Di kapal, terdapat empat group yang terdiri aku, pak Honda + Ibu Nur + Syifa, Ibu Endah + Putricia, Jojo + Pak Wido jadi total ada delapan orang. Kapal Cahaya Ilahi terdiri dari bagian atas, tengah dan  bawah, dibawah ada tiga kamar dan masing-masing kamar memiliki AC +  WC sendiri , dibagian tengah ada dua kamar AC + kamar mandi, dapur, kamar mandi untuk ABK dan kamar ABK, tempat makan dan area duduk sambil ngopi.Â
Model tempat tidur di kapal, yaitu tempat tidur bertingkat mirip tempat tidur kamar backpacker. Pada bagian atas ada tempat untuk berjemur, area beanbag dan ruang nakhoda kapal. Nah bagian atas ini menjadi tempat favoritku untuk "bermalas-malasan" sambil menanti sunrise, sunset. Saat itu bisa pula menyaksikan bukit-bukit dan pulau-pulau, sekaligus melihat bintang di angkasa. Berharap ada bintang jatuh.
Kelor, dari pelabuhan perjalanan ditempuh sekitar 30 - 45 menit. Untuk mencapai spot tertinggi harus trekking dulu. Pulau Kelor ini dilengkapi dengan dermaga, ada pedagang yang menjual kelapa muda dan cinderamata. Aku membutuhkan waktu 12 menit 32 detik untuk mencapai spot tertinggi.Â
Destinasi pertama yakni pulau
Jujur medannya tidak sulit, namun yang menjadi tantangan adalah terik matahari dan rasa haus, tetapi semuanya terbayarkan dengan views dari puncaknya yang bagiku sangatlah indah. Bukit dengan warna hijau kemudian pantai yang memiliki gradasi dan kapal -- kapal yang berlabuh di bawahnya sungguh pemandangan yang sangatlah indah.
Dari Pulau Kelor, kami makan siang di kapal Cahaya Ilahi dengan menu empat sehat yang rasanya cocoklah dengan lidah kami. Siang itu, kami makan dengan lahapnya. Tujuan selajutnya adalah ke Pulau Menjarite buat snorkeling.
Snorkeling pertama dilakukan Pulau Menjarite, kata Dedy pulau ini menjadi salah satu spot untuk bersnorkeling. Setelah aku turun ke laut dan snorkeling, aku membenarkan ucapakan Dedy. Air lautnya berwarna tosca, ada dermaganya juga, ada bukitnya. Di pulau ini, aku puas-puasin snorkeling, aku lihat berbagai jenis ikan, nemo juga ada, anemone terus ekosistem terumbu karang masih terjaga dengan baik. Karang didominasi oleh jenis acropora tabulate yakni karang yang berbentuk bercabang dengan arah mendatar, rata seperti meja. Ada juga yang berbentuk mushroom yang hidupnya soliter.
Sehabis snorkeling, kami menikmati snacks sore pisang goreng keju plus jus semangka. Dari Pulau Menjelite kami menuju Desa Pasir Panjang Pulau Rinca untuk  aktivitas masyarakat yakni sebagai nelayan dan menjemur ikan teri. Di pulau ini terdapat taman bacaan pelangi yang didirikan oleh Nila Tanzil.
Dari desa Pasir Panjang kapal Cahaya Ilahi bergerak menuju pulau Kalong. Dari namanya Kalong itu artinya kelelawar. Sebenarnya aku sedang menunggu waktu salat maghrib di kamar, adalah ibu Nur yang datang ke kamar dan memanggilku untuk menyaksikan kawanan kelelawar yang melintasi atas kapal kami. Kata Dedy, Â sudah waktunya si kalong mencari makan di sisi lain dari pulau ini. Jika diperhatikan sekitar 20 menitan gerombolan kalong itu tidak berhenti dan mungkin saja ada sekitar ribuan kalong yang terbang.