Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Get Up Stand Up, Komedi Romantis Komika dengan Tawa dan Tangis  

6 April 2016   12:56 Diperbarui: 8 April 2016   16:43 3413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Abdur dan Babe berkompetisi di ajang Stand Up Comedy dalam film Get Up Stand Up"][/caption]TIDAK ada suatu kesuksesan yang datang begitu saja. Semua harus melalui proses yang penuh perjuangan dan rintangan. Ada getir, ada suka. Ada tawa dan ada tangis. Inilah yang dialami seorang komika saat berkompetisi untuk mengejar mimpi, melalui ajang Stand Up Comedy.

Sebagai genre komedi yang saat ini sedang berkembang, Stand Up Comedy hadir mengisi keseharian masyarakat selama beberapa tahun belakangan. Tidak jarang, dalam sebuah kegiatan kelompok, gaya ber-Stand Up kerap hadir  dalam bentuk hiburan. Penonton pun menikmati kelucuan yang disampaikan komika

Stand Up Comedy, bisa jadi adalah satu-satunya acara hiburan yang saat ini benar-benar mampu mengundang tawa. Saya dan kawan-kawan termasuk yang menyukainya. Sederhana karena peserta Stand Up Comedy yang tampil adalah orang-orang biasa. Orang-orang kebanyakan seperti para penontonnya.  

Saat menghadiri sejumlah acara Nangkring ataupun Coverage Kompasiana, para jebolan Stand Up sering dihadirkan, sebagai bentuk hiburan. Ada komika yang lucu berhasil memancing tawa dengan melibatkan penontonnya.

Ada juga yang tidak mampu mengundang tawa, sehingga para peserta Nangkring akhirnya  mengobrol sendiri –sendiri. Sibuk sendiri dan kurang memperhatikan apa yang disampaikan oleh seorang komika.

Tak mudah ternyata menjadi seorang komika. Dalam kondisi apa pun seperti sedih, senang ataupun galau, seorang komika harus mampu menghadirkan kelucuan. Mutlak. Tidak ada tawar menawar.

Gambaran seperti itulah yang saya dapatkan saat datang dalam acara nonton bareng film Get Up Stand Comedy, di Epicentrum XXI, Rasuna Said Kuningan, pada Senin (4/4).

Sesuai dengan judulnya, Get Up Stand Up, film  ini menghadirkan belasan pemain film yang berasal dari jebolan Stand Up Comedy. Film yang naskahnya ditulis oleh Bagus Bramanti ini mengangkat kisah nyata di balik kehidupan seorang komika saat mengikuti kompetisi.

[caption caption="Film Get Up Stand Up menghadirkan para pemain jebolan Stand Up Comedy"]

[/caption]Diawali Kisah Cinta

MENGAMBIL latar tanah Medan, Sumatera Utara, film Get Up Stand Up diawali dengan terburu-burunya seorang laki-laki bernama Babe Cabiita ke sebuah ruangan siaran radio.

Lelaki berperawakan subur yang cuek itu termasuk jajaran penyiar Fans radio, yang digemari oleh pendengarnya karena memang lucu. Babe, lelaki sebatang kara ini,  disukai karena bersedia mendengarkan curhat dan menanggapi pendengarnya dengan penuh humor.

Pekerjaan di sebuah radio kecil selama bertahun-tahun itu membuat Babe terlena dan memasuki zona nyaman. Tidak demikian halnya buat Fatiya (Acha Sinaga), yang telah menjadi kekasih Babe selama enam tahun. Fatiya menginginkan masa depan yang jelas.

Fatiya mengharapkan Babe dapat berubah. Menjadi dewasa dan bertanggung jawab. Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah dengan mencari pekerjaan baru dan lebih jelas masa depannya.

Sayangnya, Babe yang setia kepada kawannya Tigor menyia-nyiakan sebuah kesempatan wawancara kerja di sebuah perusahaan, pada waktu yang telah ditentukan. Kejadian ini membuat  Fatiya, yang telah memberi toleransi  Babe selama bertahun-tahun, akhirnya merasa lelah dan memutuskan hubungan.

Kebetulan, di saat yang sama, Fatiya diterima bekerja di sebuah kantor hukum Sihol Sibarani, yang terletak di ibukota Jakarta. Ditinggalkan kekasih cantik membuat Babe menyesal.

Tak ingin kehilangan  pujaan hati, Babe menyusul ke Jakarta. Dengan nekat, Babe melamar kerja di sebuah rumah makan Padang, yang sering menjadi tempat makan siang Fatiya.

Di tempat inilah kemudian Babe akhirnya mencoba ikut perlombaan Stand Up Comedy, setelah melihat brosur pengumuman. Babe ingin mencapai kesuksesan dalam waktu yang lebih cepat.

Bersama dengan Abdur, lelaki asal kawasan Timur Indoneisa yang dikenal saat perjalanan mencari lokasi audisi Stand Up Comedy, Babe pun kerap mengikuti open mic untuk mengasah kemampuan.            

Keduanya, akhirnya lolos audisi Stand Up Comedy. Babe dan Andur menjalani karantina bersama David (anak Betawi, tukang ojek), Dzawin (anak pesantren), Wiranegara (penggila sajak), Deni Suhendi (anggota TNI Kodam Siliwangi), Rahmet (anak STM senang tawuran), dan Sri Rahayu (cewek Makasar fans berat Raditya Dika).

[caption caption="Kisah Cinta Segitiga yang hadir antara Babe, Abdur, dan Fatiya (Acha) dalam film Get Up Stand Up "]

[/caption]Adegan Lucu dan Haru

SEJUMLAH  adegan lucu tercipta di tempat karantina. Mulai dari penyamaran Deni sebagai pohon, mimik lucu Wira, dan ocehan Sri ingin menemui Raditya Dika, yang diyakini sebagai jodohnya.

Meski demikian, persaingan demi persaingan terus berlangsung agar dapat masuk ke Grand Final. Di saat sama, pikiran Babe tak tenang karena selalu memikirkan Fatiya.Babe sempat berpikir akan menyerah namun akhirnya tidak jadi karena  Abdur selalu menyemangati. Bahkan Abdur sempat mengajaknya untuk tidak mengeluh dan membelikan cincin supaya diberikan kepada Fatiya, sebagai bukti sebuah perjuangan cinta.

Hari demi hari berlalu. Hingga dalam suatu acara penyisihan peserta Stand Up Comedy, Fatiya ada di bangku penonton. Babe merasa senang. Namun, apa yang terjadi? Fatiya ternyata datang tidak untuk dirinya. Kedatangan Fatiya untuk menyemangati dan mendukung Abdur.

Betapa hancur perasaan Babe. Selama ini Abdur sudah tahu mengenai Fatiya melalui cerita-ceritanya. Kenekatan yang dilakukannya untuk datang ke Jakarta, semata-mata hanya untuk mengejar Fatiya.

Hari demi hari Fatiya dan Abdur semakin dekat. Pahit dirasakan Babe karena harus mengalami kejadian yang dianggapnya Teman makan Teman. Padahal, penyisihan kompetisi Stand Up Comedy, yang juga membutuhkan konsentrasi terus berlangsung. Seperti apa kelanjutan kisah cinta ini? Siapakah yang akan memenangkan ajang Stand Up Comedy?      

[caption caption="Get Up Stand Up, kisah di balik perjuangan seorang komika dalam Stand Up Comedy"]

[/caption]Menghibur Penonton

AKTING para komika dalam film Get Up Stand Up cukup menghibur. Sejak awal film diputar, para pengunjung nobar mampu tertawa dengan aksi yang dibangun belasan komika pendukung cerita.  Membuat lebih hidup adegan-adegan yang diperankan tokoh utama komika Babe dan Abdur.

Misalnya saja, adegan-adegan lucu yang terjadi di rumah makan Padang, tempat Babe bekerja. Uus, pemilik rumah makan sangat senang berpantun lucu.  Belum lagi kejadian-kejadian mengundang tawa di rumah karantina Stand Up Comedy.

Menghadirkan Indro Warkop dan Virnie Ismail, yang tampil sebagai juri Stand Up Comedy, film ini juga menampilkan persaingan para komika, yang terjadi di atas panggung. Hal itu terlihat dari  materi komedi Babe dan Abdur, yang tampak saling menimpali.

Tak melulu soal tawa, film Get Up Stand Up yang juga didukung oleh Toro Margen ini, memunculkan rasa getir dan sesak tangis melalui kepedihan mengharukan, yang dirasakan oleh Babe dan Fatiya.

Dalam film Get Up Stand Up, penonton dapat  menemukan pesan jika segala sesuatu harus diperjuangkan. Belajar untuk menjadi orang yang mampu bersikap dewasa dan penuh keikhlasan saat menghadapai rintangan. Padahal, di saat yang sama harus siap menjalani sebuah proses kompetisi.

Film garapan Teezar Sjamsudin ini juga menyisipkan kutipan-kutipan cerdas dari penulis Jepang Haruki Murakami, dalam beberapa dialog yang disampaikan pemain. Inilah yang sedikit membedakan film Get Up Stand Up dengan film komedi biasa.

Kendati demikian, catatan tetap ada, yakni adanaya adegan iseng Babe menowel  bagian tubuh tertentu Dicky, ataupun saat Abdur mencium Babe di tempat tidur. Secara keseluruhan, film produksi KG Studio ini cukup menghibur penonton. Layak dijadikan sebuah pilihan tontonan yang bisa membuat tertawa. Sejumlah pengambilan gambar dalam film, terlihat dilakukan dekat dengan lokasi studio kompas TV, yakni  di slipi palmerah.

[caption caption="Grup Band Ungu tampil sebagai cameo sekaligus mengisi soundtrack film Get Up Stand Up (sumber:youtubechannel)"]

[/caption]Tak kalah menarik, dalam film yang berdurasi sekitar dua jam ini, tampil seluruh personel grup Band  Ungu sebagai cameo. Mungkin inilah penampilan Pasha Ungu dalam layar lebar terakhir kalinya, sebelum terpilih dan sibuk menjadi pemimpin pemerintahan, di sebuah kota di Sulawesi.

Alunan  musik dan lagu Ungu yang penuh semangat dan enak didengar, mengiringi film Get Up Stand Up, yang siap ditayangkan serentak di bioskop mulai tanggal 7 April 2016.

Saya  pun turut  larut dalam alunan lagu riang berjudul sama Get Up Stand Up, yang dibawakan Ungu. 

Pernahkah Kau Berpikir Bahwa Kau Hanya
Membuang Waktumu Dengan Percuma
Mari berdiri, Angkat Tanganmu
Hey Brother, Hey Sister, dan Kalian Semua

 Get Up, Stand Up, Keep On Your Hands Up
Now Sing It 
Get up, Stand up, Keep On Your Hands Up
Now Sing It  

*** 

catatan : seluruh gambar diambil dari www.getupstandupthemovie.com

[caption caption="Kompasianer Komik berfoto dengan Abdur dan Indro, pemeran dalam film Get Up Stand Up (sumber:kompasiana)"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun