Mohon tunggu...
Irma Sabriany
Irma Sabriany Mohon Tunggu... Freelancer - Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pulau Brass, Pulau Terdepan Teras Indonesia

21 September 2016   13:38 Diperbarui: 22 September 2016   15:34 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama bapak marinir dan TNI AD (dok. pribadi)

Pemandangan dari mercusuar di Pegun (dok. pribadi)
Pemandangan dari mercusuar di Pegun (dok. pribadi)
Di bagian pantai Pulau Brass, tak ada suara tambahan, selain diisi oleh debur ombak. Sangat berbeda dengan suasana di perkampungan yang kadang-kadang riuh. Saat jelang matahari terbit atau terbenam adalah waktu terbaik untuk menyesap panorama di pantai pulau tersebut sambil bercanda dengan para anggota marinir TNI AL. 

Bersama bapak marinir dan TNI AD (dok. pribadi)
Bersama bapak marinir dan TNI AD (dok. pribadi)
Di pulau terdepan ini, kehidupan warganya masih sederhana, diliputi kebiasaan bergotong royong. Mereka sangat terbuka kepada siapa pun yang datang. Pada mereka yang menetap di pulau ini, aku bisa melihat dengan utuh negara kepulauan ini. Berada di ujung negara ini, tentu merupakan hal yang sulit untuk tetap merasa sebagai bagian dari bangsa ini. Untunglah mereka tidak terabaikan, apalagi anggota marinir dan TNI AD akrab dengan mereka. Sungguh terlalu, jika hanya alasan jarak yang jauh,  kita tak pernah mengunjungi teras Indonesia. Mungkin suatu hari akan ada presiden yang berkunjung, supaya ia tahu masih ada pulau di negara ini yang belum dikuasai oleh pihak asing.

Ucapan terima kasih buat pak Novie, Mr. Umar, pak Parman, pak Danang, pak Gunawan dan pak Dedy atas perjalanannya yang adventure dan mohon maaf sempat dibuat panic. Sampai ketemu dibelahan Indonesia lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun