Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Money

Connecting Happines Ala JNE di Era E-Commerce

25 Desember 2015   23:58 Diperbarui: 26 Desember 2015   00:48 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PUCAT pasi wajah saya saat merogoh ke dalam saku tas dan tidak menemukan yang saya cari. Segera, saya keluarkan semua isi tas tapi tetap tidak saya temukan. Duh, sepertinya ketinggalan kunci kamar penginapan saya. Bagaimana ini? Itu sudah merupakan kunci duplikat. Masa’ saya harus membongkar pintu kamar penginapan supaya bisa masuk?

Segera saya telepon Jakarta.Ternyata benar kunci ketinggalan. Kakak bersedia mengirimkan kunci itu kepada saya. Tapi, hari sudah menjelang sore. Jarak Jakarta-Bandung pun juga tidak dekat untuk dilaju sekedar mengambil kunci. Saya pun tidak bisa meninggalkan pekerjaan untuk esok hari. Meski demikian, saya juga enggan melakukan pembukaan paksa pintu.

“Sudah tenang saja. Kunci akan dikirim kilat. Masih ada tempat pengiriman yang buka, kok. Besok pasti sudah sampai,” kata Kakak meyakinkan.

Benar, kiriman ternyata tepat sampai esok harinya. Betapa senangnya saya. Apalagi, melalui kecerobohan ketinggalan kunci beberapa tahun lalu saat saya ditugaskan ke Bandung , membuat saya mengenal sebuah layanan ekspress dari sebuah perusahaan kurir PT Tiki JNE.

Mulai saat itu, meski saya bukanlah orang yang rutin melakukan pengiriman paket atau barang, JNE telah menjadi pilihan saya jika sesekali perlu mengirim dokumen dan ataupun barang ke suatu lokasi, baik di dalam kota maupun di luar kota. Ketepatan dan kecepatan pengiriman barang menjadi pilihan buat saya. Selain tentunya jam buka pengiriman yang lebih lama dibandingkan dengan perusahaan kurir serupa. Pilihan ini pun ternyata juga dilakukan teman-teman saya jika mengirimkan sesuatu kepada saya.

JNE dengan sendirinya turut mengantarkan kebahagiaan saat pengirman paket atau barang dari tangan pengirim kepada penerima. Tak heran, perusahaan ini mampu berkembang di sejumlah kota membentuk rangkaian nusantara industri logistik selama kurun waktu 25 tahun. Selama tujuh tahun terakhir, perusahaan ini mampu mengisi ceruk meningkatnya konsumsi domestik.

Saat acara Kompasiana Nangkring bersama JNE yang diadakan di kantor pusat JNE, Jl Tomang Raya, Jakarta Barat, pada Jumat 11 Desember 2015 lalu, Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi menyebutkan, hingga kuartal ketiga 2015, total pendapatan dari penjualan JNE naik sebesar 30 % dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Total pengiriman saat ini sebanyak 12 juta kiriman selama satu bulan atau 400.000 kiriman per harinya. Bila semula JNE hanya diawali dengan satu titik kirim saat ini berkembang menjadi 5.000 titik kirim. Perusahaan yan semula diawali oleh 8 orang saat ini berkembang dan dapat memiliki 13.000 karyawan.

Dalam acara talkshow bertema 25 Tahun Merangkai Nusantara dengan menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Iwan Setiawan (CEO Provetic), Ahmad Zaky (CEO Bukalapak.com, Ricky Pesik (Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif) dan Abdul Rahim Tahir (CEO Group JNE), diungkapkan jika perkembangan teknologi, penggunaan internet, dan meningkatnya industri e-commerce memberikan pengaruh pada sektor logistik.

Rahim Tahir, CEO Grup JNE mengatakan, JNE mengikuti perkembangan teknologi dengan meningkatkan digital tools yang dapat memperlancar layanan pengantaran. Selain itu, pengembangan juga dilakukan di bidang infrastruktur, IT, sumber daya manusia, dan network. Untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan, JNE merilis website perusahaan yang baru. Tahun 2016, JNE berencana menambah 500 titik layanan.

Alokasi dana investasi untuk hal ini telah dipersiapkan cukup besar, yakni Rp. 55 Miliar untuk pengembangan teknologi dan lebih dari RP. 400 Miliar untuk pengembangan infrastuktur. JNE E-comerce dan optimalisasi Mobile Applications telah dipersiapkan sejak tahun 2014.

E-Commerce yang Potensial

PERDAGANGAN E-commerce saat ini sangat potensial. Bisnis E-commerce sangat menjanjikan karena termasuk di dalam salah satu dari 16 industri kreatif yang masuk dalam lingkup Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF).

Ricky Pesik dari BEKRAF menyebutkan setidaknya terdapat 16 sektor industri kreatif, yakni Musik, Advertising, Performing arts, Craft, Fotografi, Film, Kuliner, visual communication, arsitektur, Fashion, Desain Produk, Desain interior, animasi, video dan digital developers.

Perkembangan teknologi dan e-commerce menurut CEO Bukalapak.com Ahmad Zaky telah meningkatkan pertumbuhan jasa ditsribusi dan pengiriman. Jaringan yang lebih luas, keterbatasan pengetahuan dan ketersediaan modal bukan lagi menjadi masalah bagi sebuah usaha kecil menengah.

Di sisi yang sama, Iwan Setiawan , CEO Provetic mengatakan kemajuan indutri e-commerce dengan menggunakan digitalisasi tidak bisa dihindari. Sebaliknya, perkembangannya dapat membantu perkembangan dan pemasaran bisnis. Ini pula yang dialami oleh Iwan yang mau tidak mau mengakui dahsyatnya perkembangan teknologi.

Jesika dan Pesona

TIDAK hanya sekedar mengejar kemajuan teknologi, JNE juga melakukan inovasi unik dan menarik terhadap dua layanan sederhana yang sebenarnya sudah sangat dikenal masyarakat. Layanan itu adalah JESIKA dan PESONA.

JESIKA atau yang disebut dengan layanan Jemput Asi Seketika merupakan program baru JNE pada tahun 2015. Sebuah terobosan baru yang menurut saya dapat menyentuh hati perempuan untuk menjadi pelanggan tetap JNE.

Inovasi kreatif karena mengambil celah kebutuhan perempuan pekerja yang beraktivitas tinggi di luar rumah. Perempuan pasca melahirkan tetap bisa berkarir sekaligus tetap dapat memberikan anaknya Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif.

Sebagai kenyamanan, kurir yang dikirim menjemput ASI juga seorang perempuan yang datang dengan kendaraan dan perlengkapan khusus penyimpan botol berisi ASI. Jadi, perempuan pelanggan JESIKA pun tidak perlu malu-malu. Perempuan yang menyusui pun setidaknya tidak perlu menutupi rembesan air susu yang membasahi pakaiannya saat sudah waktunya menyusui.

Layanan program JNE terbaru yang menarik lainnya adalah Pesona (Pesanan oleh-oleh nusantara), yang bekerja sama dengan ratusan produsen makanan khas daerah. Pemesanan dilakukan secara online dan makanan didatangkan langsung dari daerahnya dengan harga yang sama. Layanan sederhana tapi mampu mengisi celah untuk menuntaskan rasa rindu seseorang pada makanan khas kampung halamannya. JNE benar-benar Conectingtohappines ! (#windhu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun