Aku banyak melihat benda-benda memorabilia otentik milik maupun yang digunakan Bung Karno dan keluarga selama menjalani pengasingan seperti kursi dan meja rotan, ada sepeda onthel, lemari kayu yang berisi pakaian-pakaian Bung Karno dan Inggit Garnasih.
Jangan salah, sepeda onthel ini merupakan saksi bisu tumbuhnya benih-benih cinta Bung Karno kepada Ibu Fatmawati.
Beragam tanaman hias yang berbunga tengah bermekaran yang pastinya menyajikan pemandangan yang kontras dan memikat hatiku.
Menurut bapak yang jaga, rumah ini menempati lahan seluas 4 Ha. Adapun ukuran rumah ini yakni 9 x 18 meter atau seluas 162 m2.
Adapun model rumah ini tidak berbentuk rumah panggung. Struktur bangunan terbuat dari kayu dengan dinding plat baja yang kemudian dilapisi dinding tembok yang tentu saja tebal dan pastinya keras.
Aku memasuki kamar tidur. Situasi kamar kosong hanya  nampak ranjang besi dan lemari yang berisi sejumlah kostum panggung kelompok tonil "Monte Carlo" asuhan Bung Karno.
Masih informasi dari bapak yang jaga, bahwa Bung Karno memiliki jiwa berkesenian. Mulai dari menjadi penulis naskah, sutradara, manajer dan produser beliau lakoni.
Di rumah pengasingan ini ada beberapa spanduk bertuliskan judul pementasan yang di cat sendiri oleh Bung Karno.
Rumah kediaman ibu Fatmawati tidak jauh dari rumah pengasingan Bung Karno sekitar 600 meter hanya berbelok arah, rumah kediaman sangat dekat dengan simpang lima, Bengkulu.