Serta nilai demokrasi, artinya dalam suatu permainan setiap pemain mempunyai kedudukan yang sama, tidak memandang apakah anak orang kaya atau anak orang miskin, tidak memandang anak pandai
Seperti apa yang dikatakan Ki Hajar Dewantara dalam tulisannya di majalah Pusara bahwa : Mudahlah bagi kita untuk menetapkan guna dan faedah permainan kanak-kanak itu bagi kemajuan jasmani dan rohani kanak-kanak. Tubuh badannya menjadi sehat dan kuat, serta hilanglah kekakuan bagian-bagian tubuh, hingga gampang dan lancar anak-anak melakukan segala sepak terjang atau langkah laku dengan segala tubuh badannya. Seluruh panca inderanya dapat dipergunakannya dengan sebaik-baiknya, lancar, lembut dan cekatan. Selain itu permainan anak juga berpengaruh pada timbulnya ketajaman berpikir, kehalusan rasa serta kekuatan kemauan.
KesimpulanÂ
Pada akhirnya, budaya merupakan warisan leluhur yang patut dijaga kehadirannya. Permainan tradisional tidak hanya memperkuat nilai budaya lokal, permainan tradisional juga memiliki dampak positif pada perkembangan fisik dan mental. Permainan tradisional bukan hanya hiburan, tetapi juga penjaga nilai-nilai budaya dan sarana pembelajaran yang mengembangkan keterampilan fisik dan sosial.Â
Penting untuk terus memelihara, mempromosikan, dan mewariskan permainan tradisional agar warisan budaya ini tetap hidup dan bermanfaat dalam kehidupan masa kini dan mendatang. Dalam era teknologi yang canggih, upaya untuk mempertahankan permainan tradisional menjadi hal penting untuk memastikan keberlanjutan warisan budaya Indonesia.Â
Itulah pemaparan seputar permainan tradisional gasing serta pentingnya mempertahankan  permainan tradisional sebagai upaya melestarikan budaya lokal Indonesia. Mempertahankan budaya lokal adalah tugas bersama kita untuk menjaga warisan berharga yang membentuk identitas dan kekayaan kultural masyarakat, memastikan bahwa nilai-nilai, tradisi, dan permainan tradisional tetap hidup dan berharga dalam era modern. Semoga aku, kamu dan kita generasi muda dapat terus berkarya tanpa menghilangkan jati diri bangsa dan dapat memperkenalkan budaya kepada generasi selanjutnya.
Referensi :Â
Mulyani, Novi. (2016). Super Asyik Permainan Tradisional Anak Indonesia: DIVA Press.
I wayan Widarma Eka putra,dkk, Rancang Bangun Game Tradisional  Adu Gasing pada Platform Android, Merpati, Vol. 4, No. 2, Agustus 2016,h.178
Cahniyo Wijaya Kuswanto,dkk. (2022).Eksistensi Permainan Tradisional sebagai Aktivitas Fisik Anak Usia Dini Pada Generasi Alfa. Vol 5, No 1.Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau
Nurislaminingsih, R., Erwina, W., & Rohman, A. S. (2019). Pemetaan pengetahuan lokal Sunda dalam koleksi di Museum Sri Baduga. Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi Dan Kearsipan, 5(2), 109-120.