Mohon tunggu...
Riany NuruL Syifa
Riany NuruL Syifa Mohon Tunggu... -

......................

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ketika (Menuntut Ilmu) Mulai Terasa Hambar

19 April 2013   18:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:56 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah…

“masya Allah,, sudah besar dirimu kini., sudah kuliah nak?”

Apa jawabmu? Tentu akan kita jawab dengan menyebut fakultas masing-masing, sambil senyum..

“fakultas yang bagus itu nak,, smoga nanti bisa jadi orang sukses,,”

Yahh,, segilintar harap yang selalu terdengar dari bibir orang yang begitu menyayangi kita..

Tengok saja,, bagi yang kuliah dalam ranah kesehatan,, mungkin qt akan selalu mendengar “Alhamdulillah,, cepat jadi (ini) nak,, jadi nanti qt berobat tidak perlu pusing kemana-mana,, tidak perlu pusing biaya,, tidak perlu jauh-jauh”

Ataukah dalam ranah yang lain…

“Alhamdulillah,, cepat jadi (ini) nak,, jadi nanti akan ada ‘orang besar’ disini yang akan memajukan kampung qt, insya Allah”

Sebuah harap yang sejatinya juga adalah sebuah do’a, insya Allah…

Tapi terasa begitu ‘sakit’ saat kembali ku dapati diri ku tak bersungguh-sungguh..

Lihat, begitu besar harapan itu… harapan yang sejatinya menjadi motivasi di kala kita begitu lelah dengan rutinitas kuliah, praktikum, dan laporan…

Tapi tak jarang, kita lupa akan tujuan datang menuntut ilmu.

Kita lupa cita yang menggebu saat awal menginjakkan kaki disini..

Kita lupa amanah yang tersemat di pundak saat orang tua melepas kita ke negeri rantau..

Kita lupa harap dari bibir-bibir mungil keluarga yang menanti di kampung sana..

Sehingga terkadang hanya keluhan yang selalu terlontar…, tak kadang pula waktu yang terbuang sia-sia tanpa tahu cita-cita yang qt inginkan…

Lantas, apa yang kemudian menjadi alasan untukmu begitu jarang menampakkan diri dalam ruang kuliah?

Apa yang kemudian menjadikanmu untuk menghamburkan harta orang tua u/hal yang tdk bermanfaat?

Apa yang kemudian menjadikanmu untuk memilih bersenang-senang melebihi yang seharusnya?

Dan apa yang kemudian membuatmu begitu angkuh dengan ilmu yang engkau miliki tanpa pernah bersyukur pd Sang Pemilik Ilmu?

Astagfirullah,, aku pun hanya bisa diam tanpa jawaban apapun…

Na’am,, mereka menanti diri Qt, menanti ilmu dari pendidikan yang tengah kita tempuh.

1 tahun kah?,, 3 tahun kah?,, 5 tahun kah? Atau bertahun2 lagi kah? Kitalah yang akan menjawab penantian mereka.

Hingga ketika ditanyatentang kesuksesan,, bukan hanya tentang rumah yang mewah, gaji yang berlebih dari cukup, keperluan yang terpenuhi,,, tapi kebermanfaatan dari ilmu yang qt abdikan,, dan smoga menjadi amal jariyah qt kelak, insya Allah.

Mereka masih disana..

Mereka masih menanti..

Mereka masih dengan mimpi yang dahulu..

Menanti mu pulang,, mengabdikan ilmu yang telah engkau tuntut…

Mereka menantimu, kawan !

Ummat membutuhkanmu.. !

Masyarakat menantimu,, bergegaslah kawan ! :)

*untuk yang merasa agak lelah di bangku penuntut ilmu.. Bersabarlah…

Allah tdk akan pernah menyia-nyiakan hambaNya selama ia menempuh jalan kebaikan & meniatkan segalanya u/kebaikan pula… Tersenyumlah,, tumpukan ilmu di atas meja pun menanti :) Smoga Allah menjadikan ilmu yang tengah qt tuntut ini menjadi ilmu yang berkah, yang bermanfaat bagi agama, keluarga, & masyarakat.. aamiin.

(terlebih untuk menyemangati diri sendiri)

Di tengah rintiknya hujan

Jum’at, 9 Jumadil Akhir 1434 H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun