Mohon tunggu...
Irma Sabriany
Irma Sabriany Mohon Tunggu... Freelancer - Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tambora, Saya Datang!

25 Juli 2014   18:33 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:15 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, 8 Juni 2014

Pukul 08.45 WITA setelah berdoa kami bertiga pun berangkat, medan yang dilalui sedikit mendatar dan panjang, dalam perjalanan kami bertemu dengan kawan pendaki hingga pukul 11.30 wita kami bertiga tiba di pos 3. setelah istirahat dan mengambil air, kami memutuskan untuk menginap di pos 5 disebabkan waktu masih panjang. dari pos 3 ke pos 4 dengan medan yang sedikit menanjak. di pos 4 ternyata ada signal telkomsel sehingga kami membrikan informasi kepada keluarga kami. Dari pos 4 menuju pos 5 tumbuhan didominasi dengan jelatang,  dan pukul 17.07 WITA kami tiba di pos 5. dari pos 5 tampak pemandangan yang sangat indah, terdapat cemara meskipun jarang dan si bunga keabadian (edelweis).

[caption id="attachment_316755" align="aligncenter" width="300" caption="Pos 3 (dok.pribadi)"]

14062624631023040264
14062624631023040264
[/caption]

setelah makan malam lalu briefing kami langsung istirahat. pukul 02.24 setelah mengisi perut dengan makanan dan  minuman hangat kami bergerak menuju puncak. dalam perjalanan menuju puncak kami sempat kehilangan jalur, hingga kami memutuskan untuk istirahat (pukul 05.00 - 05.30). Dan saat itulah diriku serasa bertemu dengan seseorang yang menyuruhku melanjutkan perjalananku dan menunjukkan jalur. dan ternyata jalur itu benar.  Nampak dari jauh terlihat kibaran sang Merah Putih. dengan trek yang menanjak dan berpasir. pemandangan dengan punggungan bukit, kaldera yang spektakuler menanti dan bibir kaldera yang sangat luas. Saran sangat menuju pucak jangan mengambil arah ke kiri, karena arah tersebut menuju bibir kaldera.

pukul 06.44 kami pun tiba di Puncak Tambora 2851 mdpl. ada haru yang mewarnai kami bertiga, bahkan temanku Farid berkata ini pendakianku setelah 5 tahun tidak pernah mendaki. Caldera tambora yang menganga. kawah ini merupakan sumber letusan pada tahun April 1815 sehingga membuat gunung yang memiliki ketinggian 4300 mdpl menjadi 2851 mdp. Saat di puncak tak lupa kami mengabadikan moment tersebut.

[caption id="attachment_316749" align="aligncenter" width="300" caption="Puncak (dok. pribadi)"]

14062618071726767845
14062618071726767845
[/caption]

14062627351420971656
14062627351420971656

Pukul 07.32 kami berrtiga meninggalkan puncak. ough iya sebelum menuju puncak tenda kami bongkar dan carrier di gantung, hal ini disebabkan oleh adanya babi. dari pos 5 kami memutuskan untuk menginap di pos 1. Dengan medan yang menurun pastinya membuat kaki ini perih. hingga saat perih tak terkalahkan membuat kami tuk istirahat di pos 2.  Pukul 18.21 kami tiba di pos 1.

[caption id="attachment_316750" align="aligncenter" width="300" caption="kondisi carrier di pos 5 (dok. pribadi)"]

14062619371320170505
14062619371320170505
[/caption]

Selasa 10 Juni 2014

Setelah sarapan, bersih-bersih di camp kami bertiga menuju pintu hutan, sambil bercanda dan tak lupa saling cela antara kami bertiga. Tiba di pintu hutan, kami tidak menggunakan ojek lagi menlainkan jalan kaki sambil menikmati terik matahari dan pemandangan kebun kopi. dan pukul 12.29 kami pun tiba di dusun Pancasila dengan selamat.

1406262046347404046
1406262046347404046

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun