Betapa banyak yang harus saya ubah agar selalu menjadi orang yang seperti pesan ibu. Saya merasa malu dengan catatan sifat egois, sikap dan tutur kata yang masih banyak tak tentu arah. Kesabaran dan rasa syukur yang masih harus saya perbesar kapasitasnya di hati.
Tidak ada lagi yang bisa saya katakan Terima kasih.Terima kasih untuk ibu, atas hidangan sederhana namun istimewa di setiap ulang tahun saya. Betap beruntungnya saya karena Allah telah menurunkan ibu yang sangat baik.
Entah sampai kapan ibu akan selalu membuat nasi kuning untuk saya. Tidak pernah tahu meski saya ingin ibu selalu sehat. Seperti saat ini, saat saya masih bisa menikmatinya. Saya merasa, sebenarnya ibulah yang sebenarnya berulang tahun setiap tanggal kelahiran saya tiba.
Kebahagiaan ini melebihi apa pun. My Birthday Yellow Rice buatan ibu melengkapi rasa bahagia saya atas ucapan Selamat Ulang Tahun dan doa-doa dari semua teman-teman. Semua yang terbaik untuk kalian. Terima kasih ibu. Terima kasih teman-teman.
(Jakarta, 22 Agustus 2015/ #windhupunyacerita)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H