Mohon tunggu...
Ria Nur Faizah
Ria Nur Faizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Prodi Akuakultur Universitas Airlangga

Tertarik dalam hal jurnalistik serta sedang berproses dibidang ilmu perikanan dan kelautan pada salah satu universitas di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Nature

Blue Economy: Benarkah Menjadi Solusi bagi Maritim Indonesia Pasca Pandemi?

10 Juni 2022   00:04 Diperbarui: 10 Juni 2022   09:43 2474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Shutterstock/

Pasanya, nelayan akan memerlukan lebih banyak bahan bakar untuk melaut karena adanya pulau-pulau reklamasi.  Hal tersebut terjadi karena adanya pulau reklamasi, yang telah  menggeser habitat dan ekosistem ikan sehingga para nelayan harus berlayar lebih jauh jika ingin mendapatkan tangkapan yang  lebih banyak. Hal itu tentunya akan meningkatkan kebutuhan bahan bakar dan beresiko bagi para nelayan kecil. Hal tersebut sungguh miris, dimana Konsep Ekonomi biru yang seharusnya menunjukkan keberpihakan terhadap lingkungan, masyarakat pesisir, dan sumber ekonomi berkelanjutan pasca pandemi, justru melakukan perampasan ruang dan perusakan lingkungan ekosistem melalui proyek-proyek reklamasi. Dengan begitu maka, masih banyak yang perlu dipertimbangkan untuk menerapkan kebijakan ekonomi biru di negara Indonesia, yaitu perlu dipertimbangkan beberapa tantangan yang akan dihadapi dalam mengimplementasikan ekonomi biru di Indonesia. 

Implementasi ekonomi biru di Indonesia banyak menghadapi sejumlah persoalan sehingga potensi yang diharapkan dari sektor perikanan dan kelautan tak dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Tanpa perbaikan dan kerja sama lintas kementerian, lembaga, serta pelibatan berbagai masyarakat sipil, target ekonomi biru berpotensi merusak sumber daya perikanan dan kelautan Indonesia. 

Tantangan terbesar bagi Indonesia dalam menerapkan ekonomi biru adalah perlu memahami potensi sumber daya perairan yang akan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Laju krisis iklim yang belum terkendalikan hingga penangkapan ikan yang dapat merusak, memberikan tekanan lebih tinggi terhadap kelangsungan hidup terumbu karang dan menjadi perhatian penting dalam hal penerapan ekonomi biru. Supaya, optimalisasi pengimplementasian kebijakan ekonomi biru pasca pandemi dapat berjalan dengan tepat serta tidak terkesan terlalu berpihak terhadap investasi pasca pandemi, dan ekonomi negara bisa lebih mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan dan peningkatan ekonomi rakyat, khususnya bagi masyarakat pesisir. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun