Mohon tunggu...
Irma Sabriany
Irma Sabriany Mohon Tunggu... Freelancer - Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Umroh: Perjalanan Hati dan Bathin (1)

27 April 2019   07:26 Diperbarui: 27 April 2019   07:41 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selanjutnya ke kebun kurma yakni di ladang kurma Haji Majed. Disini banyak sekali jenis kurma yang di jual, aku tidak membeli karena mahal hanya mencoba setiap jenis kurma 1 biji dan kenyang. Lebih murah di belakang hotel. Kemudian ke Jabal Uhud.

Pooh Kurma (dok. pribadi)
Pooh Kurma (dok. pribadi)

Dari hasil googling, Jabal Uhud merupakan bukit yang mencintai Rasulullah SAW sehingga setiap Rasululullah SAW tiba di bukit, maka bukit akan bergetar karena begitu bahagia dan cintanya kepada Rasululullah SAW dan merupakan salah satu bukit yang ada di surga. Jika bukit saja yang tak bernyawa sangat mencintai Rasulullah SAW. 

Di lembah bukit ini dahulu pernah terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin berjumlah 700 orang melawan gerombolan musyrikin Mecca dengan jumlah yang tidak seimbang. Dalam peperangan tersebut kaum muslimin yang gugur mencapai 70 orang syuhada. Para syuhada tersebut di makamkan di lokasi mereka gugur, di dekat gunung Uhud.

Di Bukit Uhud (dok. pribadi)
Di Bukit Uhud (dok. pribadi)

Makam Syuhada Uhud (dok.pribadi)
Makam Syuhada Uhud (dok.pribadi)

Malamnya setelah melakukan sholat Isya, aku berniat untuk masuk ke Raodah tetapi hingga dua jam aku menunggu pintu belum terbuka. Aku kembali ke hotel.

Minggu, 7 April 2019

Kunjungan yakni ke Museum Alquran, Mesjid Ghamama, Mesjid Abu Bakar  dan Mesjid Ali Bin Abi Thalib.

Nama resmi museum ini adalah The Holy Quran Exhibition. Jika dari Mesjid Nabawi dapat melalui pintu no 5. Waktu masuk ke museum aku melihat banyak koleksi Alquran yang ditulis dengan tinta emas. Pemandunya dapat berbahasa Indonesia. Informasi dari bapak pemandu, koleksi museum Alquran Madinah menjadi terbesar di dunia. 

Awalnya diberikan informasi tentang sejarah Alquran, proses penulisan Alquran yang tentu saja membutuhkan ketelitian tinggi. Aku juga diperlihatkan koleksi kaligrafi dan aneka kitab Alquran yang langka. Sebelum keluar museum, ada toko yang menjual Alquran yang dapat di wakafkan harganya waktu itu 40 Riyals ada juga sajadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun