Supir bus memberikan semacam tempelan warna merah dan tulisannya Bangkok dan tempelan merah ini tidak boleh hilang. Langsung masuk ke imigrasi sambil bawa daypack. Antriannya panjang. Saat akan cap-cap paspor diminta oleh petugasnya yakni 3 USD. Aku tidak tau nama petugasnya tapi aku tau no pegawainya yakni 5***6.
Jalan kaki menuju Aranyaprathet Thailand. Antriannya panjang banget dari lantai satu hingga lantai 2. Urusan imigrasi baru selesai puul 02.42 pm. Terus naik tuk-tuk menuju terminal. Seharusnya naik minivan ternyata naik bus juga. Bus tersebut bus angkutan umum yang setiap masuk satu kota maka akan ke terminal menurunkan dan mengambil penumpang. Pukul 09.11 pm baru tiba di Bangkok. Asli ribet tapi murah. Worth it lah. Â Masuk Thailand lewat darat bisa stay sampai 30 hari samalah kalau lewat udara.
Untuk melintasi perbatasan ini, aku memilih Hatyai. Untuk mencapai Hatyai, aku menggunakan kereta api dari stasiun Hualampong -- Stasiun Hatyai. Hatyai merupakan sisi selatan dari Thailand. Harga tiket kereta api yakni 410 bath ( Rp.186.500). Kereta berangkat pukul 01.00 pm dan akan tiba di Hatyai pukul 05.52 am (esok hari) jika sesuai rencana. Faktanya tiba di Hatyai pukul 07.18 am.Â
Dari Hatyai perjalanan menuju terminal bersepadu selatan (Kualalumpur) aku menggunakan bus dengan harga 620 bath. Pukul 07.03 pm, meninggalkan Hatyai kemudian tiba di boundary Sadao (Thailand) semua barang bawaan ikut dibawa turun. Naik ke bus menuju boundary Bukit Kayu Hitam (Malaysia) barang bawaan dibawa turun lagi, lalu di X-ray. Habis dapat cap-cap naik bus lagi menuju Kualalumpur. Time for sleep.
Salah satu yang menarik bagiku jika bepergian via darat yakni bertemu dengan penduduk lokal dengan mendengarkan cerita mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H