Mohon tunggu...
Rianyza gayatri
Rianyza gayatri Mohon Tunggu... Insinyur - Penulis amatir

Menulis untuk mengembangkan ide dan berbagi pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sukun, Si Buah Roti Kaya Gizi

28 Februari 2020   21:56 Diperbarui: 28 Februari 2020   22:03 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa tahun terakhir, penggunaan konsumsi pangan lokal di Indonesia mengalami penurunan. Mayoritas masyarakat masih menganggap nasi sebagai sumber utama karbohidrat, padahal ada banyak sumber pangan lain yang berpotensi menggantikan beras atau terigu.

Sebagai negara yang dikenal beriklim tropis dan memiliki luas daratan 2,01 juta km2, maka beragam pula tanaman pangan dan holtikultura yang mampu hidup dan dibudidayakan oleh petani lokal.  Misalnya saja tanaman sukun, hampir-hampir di tiap-tiap wilayah tanah air mengenal pohon berbuah bulat ini. Di Eropa, sukun disebut breadfruit (buah roti) karena tekstur buah di dalamnya setelah dimasak berubah menjadi empuk menyerupai roti.

Mengenal Sukun Si Buah Roti
Sukun (Artocarpus altilis) merupakan tanaman asli Oceania yang wilayahnya berada sepanjang timur Nusantara sampai bagian barat Amerika. Hasil kultivar (tumbuhan yang diseleksi) dari moyangnya kluwih yang semula liar dan  berbiji. Berbeda dengan kluwih, sukun tak memiliki biji juga tidak mempunyai duri yang menonjol.

Umumnya sukun hidup di dataran rendah dan tropis. Hampir tiap-tiap daerah di Indonesia membudidayakan tanaman sukun. Menurut data resmi Kementerian Pertanian Republik Indonesia (2018), produksi tanaman sukun sejak 4 tahun terakhir mengalami kenaikan agak signifikan, data terakhir produksi pada skala nasional mencapai 124.274 ton. Dengan produksi tertinggi berada di  Pulau Jawa, menyusul wilayah Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera. Angka ini lumayan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, bisa dianggap tertinggal bila dibandingkan dengan tanaman holtikultura jenis lainnya seperti kentang, pepaya, atau pisang.

Kecilnya jumlah produksi tanaman sukun bukan sesuatu yang aneh. Hal ini sangat wajar, karena pemanfaatan sukun di sektor pangan bisa dibilang masih sangat minim, apalagi banyak orang belum menyadari manfaat dan kegunaan buah sukun. Kebanyakkan orang menjadikan sukun sebagai kudapan ringan yang tidak jauh-jauh dengan digoreng atau direbus.

Olahan Sukun Super Nikmat
Siapa bilang sukun cuma bisa digoreng dan direbus?  Memangnya bisa diolah jadi apa saja sih? Yuk kenalan dengan santapan nikmat berbahan baku buah sukun yang penulis rangkum buat kamu yang pengen tahu, awas nanti ngiler hehe.

1. Bolu Sukun 

Bolu sukun via resepkoki.id
Bolu sukun via resepkoki.id

Bolu yang identik dengan tepung, gula, dan telur ini ternyata enggak kalah nikmat lho kalau ditambahkan sukun yang sudah rebus dan dihaluskan. Sama seperti bolu pisang, bolu sukun juga punya cita rasa yang khas.

2. Getuk Sukun

Getuk sukun via resepkoki.id
Getuk sukun via resepkoki.id
Kudapan ini biasanya dibuat dari singkong, kira-kira kalau diganti sukun bakal tetap enak enggak ya?

3. Donat Sukun

Donat Sukun via Brillio.net
Donat Sukun via Brillio.net
Yang manis-manis kali ini juga enggak kalah enak, nih kenalan sama donat dari buah sukun.

4. Kroket Sukun

Kroket Sukun via Brillio.net
Kroket Sukun via Brillio.net

Kalau pakai isian ayam cincang dijamin yummy deh kroket ala sukun.

5. Sukun Saus Keju


Sukun saus keju via Brillio.net
Sukun saus keju via Brillio.net

Udah deh santapan manis sukun ditambah taburan keju parut ini pasti bikin kamu pengen lagi.

6. Tepung Pasta Sukun

Pasta via pixabay.com
Pasta via pixabay.com

Baru-baru ini dua peneliti asal Amerika Nochera dan Ragone  (2019) yang mengembangkan tepung pasta berbahan buah sukun. Kabar gembiranya,  disamping buah sukun kaya nutrisi, dari hasil uji organoleptik menunjukkan kalau 80,3% dari panelis menyukai pasta berbahan baku buah sukun.  Menurut Nochera dan Raghone sih tepung pasta sukun dapat menyediakan sumber makanan bebas gluten yang bergizi, menarik dan murah.

Kandungan dan Manfaat Sukun
Selama ini banyak orang belum menyadari manfaat tersembunyi dibalik buah sukun. Buah sukun telah terbukti memiliki komposisi gizi yang relatif tinggi. Ini juga menjadi alasan mengapa buah sukun digemari untuk dijadikan sebagai olahan pangan. 

Penelitian oleh Adinugraha dan Kartikawati (2012) berjudul Variasi Morfologi dan Kandungan Gizi Buah Sukun membuktikan bahwa sukun memiliki kadar karbohidrat yang cukup tinggi, contohnya sukun dari Madura yang memiliki kandungan karbohidrat sebesar 33,37 gram/100 gram daging buah. 

Selain itu ada juga kandungan air, protein, pati, lemak, serta vitamin C, Kalsium, dan Phospor yang sangat dibutuhkan tubuh manusia. Sedangkan jumlah kalori sukun lebih rendah, di pulau Jawa rata-rata kalorinya sebesar 79,49 -- 136,40 kal/100 gram daging buah. Tidak heran jika buah sukun dianggap kaya manfaat.

Menurut situs alodokter.com (2019) buah sukun mempunyai kadar mineral dan vitamin yang lebih banyak dan lengkap dibandingkan dengan makanan sumber karbohidrat lainnya, seperti beras dan kentang.  Kabar baiknya, nilai kalori sukun yang rendah sangat cocok dijadikan makanan untuk kamu yang sedang diet. 

Selain manfaat utama buah sukun sebagai pangan, sukun juga punya manfaat bagi kesehatan buat tubuh kita diantaranya yaitu, buah sukun dapat menurunkan gula darah, menurunkan tekanan darah, mengurangi peradangan, dan melindungi kesehatan jantung, serta dapat mencegah pertumbuhan sel kanker.

Nah kompasianer, setelah tahu manfaat dan jenis olahan dari buah sukun, kira-kira kamu masih ragu buat konsumsi buah sukun?

***

Tulisan estafet kedua sambung menyambung menjadi konten oleh Tim Supernova yang beranggotakan Eki Saputra, Rianyza Gayatri, dan Anggi Nadia Utari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun