Mohon tunggu...
Irma Sabriany
Irma Sabriany Mohon Tunggu... Freelancer - Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Enam Hari di Negeri Laskar Pelangi

5 Maret 2015   00:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:09 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_353895" align="aligncenter" width="300" caption="Gerbang Vihara Dewi Kwanim(dok.pribadi)"]

1425461668541685807
1425461668541685807
[/caption]

[caption id="attachment_353896" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana didalam Vihara Dewi Kwanim (dok.pribadi)"]

14254617381973166988
14254617381973166988
[/caption]

2. Pantai Burungmandi

Setelah puas keliling di Vihara selanjutnya saya menuju Pantai Burungmandi, dari Vihara saya berjalan sekitar 10 menit ke Pantai.Pantai agak terbuka, latar belakang pantai ini adalah Gunung Burungmandi yang hijau. Pantai ini dihiasi oleh jajaran pohon pinus yang tinggi-tinggi yang berfungsi memberikan perlindungan garis pantai dimana pantai ini sangat rentan terhadap abrasi. Pantai pasir putih dan pohon pinus bagiku suatu perpaduan yang sempurna yang mampu memberikan keindahan dan keteduhan. Hampir saja aku tertidur di pantai ini. Menurut buku warisan Geologi Pulau Belitung karangan Oktariadi, Oki (2014) daerah Burungmandi ditemukan oleh Abdul Gafar pada abad ke 16 atau 17.

[caption id="attachment_353904" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai Burungmandi (dok.pribadi)"]

14254622921646208238
14254622921646208238
[/caption]

Nama Burungmandi sendiri diberikan oleh Gafar karena ia melihat banyak burung yang berkumpul untuk mandi di pantai. Posisi desa Burungmandi yang letaknya strategis sehingga banyak kapal niaga dunia baik yang berasal dari eropa maupun cina yang mendarat.

Perjalanan  menuju bukit batu asli menguras tenaga kalau di referensi mengatakan sekitar 2 km dari panrai burungmandi, ternyata salah besar, yang benarnya dari kantor desa Burungmandi sekitar 3,5 km dengan jalan yang mulus dan medan turun naik. Karena tak mendapatkan tumpangan dan ojek akhirnya saya berjalan kaki ditengah terik matahari. Setengah perjalanan rasa lelah dan haus menghampiriku, hingga botol airku kosong dan jujur saja saya hampir memutar balik, kalau tak ingat pesan seseorang. Hingga akhirnya ujung perjalananku sampai di tempat tujuan.

3.Pantai Bukit Batu

Pantai ini terletak di Desa Malanglepau, dari kantor Desa Burungmandi sekitar 3, 5 km. Di pantai ini  banyak terdapat batuan granit dengan ketinggian sekitar 20 meter, terus disetiap kaki tebing berserakan bongkahan-bongkahan batuan sampai ke arah lepas pantai. Salah satunya yakni Batu Canon yang terlihat indah dan mempesona apabila dilihat dari bukit. Menurut Mbak Ella (petugas penjual karcis) pemilik pantai bukit batu adalah pak Ahok. Di tempat ini terdapat restoran, toilet dan bungalow. Biaya masuk ke tempat ini sebesar Rp. 5.000,-/orang.

[caption id="attachment_353902" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai Bukit Batu (dok.pribadi)"]

1425462214992579483
1425462214992579483
[/caption]

Setelah dari tempat ini saya pun beranjak pulang, lagi-lagi yang menjadi masalah tak ada angkutan ataupun ojek. Karena mungkin faktor kasihan akhirnya mbak Ella mengantarkanku sholat duhur di masjid yang ada di Burungmandi, setelah itu dia mengantarkanku ke pasar Damar. Dari Pasar Damar lagi-lagi aku menumpang bak terbuka, hingga mencapai GOR Belitung, tetapi ditengah perjalanan mobil kehabisan bensin, dan sambil menunggu ternyata ada bus dari Tanjung Pandan menuju Manggar, tak lupa mengucapkan terima kasih kepada bapak pemilik mobil saya pun menuju Manggar dengan menggunakan Bus, tarif Rp. 10.000/orang.

[caption id="attachment_353884" align="aligncenter" width="300" caption="Edisi numpang dari Pasar Damar - GOR Belitung (dok.pribadi)"]

1425460799286032710
1425460799286032710
[/caption]

Jumat, 27 Febuari 2015. Saatnya menuju Tanjung Pandan. Dari terminal Manggar menuju Tanjung Pandan saya menggunakan Bus dengan Tarif Rp. 30.000,-/orang. Perjalanan memakan waktu sekitar 3 jam, pukul 10.15 bus pun meninggalkan terminal manggar dan saya tiba di Tanjung Pandan pukul 13.28. Setelah sholat ashar saya pun berangkat  menuju Rumah Adat Belitung, Pantai Tanjung Pendam dan Rumah Tuan Kuase.

a.Rumah adat Belitung

Terletak di jalan Ahmad Yani. Berhubung saya datangnya di sore hari sehingga saya tak dapat masuk ke rumah adat tersebut. Saat memasuki halaman rumah maka pengunjung akan melihat sebuah bangunan besar yang berbentuk rumah panggung. Informasi pun kudapatkan dari Kak Zhia, Kak Arfa dan Kak Luke. Kata mereka rumah adat ini terdiri dari 3 bagian yakni ada ruang utama, loss dan tentu saja dapur. Hampir semua bagian dari rumah adat ini terbuat dari kayu ulin yang terkenal kuat dan tahan lama.

Rumah adat ini di bangun pada tahun 2004 dan pada 30 Juni 2009 rumah adat Belitung ini diresmikan oleh bapak Ir. Darmansyah Husein.

[caption id="attachment_353885" align="aligncenter" width="300" caption="Rumah Adat Belitung (dok.pribadi)"]

14254609161767384954
14254609161767384954
[/caption]

b.Pantai Tanjung Pendam.

Pantai ini memiliki luas sekitar 22 Ha. Di pantai ini terdapat restoran atau kios-kios, taman rekreasi, panggung hiburan dan  masih didalam kompleks pantai Tanjung Pendam terdapat 0 kilometer Belitung.

[caption id="attachment_353890" align="aligncenter" width="300" caption="Nol Kilometer Belitung (dok.pribadi)"]

14254612451787802816
14254612451787802816
[/caption]

Ough iya saat minggu pagi kawasan ini digunakan sebagai arena olahraga dan tentunya tempat  jualan makanan.

Hari itu kusempatkan menunggu matahari terbenam sambil menikmati kelapa muda. Tiket masuk ke lokasi ini sebesarRp. 2.000,-/orang dan harga kelapa muda Rp. 12.000,-/buah.

[caption id="attachment_353889" align="aligncenter" width="300" caption="Menanti sunset di Pantai Tanjung Pendam (dok.pribadi)"]

1425461186601494089
1425461186601494089
[/caption]

c.Rumah Tuan Kuase

Berdasarkan informasi yang saya peroleh, rumah tuan Kuase merupakan salah satu bangunan bersejarah yang ada di Tanjung Pandan. Saat memasuki halaman depan rumah ini terlihat halaman yang rapi dan bersih, saya berpendapat bangunan ini sangat terawat. Di halaman rumah ini juga terdapat batuan granit loh yang cukup besar terus terdapat pohon beringin. Lokasi rumah Tuan Kuase tidak jauh dari Pantai Tanjung Pendam. Jika dari arah bundaran batu satam berada di sebelah kanan.

Sabtu, 28 Maret 2015.

Tujuanku hari ini adalah Pantai Tanjung Tinggi, Tanjung Kelayang terus menyeberang ke Pulau Lengkuas dan Tanjung Binga. Apa daya manusia bisa berencana dan Tuhan pun yang menentukan. Karena angkutan yang akan kugunakan mogok dan ternyata hanya satu angkutan yang menuju Tanjung Tinggi maka kuputuskan untuk menunggu. Sambil menunggu akupun ikut membantu pak supir memperbaiki mobil tersebut hingga pukul 10.50 kami mendapatkan bantuan, (sekampung pak supir). Sambil memperbaiki mobil, bapak yang membantu itu berkata bahwa supir itu adalah sekampungnya, yang kuingat dari pembicaraan itu dia berpesan kepadaku, kami ini sama-sama supir dan bersahabat, maka jika salah satu ada masalah kami berkewajiban saling membantu apalagi jika berada di jalan. Dia berpesan kepadaku jika kau memiliki sahabat dan kalian sama-sama sedang merantau, maka saling membantulah dan jangan ada yang menjadi pengkhianat, janganlah seperti yang terjadi terhadap Ketua KPK hahaha…

Pukul 11.25 angkutan baru bergerak menuju Tanjung Tinggi. Jarak Tanjun Pandan ke Tanjung Tinggi 31 Km.

Karena tak ada macet ditambah dengan jalan yang mulus pukul 12.00 aku pun tiba di Pantai Tanjung Tinggi. Pantai tanjung tinggi memiliki areal seluas sekitar 80 ha, dengan ombak yang tenang, areal pasir putih yang bersih. Tampak hari itu seorang bule sedang berjemur. Pantai ini merupakan lokasi syuting laskar pelangi, di pantai juga saya melihat dan menurut referensi batu yang berbentuk papaya dengan tinggi sekitar 10 meter.Di pantai ini juga banyak terdapat pedagang makanan.

[caption id="attachment_353905" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai Tanjung Tinggi (dok.pribadi)"]

14254625221284768919
14254625221284768919
[/caption]

[caption id="attachment_353944" align="aligncenter" width="300" caption="Lokasi syuting Laskar Pelagi (dok.pribadi)"]

1425466296679728107
1425466296679728107
[/caption]

[caption id="attachment_353947" align="aligncenter" width="300" caption="Batu Papaya (dok.pribadi)"]

1425466636201038994
1425466636201038994
[/caption]

Setelah melaksanakan sholat duhur saya pun berjalan kembali di daerah Pantai Tanjung tinggi. Tujuanku selanjutnya adalah daerah Tanjung Binga. Lagi-lagi saya mendapatkan tumpangan hingga di depan bukit berahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun