Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Limitless The Series : Memaksimalkan Otak, Menjadi Cerdas Tanpa Batas

27 September 2015   14:59 Diperbarui: 27 September 2015   15:14 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                   

  Salah satu adegan berlari dalam kecepatan tinggi Brian Finch (Jake McDorman)

 

OTAK manusia merupakan pusat sistem syaraf yang terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Sebagai pusat pengaturan, benda bervolume sekitar 1.350 cc ini bertanggung jawab mengkoordinasi pengaturan seluruh gerak dan fungsi tubuh, perilaku, pemikiran dan segala hal yang berkaitan dengan emosi, ingatan, dan motorik.

Semua yang masuk melalui indra, baik mata, telinga, dan rasa akan diolah di dalam otak melalui peristiwa listrik yang akan merangsang sekaligus sel-sel otak untuk saling berinteraksi. Semakin banyak dan aktif sel-sel otak berhubungan, maka fungsi otak juga semakin meningkat. Semakin cerdas.

Adegan menjalarnya aliran listrik dalam otak pemeran utama Brian Finch (Jake McDorman) terlihat jelas dalam tayangan Limitless The Series, yang premiernya diputar di Cinemaxx, FX Senayan, Jakarta, dengan dihadiri sejumlah komunitas penikmat film salah satunya Komik, pada pekan lalu.

 

                  

Tayangan Perdana Limitless The Series, tanggal 23 September 2015

 

Limitless, Dari Layar Lebar ke Serial Televisi

LIMITLESS, Film yang semula tampil sukses dalam layar lebar pada tahun 2011 ini, kini hadir dalam bentuk serial televisi yang tetap mengedepankan genre action, science fiction, dan thriller. Film ini diadaptasi novel The Dark Fields karya Alan Glynn.

Tayangan serial Limitless sendiri sudah mulai bisa dinikmati mulai Rabu 23 September 2015, pukul 20.00 WIB, pada channel 22 jaringan televisi kabel K-Vision melalui RTL CBS Entertainmet.

Dalam sebuah adegan serial Limitless The Series, peristiwa aliran listrik yang terjadi pada otak Brian telah membuat lelaki muda ini menjadi sangat cerdas, sangat cepat, dan sangat tepat menganlisis. Bahkan tanpa batas. Brian mampu melakukan hal-hal luar biasa yang sebelumnya tidak mungkin dan tidak pernah dilakukannya.

Semua itu terjadi lantaran stimulasi yang timbul dari pil NZT-48 yang dikonsumsi Brian. Sebuah pil luar biasa yang membuat siapa pun yang menggunakannya menjadi manusia cerdas.

Sehingga, dalam adegan pembuka serial Limitless yang menegangkan, Brian sangat lincah mampu melompati tangga demi tangga, berlari menerobos kepadatan lalu lintas, berhenti tepat dalam hitungan henti sebuah kereta api yang tengah melaju. Termasuk kemudian akhirnya meloloskan diri dari kejaran tim FBI (Federal Bureau of Investigation), Badan investigasi utama, Departemen Keadilan Amerika Serikat.

                    Brian Finch (Jake McDorman) saat memperhatikan pil NZT yang akan dikonsumsinya

 

Kisah Dalam Limitless The Series

SIAPAKAH Brian Finch sebenarnya?

Lelaki ini awalnya adalah seorang lelaki biasa. Bahkan bisa dibilang tidak memiliki masa depan yang jelas. Karir bermusiknya tidak maju dan semua anggota grup bandnya akhirnya satu persatu keluar hingga menyisakan Brian sendiri, dengan masa depan bermusik yang juga tidak pasti

Hingga pada suatu malam, setelah makan malam bersama, untuk pertama kalinya, ayah Brian tiba-tiba saja jatuh sakit. Brian pun sadar jika harus memiliki kejelasan hidup dan akhirya melamar sebagai karyawan sementara di sebuah institusi keuangan . Tumpukan file yang membosankan itu akhirnya membuat Brian jatuh tertidur. Saat itulah muncul Eli, rekan bermain satu band-nya, yang ternyata sudah menjadi petinggi bank yang sukses.

Eli  berempati dengan menawarkan sebutir pil NZT setelah mendengarkan kisah hidup Brian, yang masih tidak  memiliki  masa depan jelas. Semula Brian menolak namun akhirnya tergoda dan penasaran untuk menggunakannya. Disinilah awal mula Brian menjadi manusia cerdas tanpa batas.

Dalam waktu singkat setelah dikonsumsi, reaksi pil NZT bekerja dengan sangat cepat. Pekerjaan menata file yang seharusnya selesai dikerjakan dalam waktu dua minggu. Berhasil dituntaskan dalam waktu dua jam. Selain itu, juga mampu memberikan analisa mengenai keadaan yang dihadapi atasan perempuannya dengan akurat.

Dahsatnya efek pil NZT juga membuat Brian mampu mengungkap rahasia penyakit yang diidap ayahnya dalam satu malam. Penyakit Hemakromatosis, yang salah satu penyebabnya ada dalam silsilah keluarga.

Sayangnya,  pengaruh pil NZT  hanya mampu bertahan 12 jam. Setelah itu pengaruhnya memudar dan menyisakan sakit  di tubuh sebagai efek samping penggunaan NZT. Meski  menyadari kemampuan dahsyat pil tersebut, Bill merasa masih membutuhkan sebutir pil lagi untuk membantu ayahnya mendapatkan transplantasi hati.

Maka datanglah Brian ke apartemen Eli. Betapa terkejutnya saat tiba, Eli sudah tak bernyawa dan ruangannya acak-acakan. Saat FBI datang, Brian memutuskan untuk segera melarikan diri setelah berhasil menemukan sebutir NZT dalam gitar Eli. Brian dianggap menjadi pembunuh Eli.

Brian diduga sebagai pelaku. Terjadilah kejar-kejaran antara Brian dengan FBI. Salah satunya adalah di stasiun kereta. Reaksi pil NZT sungguh menakjubkan. Brian mampu melompat dari tangga ke tangga di atas gedung, menganalisa titik berhenti kereta api, menyusun cepat cara menyelamatkan diri mellintasi kendaraan dan jalur yang padat dan lolos dari todongan pistol petugas FBI.

Namun lolosnya Brian malah membuat Brian jadi target penangkapan FBI karena pil NZT yang dikonsumsinya dianggap membahayakan.  Untuk membuktikan tak bersalah dalam kematian Eli, Brian menyusup  ke apatemen Rebecca Haris agar agen FBI itu percaya.

Dari penelusuran otak supernya, Brian akhirnya mengetahui jika di Bank, ada tiga orang pengguna NZT, yakni Eli, Jay Winston, dam Adam Ha. Sayangnya, Eli dan Adam ditemukan tewas tertembak. Satu  yang masih hidup adalah Adam Honeycutt, yang malahan mengejarnya dan menembak kaki Brian.  Adam ternyata menyimpan sejumlah pil NZT dalam deposit box, yang ada di bank.

Dengan panduan Rebecca melalui telepon, Brian akhinya jatuh tak sadarkan diri  menahan sakit ketika mengeluarkan peluru. Saat siuman, di depannya sudah ada lelaki bernama Eddi Mora (Bradley Cooper), senator yang sedang  mencoba pencalonan kembali.  Eddi memberikan penawaran suntikan untuk mengatasi efek samping pil NZT asalkan Brian merahasiakan pertemuan dan suatu saat harus membantunya.

Di sisi lain, kecerdasan Brian setelah mengonsumsi pil NZT telah membuat FBI, melalui agen Rebecca Harris (Jenifer Carpenter) mengusulkan atasannya agar menggunakan kecanggihan otak super Brian dalam mengungkap kasus-kasus pelik yang dihadapi FBI. Kemampuan Brian akan jauh lebih efektif dibandingkan dengan kemampuan seuruh anggota FBI yang ada.

Maukah Brian menjadi anggota FBI?  Bagaiman pengungkapan kasus pil NZT yang dianggap berbahaya? Bagaimana kelanjutan janji Brian dengan Eddi Mora, yang tidak diketahui pertemuan rahasianya oleh FBI?

Semuanya ada dalam tayangan Limitless The Series!

 

                    Adegan dalam Limitless The Series 2015

 

Titik Temu Limitless Layar Lebar dan Limitless The Series

NAMA Eddi  Morra adalah titik temu atau benang merah yang mengaitkan Limtiless versi layar lebar dengan Limitless versi serial. Dalam layar lebar, Eddie Mora adalah sosok lelaki yang merasakan dahsyatnya penggunaan pil NZT dalam mengubah jalan hidup karena memiliki otak cerdas.

Dugaan semula mengenai sebuah tontonan layar lebar yang dialihkan menjadi sebuah serial televisi akan mennghilangkan sejumlah makna dan nyawa yang ada pada film Limitless. Kenyataannya, kisah penuh action, drama, misteri, dan unsur science fiction tetap bisa dinikmati dalam versi serial.

Baik Limitless versi layar lebar pada tahun 2011 dan Limitless versi serial sama-sama mengangkat kisah seorang lelaki yang sama-sama tidak memiliki masa depan yang jelas. Lelaki yang sama-sama mengonsumsi pil NZT sehingga memiliki kemampuan cerdas tanpa batas sehingga mampu mengubah hidupnya.

Bedanya adalah dalam versi layar lebar, Eddi Mora (Bradley Cooper) adalah seorang penulis yang ditinggalkan kekasihnya sedangkan dalam versi serial Brian adalah anak lelaki dari keluarga harmonis yang tidak memiliki arah tujuan hidup yang jelas. Dalam serial ini, Bradley Cooper selain terjun sebagai pemain sekaligus menjadi Executive Producer.

 

                                       Banner Limitless The Series dan K-Vsion

 

Limitless Serial Yang Menarik

ADEGAN yang berlangsung cepat, penuh ketegangan, dan penuh aksi yang mendebarkan dalam serial Limitless The Series sangat menarik untuk ditonton. Penyajiannya sangat apik mampu menimbulkan rasa ingin tahu penonton mengenai jalinan cerita yang mengalir.Termasuk pengetahuan yang menampilkan bagaimana efek pil NZT.

Limitless The Series juga menyajikan alunan kisah drama yang mengharukan  dengan menggambarkan unsur cinta dalam keluarga yang sangat kuat. Brian yang sangat mencintai ayahnya dan berusaha mendapatkan organ untuk transplantasi hati akibat penyakit Hemakromatosis meskipun harus bergabung menjadi pasukan FBI.  Ayahnya pun tak sungkan menungkapkan rasa bangganya terhadap Billy karena telah berhasil mewujudkan operasi. 

Limitless The Series juga menyinggung drama jalinan relasi antara perempuan dan laki-laki, antara Brian dan Rebecca,  yang perlahan tumbuh dengan rasa saling mempercayai atas tindakan yang dilakukan .

Harya S. Pratama, Executive Director K-Vision yang hadir dalam acara nonton bareng premier Limitless, hari Minggu, 20 September 2015 lalu, sangat optimis film ini akan sangat digemari oleh subscribers K-Vision. Dengan penayangan Limitless, menurut Harya, subscribers K-Vision akan semakin terhibur dan semakin yakin bahwa K-Vision selalu memberikan tayangan yang bermutu dan berkelas.

Mengenai tayangan Limitless yang menggambarkan pemakaian pil NZT sebagai stimulan kecerdasan otak yang memiliki efek samping, Riry selaku Public Relations K-Vision pelanggan K Vision adalah penonton yang sudah mampu memilah baik dan buruk sebuah tayangan hiburan.

K-Vision adalah perusahaan televisi prabayar yang berada di bawah nauangan Kompas Gramedia’s Group of Television. K-Vision diluncurkan pada tanggal 19 Maret 2014 dan berbasis di Jakarta.

Sedangkan RTL-CBS Entertainment HD  sebagai kanal kanal entertainment umum, RTL CBS Entertainment HD menawarkan gabungan dari reality show, drama, komedi, dan program harian juga feature, yang diputar hanya beberapa saat setelah pemutaran pertama di Amerika Serikat.

Berderetnya keunggulan ini menjadi suatu jaminan Limitless The Series akan sangat menarik dan sangat menyenangkan untuk ditonton. Jadi, siapkah  Anda untuk subscriber K-Vision dan menjadi #Limitless?  (#windhu)

 

Data  Film Limitless The Series

Genre                           : Drama, Sci-Fi, Thriller, Action

Rilis                              : 22 September 2015 di USA

Tayangan Indonesia       : Channel 22 RTL CBS K Vission, Channell 22

Eksekutif Produser         : Bradlye Cooper, Alex Kurtzman, dll

Waktu Tayang               : 42 Menit  (setiap seri)

 

 

Sumber data : - liputan nonton bareng Kompasianer (Komik) di Cinemaxx FX Sudirman, Minggu 20  September 2015

                      - www.k-vision.tv dan siaran pers K-Vision

                      - www.cbs.com

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun