerikho memainkannya dengan pas. Bergaya sebagai tukang surat jatuh cinta yang berambut klimis.
Tingkahnya yang mengagumi ndoro Ajeng Kartini begitu natural. Termasuk saat adegan patah hati dan sakit parah, saat lamaran Bupati Rembang diterima. Semua itu mengundang senyum.
Rania Putri, sebagai pemeran Raden Ajeng Kartini pun mampu mengimbanginya dengan baik. Meskipun logat Jawa tidak begitu tampak, Rania tetap menghadirkan keagungan sosok cerdas Kartini.Film Surat Cinta Untuk Kartini pun cukup apik karena alur ceritanya diawali dengan kondisi saat ini di sebuah sekolah dasar, saat pengajaran Sejarah Nasional. Rangga (Chicco Jerikho), yang semula bertabrakan dengan Dian (Rania Putri) mengajak siswa sekolah mendengarkan cerita perjuangan Kartini.
Alur cerita kemudian masuk ke dalam cerita masa lalu, dengan kisah Sarwadi seorang pengantar surat di kediaman Bupati Jepara, orang tua Kartini. Kemudian pada kegiatan Kartini mengajar anak pribumi, menerima lamaran Bupati Rembang, dan kemudian meninggalnya Kartini, empat hari setelah melahirkan putra pertamanya.
[caption caption="Kompasiana Coverage Nonton Bareng Surat Cinta Untuk Kartini (gambar:kompasiana)"]
Pesan perjuangan pendidikan kaum perempuan tersampaikan. Meski demikian, untuk anak-anak sekolah terutama sekolah dasar, tetap perlu ditegaskan jika Surat Cinta Untuk Kartini (SCUK) hanyalah fiksi. Cerita karangan yang terinspirasi kisah nyata Raden Ajeng Kartini. Bukanlah yang sesungguhnya. Satu-satunya yang nyata hanya profesi tukang pos, pengantar surat.
Menonton film Surat Cinta Untuk Kartini, unsur hiburan dan nilai sejarah dapat diterima sekaligus. Ada pesan-persan perjuangan Kartini untuk kemajuan pendidikan kaum perempuan. Kartini mendirikan sekolah untuk perempuan di Rembang, denan dukungan suaminya. Ningrum menjelma menjadi Kartini kecil yang mampu mengajarkan baca tulis kepada kawan-kawannya.
Tidak pernah ada yang sia-sia dari niat luhur itu. Saat ini kaum perempuan dapat menempuh pendidikan tinggi dan menduduki jabatan tinggi. Setidaknya, tercapai sudah janji Kartini yang diucapkan dalam film Surat Cinta Untuk Kartini, yakni “Saya akan menjamin anak dan cucu saya tidak mengalami nasib yang sama.”